Suharso

Pahlawan Revolusi Kemerdekaan
Revisi sejak 14 Agustus 2022 01.40 oleh Tunjungputrimd (bicara | kontrib) (Deskripsi riwayat hidup)

Prof. Dr. Soeharso (13 Mei 1912 – 27 Februari 1971) adalah dokter ahli bedah, pahlawan nasional Indonesia, dan pendiri Pusat Rehabilitasi Profesor Dokter Suharso yang merupakan tempat merawat penderita cacat jasmani.[1][2][3]

Soeharso dilahirkan tanggal 13 Mei 1912 di Desa Kembang Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali, anak ke 4 dari 8 bersaudara putera Raden Sastrosoeharso.

Masuk sekolah tahun 1919 di HIS Salatiga, tamat pada tahun 1926. Tahun 1922 saat Soeharso masih duduk di HIS, ayahanda Raden Sastrosoeharso meninggal dunia. Setamat HIS pada tahun 1926 Soeharso melanjutkan pendidikan pada MULO di Solo dan selesai tahun 1930.

Pada tahun 1930 melanjutkan pendidikan pada AMS Yogyakarta sampai dengan tahun 1933. Beliau aktif dalam organisasi Jong Java sejak di MULO dan AMS. Setamat dari AMS Yogyakarta, beliau melanjutkan pendidikan di NIAS Surabaya dengan mendapat beasiswa.

Lulus sebagai dokter tahun 1939 dan dikenal dengan gelar Indische Art; bekerja di CBZ (RSU) Surabaya sebagai asisten bedah. Pada tahun 1941 beliau pindah ke Pontianak karena mengalami konflik dengan suster dari Belanda.

Tahun 1941 menikah dengan Djohar Insijah, puteri Dr. Agusdjam.

Tahun 1942 Jepang menduduki Indonesia. Di daerah Ketapang Pontianak dan daerah lain, Jepang membunuh para intelektual. Dr. Soeharso dan istri kembali ke Pulau Jawa. Tahun 1945 Dr. Soeharso bersama kawan-kawan membentuk Cabang PMI untuk membantu pejuang-pejuang kemerdekaan. Pada tahun 1946 Dr. Soeharso terpanggil untuk membuat prothesa dan orthosa karena begitu banyaknya pemuda yang cacat akibat perang.

Selanjutnya beliau konsisten mengembangkan bidang prosthesis-orthosis serta rehabilitasi medik di Indonesia.

Beliau mendapat Diploma INTERNATIONAL COLLEGE OF SURGEON di Geneva tahun 1956. Mendapat Brevet AHLI BEDAH tahun 1957.

Wafat pada tanggal 27 Februari 1971 pukul 19.00 dalam usia 59 tahun di rumah Jl. Slamet Riyadi, Surakarta. Delapan Instansi/Lembaga dan Organisasi yang dirintis oleh beliau menggunakan nama beliau. Pengukuhan nama ini ditetapkan oleh:

Pada tahun 2007, nama beliau diabadikan sebagai nama kapal perang khusus rumah sakit, KRI dr. Soeharso (990) (sebelumnya bernama KRI Tanjung Dalpele (972)).

Pendidikan[1][2][3]

  • 1926 – lulus HIS Salatiga
  • 1930 – lulus MULO Solo
  • 1933 – lulus AMS B Yogyakarta
  • 1939 – lulus NIAS Surabaya (Nederlandsch Indische Artsen School, Sekolah Kedokteran Bumiputra)

Karier dan sumbangsih

Jabatan yang pernah diemban:

  1. Lektor muda, Lektor sampai dengan Profesor pada Perguruan Tinggi Kedokteran Cabang Surakarta, UGM, UNAIR.
  2. Pemimpin Umum Usaha Prothesa.
  3. Supervisor RC.
  4. Penasehat ahli Mentri Sosial.
  5. Ketua Umum IKABI.
  6. Pemimpin Lembaga Orthopedi dan Prothese oleh Presiden RI (1955).
  7. Penasehat atau Ketua Organisasi-Organisasi, kegiatan-kegiatan LSM baik dalam maupun luar negeri.
  8. Pemimpin atau Penasehat pada lembaga yang didirikan atas prakarsa beliau.
  9. Member or EXPERT COMMITTEE ON REHABILITATION, WHO selama dua periode yaitu tahun 1958 dan 1963.
  10. Pimpinan delegasi Indonesia di luar negeri.


Mendirikan Organisasi/Lembaga Pelayanan Masyarakat:

  1. PMI tahun 1945.
  2. Usaha pembuatan Prothesa tahun 1946.
  3. Rumah Sakit Orthopedi Solo tahun 1951.
  4. YPAC tahun 1953.
  5. Yayasan Sheltered Workshop Solo tahun 1953.
  6. Sekolah Perawat Fisioterapi tahun 1954 yang dikonversi menjadi Akademi pada tahun 1964.
  7. Yayasan Koperasi Penderita Cacat “Harapan” tahun 1955.
  8. Sheltered Workshop PROMORTO tahun 1957.
  9. Yayasan Pembinaan Olah Raga Penderita Cacat tahun 1962.
  10. Yayasan Balai Penampungan Penderita Paraplegia tahun 1967.
  11. Yayasan Danan Skoliosis Risser tahun 1968.
  12. Federasi Penderita Cacat Mental Indonesia di Yogyakarta tahun 1967.

Penghargaan

Penghargaan yang diterima:

  1. Tahun 1954 : World Rehabilitation Prize oleh World Veteran Federation.
  2. Tahun 1956 : Fellow of The International Colelge of Surgeons.
  3. Tahun 1958 : Penghargaan IDI pada Muktamar VII.
  4. Tahun 1961 : Bintang Satya Lencana Pembangunan.
  5. Tahun 1961 : Bintang Satya Lencana Kebaktian Sosial.
  6. Tahun 1968 : Bintang Mahaputra Kelas III.
  7. Tahun 1969 : Albert Marry Lasker Award, Untuk Prof. Dr. R. Soeharso dan Nyonya.
  8. Tahun 1969 : Warga Kehormatan daerah Propinsi Jawa Tengah.
  9. Tahun 1969 : Doctor Honoris Causa dalam Ilmu Kedokteran dari Universitas Airlangga.
  10. Tahun 1969 : University Of California, sebagai Qualified Instruktor Clinical.
  11. Tahun 1970 : Penghargaan dari People To People Program Committee For Handicapped, USA.
  12. Tahun 1974 : Pahlawan Nasional.

Karya Tulis: Sebanyak 86 buku dan ratusan karya-karya lainnya.

Referensi dan pranala luar

  1. ^ a b "Sekilas Eyang Kakung, Prof. Dr. Suharso (Alm). – Arya Dega" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-06-08. 
  2. ^ a b RRI 2021, LPP. "Prof. dr. Soeharso Pahlawan Bagi Penyandang Cacat". rri.co.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-06-08. 
  3. ^ a b Platform (support@ommu.co), Ommu. "Prof. DR. R. Soeharso | Center Of Excellence". ommu.co. Diakses tanggal 2021-06-08.