Robert Koch

ahli biologi asal Kekaisaran Jerman
Revisi sejak 12 April 2006 01.29 oleh YurikBot (bicara | kontrib) (robot Adding: sr:Роберт Кох)

Heinrich Hermann Robert Koch (11 Desember 1843 - 27 Mei 1910) adalah seorang fisikawan Jerman. Dia menjadi terkenal setelah penemuan tubercle bacillus (pada 1882 dan kolera bacillus (pada 1883) dan pengembangan postulat Koch. Dia diberikan Penghargaan Nobel dalam Fisiologi atau Kedokteran pada 1905 dan dianggap sebagai pendiri bakteriologi.

Robert Koch dilahirkan di Clausthal, Jerman sebagai seorang anak pejabat pertambangan. Dia belajar medis dibawah Jacob Henle di Universitas Göttingen dan tamat pada 1866. Dia kemudian bekerja di Perang Perancis-Prusia dan kemudian menjadi opsir medis di dstrik Wollstein. Bekerja dengan alat yang sangat terbatas, dia menjadi salah satu pendiri ilmu bakteriologi, satunya lagi adalah Louis Pasteur.

Setelah Casimir Davaine menunjukkan transmisi langsung anthrax bacilus di antara sapi, Koch mempelajari anthrax lebih dekat lagi. Dia menemukan metode untuk memurnikan basilus dari sampel darah dan mengembangkan "culture" murni. Dia menemukan bahwa, anthrax tidak dapat hidup di luar "host" dalam waktu yang lama, namun dapat membuat spora yang dapat bertahan lama. Spora-spora ini, tertanam dalam tanah, adalah penyebab dari "outbreak" anthrax yang spontan dan tidak dapat dijelaskan. Dia mempublikasikan hasil penemuannya pada 1876 dan dihargai pekerjaan di "Kantor Kesehatan Istana" (Imperial Health Office) di Berlin pada 1880.

Di Berlin, dia meningkatkan metode yang dia pakai di Wollstein, termasuk teknik "staining" dan pemurnian, dan media pertumbuhan bakteri, termasuk piring agar dan Petri "dish" (dinamakan setelah J.R. Petri), keduanya masih digunakan sampai sekarang. Dengan teknik-teknik tersebut, dia dapat menemukan bakteri yang menyebabkan tuberkulosis (Mycobacterium tuberculosis) pada 1882 (dia mengumumkan penemuannya pada 24 Maret). Tuberkolosis adalah penyebab dari satu dalam tujuh kematian di pertengahan abad ke-19. Pentingnya penemuannya meningkatkan taraf Koch menjadi setaraf dengan Louis Pasteur dalam riset bakteriologi.

Pada 1883, Koch bekerja dengan tim riset dari Prancis di Alexandria, Mesir, mempelajari kolera. Koch mengidentifikasi bakterium vibrio yang menyebabkan kolera, meskipun dia tidak pernah membuktikannya dalam eksperimen. Pada 1885, dia menjadi profesor higinitas di Universitas Berlin, dan kemudian, pada 1891, direktur di Institut Penyakit Menular (Institute of Infectious Diseases) yang baru didirikan, dia mundur dari posisi tersebut pada 1904. Dia kemudian mulai berkeliling dunia, mempelajari penyakit ini di Afrika Selatan, India, dan Jawa.

Kemungkinan sama pentingnya dengan penemuan tuberkolosis yang membuatnya dihargai penghargaan Nobel, adalah Postulat Koch, yang menyatakan bahwa untuk menandakan sebuah organisme sebagai penyebab penyakit, dia harus:

  • ditemukan dalam seluruh kasus penyakit yang diperiksa
  • dipersiapkan dan mempertahankan dalam culture murni.
  • mampu memproduksi infeksi asal, meskipn setelah beberapa generasi dalam culture
  • dapat diambil dari hewan terinokulasi dan di"culture" lagi.

Tapi setelah kesuksesannya kualitas dari risetnya menurun (terutama setelah kegagalan obat penyembuhan TBC-nya tuberculin), meskipun muridnya yang menggunakan metodenya berhasil menemukan organisme yang bertanggung jawab atas diphtheria, typhoid, pneumonia, gonorrhoea, cerebrospinal meningitis, leprosi, wabah bubonik, tetanus, dan syphilis.

Dia meninggal di Baden-Baden, Jerman.