Fourcolours Films

perusahaan produksi film Indonesia

PT Forka Sejahtera Nusantara, beroperasi sebagai Fourcolours Films, adalah sebuah rumah produksi di Tangerang Selatan, Banten, Indonesia. Rumah produksi ini pada awalnya adalah sebuah komunitas diskusi film yang dibuat oleh mahasiswa sekumpulan mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta yaitu Eddie Cahyono, Ifa Isfansyah, Narina Saraswati, dan Tomy Taslim pada tahun 2000. Pada tahun 2001 Fourcolours mulai aktif membuat film-film pendek dan beberapa diantaranya berhasil memenangkan penghargaan di festival-festival film.

PT Forka Sejahtera Nusantara
Fourcolours Films
IndustriRumah produksi
Didirikan2001; 24 tahun lalu (2001)
Kantor pusat,
PemilikIfa Isfansyah
Kamila Andini
Eddie Cahyono
Situs webfourcoloursfilms.com
Instagram: fourcoloursfilms Modifica els identificadors a Wikidata

Film pendek pertama yang berjudul "Di antara Masa Lalu dan Masa Sekarang" yang dibuat pada tahun 2001 berhasil memenangkan Film Terbaik dan Film Favorit pilah penonton di Festival Film-Video Independen Indonesia 2001 dan aktor terbaik dalam Festival Film Independen Indonesia 2001. Setelah itu pada tahun 2002 membuat film dengan judul "Air Mata Surga" dan "Mayar". Film “Air Mata Surga” menjadi film pembuka di Festival Film-Video Independen Indonesia 2002, sedangkan “Mayar” berhasil memenangkan SET award untuk penata kamera dan penata artistik terbaik di festival yang sama. Film ke-empat adalah "Bedjo Van Derlaak" yang dibuat pada tahun 2003. Film itu berhasil menjadi best picture pada student film competition di Bali International Film Festival 2003.

Mulai tahun 2003, Fourcolours mengembangkan usahanya dan mulai membuat produk-produk video yang bersifat komersial, seperti Iklan televisi, video profile dan video klip. Beberapa produk itu bahkan berhasil memenangkan penghargaan di beberapa festival, Iklan komersial untuk kopi blandongan berhasil meraih iklan terbaik di Pinasthika Ad Festival dan Citra Pariwara 2005.

Tahun 2006 kembali membuat beberapa film pendek, yaitu Untuk Perempuan (2006), Nyanyian dari Surga (2006), Harap tenang, ada ujian! (2006) dan Setengah Sendok Teh (2007). Bahkan "Film Harap tenang, ada ujian!" berhasil menjadi film pendek terbaik di Jogja-NETPAC Asian Film Festival, Festival Film Pendek Konfiden dan Festival Film Indonesia 2006. Beberapa film-film pendek tersebut juga berhasil diputar di beberapa festival film di dunia, seperti Festival Film Internasional di Tamperre, Roterdam, Hamburg, Singapura, Australia, Clemant-Ferrand, Tokyo.

Latar Belakang

Berawal dari sekumpulan mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI), Eddie Cahyono, Ifa Isfansyah, Narina Saraswati, dan Tomy Taslim, yang membentuk sebuah komunitas sebagai tempat berdiskusi tentang film.

Pada awalnya Fourcolours adalah judul naskah sebuah film, namun karena masih banyak keterbatasan pada saat itu, film tersebut tidak pernah jadi diproduksi. Film Fourcolours sendiri pada awalnya direncanakan untuk dijadikan empat buah cerita dalam format film pendek yang saling menyambung. Karena filmnya tidak jadi dibuat, maka Fourcolours diabadikan menjadi nama rumah produksi dengan harapan Fourcolours Films bisa berhasil memproduksi film.

Fourcolours Films terbentuk pada tahun 2000. Pada tahun 2001, Eddie membuat film pendek pertamanya untuk Fourcolours dengan judul Di Antara Masa Lalu dan Masa Sekarang. Film tersebut berhasil memenangkan film terbaik dan film favorit di Festival Film-Video Independen Indonesia yang pada saat itu merupakan satu-satunya festival film pendek di Indonesia.

Semenjak berhasil menyabet penghargaan tersebut, Fourcolours Films menjadi lebih bersemangat untuk kembali menelurkan karya-karya bagusnya seperti Air Mata Surga dan Mayar pada tahun 2002. Sampai pada akhirnya Garin Nugroho melihat bakat-bakat yang dimiliki oleh Fourcolours Films. Apalagi dengan adanya Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) yang digagas oleh Garin sejak 2006 menjadikan para filmmaker Yogyakarta saling bekerja sama termasuk Fourcolours Films.[1]

Produksi

Film[2]

Tahun Judul Sutradara
2001 Di Antara Masa Lalu dan Masa Sekarang (film pendek) Eddie Cahyono
2002 Mayar (film pendek) Ifa Isfansyah
2003 Bedjo Van Derlaak (film pendek) Eddie Cahyono
Air Mata Surga (film pendek) Ifa Isfansyah & Eddie Cahyono
2006 Harap Tenang, Ada Ujian! (film pendek) Ifa Isfansyah
2007 Setengah Sendok Teh (film pendek)
Jalan Sepanjang Kenangan (film pendek) Eddie Cahyono
2012 Rumah dan Musim Hujan (Hoax) Ifa Isfansyah
2014 Masked Monkey - The Evolution of Darwin's Theory Ismail Fahmi Lubis
Siti Eddie Cahyono
2016 Turah Wicaksono Wisnu Legowo
2017 Sekala Niskala Kamila Andini
2018 Kucumbu Tubuh Indahku Garin Nugroho
Petualangan Menangkap Petir Kuntz Agus
Sekar (film pendek) Kamila Andini
2019 Mountain Song Yusuf Radjamuda
Abracadabra Faozan Rizal
2021 Losmen Bu Broto Ifa Isfansyah & Eddie Cahyono
Yuni Kamila Andini
2022 Before, Now, And Then (Nana)

Seri Web

Tahun Judul Sutradara
2021 Hitam Sidharta Tata

Pranala luar

  1. ^ Times, I. D. N.; Ahimsa, Rijalu. "Fourcolours Films, Rumah Produksi Jogja Hasilkan Karya Penuh Makna". IDN Times. Diakses tanggal 2021-03-20. 
  2. ^ "Filmografi untuk fourcolours films". filmindonesia.or.id. Diakses tanggal 2021-03-20.