Kabupaten Simalungun

kabupaten di Provinsi Sumatera Utara, Indonesia


Simalungun adalah sebuah kabupaten di Sumatra Utara, Indonesia. Kabupaten ini merupakan rumah bagi suku Batak Simalungun. Ibu kota kabupaten telah resmi berpindah ke Raya pada tanggal 23 Juni 2008[6] dari Kota Pematangsiantar yang telah menjadi daerah otonom, setelah tertunda selama beberapa waktu. Pada tahun 2021, penduduk kabupaten Simalungun berdasarkan Kementerian Dalam Negeri 2021 berjumlah 1.038.120 jiwa, dengan kepadatan 237 jiwa/km².[4] Bupati yang menjabat saat ini adalah Radiapoh Hasiholan Sinaga, setelah terpilih pada Pilkada serentak tahun 2020 bersama pasangannya Zonny Waldi.[7]

Kabupaten Simalungun
Transkripsi bahasa daerah
 • Surat Batak Simalungunᯙᯫᯕᯟᯮᯝᯮᯉ᯳
Gapura selamat datang di Kabupaten Simalungun
Gapura selamat datang di Kabupaten Simalungun
Lambang resmi Kabupaten Simalungun
Motto: 
Habonaron do bona
(Simalungun) Kebenaran adalah pokok[1]
Peta
Kabupaten Simalungun di Indonesia
Kabupaten Simalungun
Kabupaten Simalungun
Peta
Kabupaten Simalungun di Indonesia
Kabupaten Simalungun
Kabupaten Simalungun
Kabupaten Simalungun (Indonesia)
Koordinat: 2°54′N 99°00′E / 2.9°N 99°E / 2.9; 99
Negara Indonesia
ProvinsiSumatra Utara
Tanggal berdiri14 November 1956[2]
Dasar hukumUU Nomor 7 Tahun 1956[2]
Ibu kotaRaya
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 32
  • Kelurahan: 27
  • Nagori: 386
Pemerintahan
 • BupatiRadiapoh Hasiholan Sinaga
 • Wakil BupatiZonny Waldi
Luas
 • Total4.372,50 km2 (1,688,23 sq mi)
Populasi
 • Total1.038.120
 • Kepadatan237,00/km2 (613,8/sq mi)
Demografi
 • AgamaIslam 56,81%
Kristen 42,89%
- Protestan 37,25%
- Katolik 5,64%
Buddha 0,23%
Hindu 0,02%
Parmalim 0,05%[3]
 • BahasaBahasa Indonesia (resmi), Simalungun (dominan), Toba, Jawa, dan lainnya
 • IPMKenaikan 73,40 (2021)
tinggi[5]
Zona waktu[[UTC]]
Kode BPS
1209 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon0622
Pelat kendaraanBK xxxx T**/U*
Kode Kemendagri12.08 Edit nilai pada Wikidata
DAURp 1.263.388.980.000,-
Situs webwww.simalungunkab.go.id

Geografi

Kabupaten ini memiliki 32 kecamatan dengan luas 438.660 ha atau 6,12 % dari luas wilayah Provinsi Sumatra Utara. Kecamatan yang paling luas adalah Kecamatan Hatonduhan dengan luas 33.626 ha, sedangkan yang paling kecil adalah Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi dengan luas 3.897 ha. Keseluruhan kecamatan terdiri dari 386 desa/nagori dan 27 kelurahan (2021).[4]

Batas wilayah

Utara Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten Serdang Bedagai dan Kabupaten Batubara
Timur Kabupaten Asahan dan Kabupaten Toba Samosir
Selatan Kabupaten Toba Samosir
Barat Kabupaten Karo dan Kabupaten Deli Serdang

Pemerintahan

Dewan Perwakilan

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Simalungun dalam tiga periode terakhir.

Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
2014–2019[8] 2019–2024[9] 2024–2029
PKB 1   0   0
Gerindra 6   6   7
PDI-P 5   8   8
Golkar 9   9   15
NasDem 5   5   6
Gelora (baru) 1
PKS 2   2   1
Hanura 4   4   2
PAN 3   2   0
Demokrat 11   7   5
Perindo (baru) 4   4
PPP 3   2   1
Berkarya (baru) 1
PKPI 1   0
Jumlah Anggota 50   50   50
Jumlah Partai 11   11   10

Bupati dan Wakil

 
Kantor Bupati Simalungun
 
Kantor Bupati Simalungun

Bupati Simalungun adalah pemimpin tertinggi di lingkungan pemerintah Kabupaten Simalungun. Bupati Simalungun bertanggungjawab kepada gubernur provinsi Sumatra Utara. Saat ini, bupati atau kepala daerah yang menjabat di Kabupaten Simalungun ialah Radiapoh Hasiholan Sinaga, dengan wakil bupati Zonny Waldi. Mereka menang pada Pemilihan umum Bupati Simalungun 2020, untuk periode tahun 2021-2024. Mereka dilantik oleh gubernur Sumatra Utara, Edy Rahmayadi, pada 26 April 2021 di Kota Medan.[10]

No Bupati Mulai jabatan Akhir jabatan Prd. Ket. Wakil Bupati
16   Radiapoh Sinaga 26 April 2021 petahana (2020) Periode 16   Zonny Waldi

Kecamatan

 
Pembagian Wilayah Kecamatan di Kabupaten Simalungun

Kabupaten Simalungun terdiri dari 32 kecamatan yaitu:

Lambang

 
Lambang Kabupaten Simalungun

Arti lambang kabupaten Simalungun adalah:

  1. Lambang berbentuk perisai terbagi lima petak dengan dasar lambang hijau lahan.
  2. Bagian atas lambang digambarkan hiou Suri-suri dengan warna hitam yang bersuat (bersifat) putih dan pada hiou Suri-suri tertulis nama "Simalungun" dengan warna putih.
  3. Pada petak tengah dengan latar belakang warna kuning emas terdapat gambar rumah balai adat dengan susunan galang 10, 7 anak tangga, jerjak 8 sebelah, tiang 4, sudut atap lima, dan pada rabung atas terdapat gambar kepala kerbau dengan warna atap hitam dan galang warna putih.
  4. Pada petak kiri atas dengan latar belakang warna merah darah terdapat gambar daun teh sebanyak 8 helai berwarna hijau.
  5. Pada petak kanan atas dengan latar belakang warna putih terdapat gambar Bukit Barisan berpuncak dan dua buah puncak di tengah lebih tinggi daripada di sampingnya berwarna biru dan sebelah bawah gelombang danau empat baris berwarna biru muda.
  6. Pada petak kiri bawah dengan latar belakang warna putih terdapat gambar setangkai padi dengan jumlah padi 17 butir berwarna kuning emas.
  7. Pada petak kanan bawah dengan latar belakang warna merah darah terdapat gambar bunga kapas 5 kuntum berwarna putih dan kelopak bunga berwarna hijau.
  8. Garis batas-batas petak dengan warna hitam dan sebelah luar perisai tepi hiou Suri-suri ditambah dengan garis putih.
  9. Pita sebelah bawah perisai berwarna putih dengan tepi berwarna hitam. Di pita tersebut tertulis semboyan lambang, yaitu "HABONARON DO BONA", kata dalam bahasa Simalungun yang berarti kebenaran itu adalah pokok.

Makna gambar-gambar pada lambang:

  1. Lambang berbentuk perisai menggambarkan kekuatan dan pertahanan membela kepentingan daerah dan negara.
  2. Bilangan-bilangan pada bagian-bagian lambang adalah simbol yang menggambarkan kesetiaan kepada Negara Republik Indonesia.
  3. Padi dan Kapas adalah kebutuhan pokok untuk mencapai kemakmuran dan keadilan.
  4. Daun teh adalah hasil utama dari Daerah Simalungun.
  5. Gunung dan danau menggambarkan keindahan alamnya.
  6. Gelombang danau menggambarkan dinamika masyarakat.
  7. Rumah Balai adalah spesifik daerah yang menggambarkan adat, kebudayaan, dan kesenian daerah.

Penduduk

Suku

 
Baju adat Batak Simalungun, penduduk asli kabupaten Simalungun

Tidak ada data resmi mengenai besaran jumlah etnis atau suku yang ada di kabupaten Simalungun. Namun, kabupaten ini merupakan kawasan yang dihuni oleh suku asli yaitu Suku Batak Simalungun. Selain Suku Batak Simalungun, etnisnya yang paling dekat, Batak Toba, juga banyak terdapat di Simalungun, dan sebagian Batak Karo, Batak Pakpak, dan Batak Angkola. Suku Jawa merupakan suku pendatang terbanyak di Kabupaten Simalungun, dan ada pula Melayu, Sunda, Minangkabau dan Tionghoa.

Agama

Berkas:Masjid-Al-Munawaroh.jpeg
Mesjid Agung Al-Munawaroh di Perdagangan, Masjid Terbesar di Simalungun
Berkas:Masjid-Parapat.jpeg
Mesjid Raya Taqwa Parapat
 
GKPS Marihat Raya, sebuah gereja berbahasa Simalungun, di kecamatan Dolog Masagal.

Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri 2021 menunjukkan bahwa mayoritas penduduk Kabupaten Simalungun, memeluk agama Islam, mencakup 56,81%. Banyak diantaranya tinggal jauh dari Danau Toba, seperti di kecamatan Bandar, kecamatan Bandar Huluan, kecamatan Bandar Masilam, kecamatan Bosar Maligas, kecamatan Gunung Malela, kecamatan Gunung Maligas, kecamatan Tapian Dolok, kecamatan Dolok Batunanggar dan kecamatan Ujung Padang. Umumnya masyarakat asli dari sebagian etnis Suku Batak Simalungun serta masyarakat pendatang seperti dari etnis Suku Batak Angkola, Suku Batak Karo, Batak Pakpak, Suku Jawa, Suku Minangkabau dan Suku Melayu yang banyak tinggal dikawasan tersebut, mayoritas adalah beragama Islam.[3]

Pemeluk agama Kristen mencakup 42,89% dimana Protestan 37,25% dan Katolik 5,64%, yang dianut mayoritas Suku Simalungun, Batak Toba, Batak Karo, dan Batak Pakpak. Mereka umumnya merupakan penduduk yang tinggal dekat kawasan Danau Toba, seperti kecamatan Pematang Silima Huta, kecamatan Purba, kecamatan Raya (Ibukota Kabupaten), kecamatan Haranggaol Horison, kecamatan Silimakuta, kecamatan Girsang Sipangan Bolon, kecamatan Dolok Panribuan, kecamatan Dolok Pardamean dan kecamatan Dolok Silau.[3]

Ekonomi

Potensi ekonomi Kabupaten Simalungun sebagian besar terletak pada produksi pertaniannya. Produksi lainnya adalah hasil industri pengolahan dan jasa.

Pertanian dan Perkebunan

 
Perkebunan Teh Sidamanik
 
Rumah Bolon Simalungun, penduduk asli kabupaten Simalungun.

Selama tahun 2020, Kabupaten Simalungun menghasilkan antara lain 336.332 ton padi, 234.977 ton jagung, dan 213.319 ton ubi kayu yang menjadikan Kabupaten Simalungun sebagai penghasil padi, jagung, dan ubi kayu terbesar di Sumatra Utara.[4] Produksi tanaman pangan lainnya yang cukup besar dari kabupaten ini adalah kedelai, kacang tanah, dan ubi jalar. Tanaman perkebunan rakyat yang memberikan kontribusi sebesar 25,41% terhadap PDRB Simalungun antara lain karet, kelapa sawit, kopi, teh, aren, vanili, kelapa, cokelat, cengkih, kulit manis, kemiri, lada, dan pinang.

Industri

Simalungun adalah salah satu lokasi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Indonesia yang dikenal dengan nama Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei. KEK ini difokuskan untuk industri kelapa sawit dan disambungkan ke Pelabuhan Internasional Kuala Tanjung di Kabupaten Batu Bara. Beberapa perusahaan yang ada di KEK ini antara lain PT Unilever Oleochemical, PT Industri Nabati Lestari, dan PT Aice Sumatra Industri.[11]

Pariwisata

Kabupaten Simalungun memiliki 57 titik lokasi objek wisata, terdiri atas 30 lokasi wisata alam, 14 lokasi wisata agro, 4 lokasi wisata budaya, dan selebihnya adalah lokasi wisata rekreasi lainnya. Kecamatan Girsang Sipangan Bolon merupakan kecamatan yang memiliki objek wisata terbanyak. Dan di kecamatan itu pula terdapat objek wisata yang paling diandalkan, yaitu Danau Toba yang bisa dinikmati dari Parapat, berjarak tempuh 172 km dari Medan atau 74 km dari Raya.

Pada tahun 2020, industri pariwisata Simalungun bertumpu pada 11 hotel bintang dan 78 hotel melati. Jumlah hotel bintang tersebut adalah yang terbanyak kedua di Sumatra Utara setelah Kota Medan.[4]

Galeri

Referensi

  1. ^ "Arti Lambang". www.simalungunkab.go.id. Diakses tanggal 29 Oktober 2021. 
  2. ^ a b "Pembentukan Daerah-Daerah Otonom di Indonesia s/d Tahun 2014" (PDF). www.otda.kemendagri.go.id. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 12 Juli 2019. Diakses tanggal 8 Desember 2021. 
  3. ^ a b c d "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2021" (Visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 8 Desember 2021. 
  4. ^ a b c d e "Kabupaten Simalungun Dalam Angka 2021" (pdf). www.simalungunkab.bps.go.id. hlm. 7. Diakses tanggal 8 Desember 2021. 
  5. ^ "Indeks Pembangunan Manusia 2020-2021". www.bps.go.id. Diakses tanggal 8 Desember 2021. 
  6. ^ Situs resmi Pemkab Simalungun: Pemerintah dan Masyarakat laksanakan Pesta Adat Memasuki Kantor Bupati Simalungun yang baru[pranala nonaktif permanen], diakses 24 Juni 2008.
  7. ^ cite web|url=https://medan.tribunnews.com/2020/12/09/pasangan-radiapoh-hasiholan-sinaga-dan-zonny-waldi-rhs-zw-unggul-di-pilkada-simalungun%7Ctitle=Pasangan[pranala nonaktif permanen] Radiapoh Hasiholan Sinaga - Zonny Waldi, Unggul di Pilkada Simalungun|date=9 Desember 2020|website=medan.tribunnews.com/|accessdate=6 Desember 2021}}
  8. ^ Perolehan Kursi DPRD Kabupaten Simalungun Periode 2014-2019
  9. ^ "Perolehan Kursi DPRD Kabupaten Simalungun 2019-2024". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-09-28. Diakses tanggal 2020-05-18. 
  10. ^ Magribi, Alija (27 Maret 2021). "Radiapoh-Zonny Waldi, Dilantik Sebagai Kepala Daerah Simalungun". www.medan.tribunnews.com. Diakses tanggal 2 Februari 2022. 
  11. ^ "Bea Cukai Pematangsiantar Pantau Kesiapan Dry Port KEK Sei Mangkei". www.beacukai.go.id. 2019-07-12. Diakses tanggal 28 Mei 2021. 

Pranala luar