Trans Padang

layanan bus raya terpadu di Indonesia

Trans Padang adalah layanan angkutan massal bus raya terpadu di Kota Padang yang beroperasi sejak Januari 2014. Bus beroperasi setiap hari mulai dari pukul 06.00 WIB hingga 19.00 WIB. Saat ini, Trans Padang melayani tiga koridor yakni Pasar Raya Padang menuju Lubuk Buaya (Koridor I) dan Indarung (Koridor V) serta Teluk Bayur menuju Terminal Anak Air (Koridor IV).[1] Koridor VI (Pasar Raya–Kampus Unand) rencananya akan beroperasi pada Oktober 2022.[2]

Trans Padang di Terminal Anak Air
Halte tanpa atap Koridor I Trans Padang

Trans Padang memiliki 35 unit armada. Rinciannya, 15 unit untuk Koridor I, 10 unit untuk Koridor IV, dan 10 unit untuk Koridor V.[3]

Sejarah

Pengoperasian bus ini sudah direncanakan sejak tahun 2007, tetapi terus tertunda oleh berbagai faktor. Pada tahun 2011, Kementerian Perhubungan menunjuk tiga kota, yakni Padang, Surabaya, dan Makassar, untuk penerapan BRT pada tahun itu, tetapi hal tersebut kembali gagal terealisasi hingga 2012 dan 2013.[4]

Operasional bus

Bus Trans Padang memiliki kapasitas penumpang sebanyak 40 orang, dengan rincian 20 orang duduk dan 20 orang berdiri dengan pegangan tangan, serta dilengkapi fasilitas tempat duduk prioritas untuk para penumpang lanjut usia, ibu hamil, dan penumpang dengan anak serta penumpang berkebutuhan khusus. Karcis dapat dibeli di halte dengan tarif sebesar Rp1.500 untuk pelajar dan Rp3.500 untuk umum untuk satu kali perjalanan (flat) jauh atau dekat.[5]

Pada tahun 2015, transaksi pembelian tiket Trans Padang sudah bisa dilayani dengan uang elektronik Bank BRI (Brizzi).

Pengelolaan bus Trans Padang awalnya berada di bawah naungan UPT Trans Padang. Namun, sejak 2021, dialihkan ke Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Padang Sejahtera Mandiri (PSM). Peralihan tersebut diikuti dengan pengurangan jam operasional Trans Padang yang semula beroperasi dari pukul 06.00 WIB hingga 21.00 WIB menjadi pukul 06.00 WIB hingga 19.00 WIB.

Trayek

Dari enam koridor yang telah dirancang untuk Trans Padang, baru tiga di antaranya yang beroperasi, yaitu Koridor I dari Lubuk Buaya hingga Pasar Raya Padang sepanjang 19 km, Koridor IV dari Teluk Bayur hingga Anak Air sepanjang 23 km, serta Koridor V dari Indarung hingga Pasar Raya Padang sepanjang 17 kilometer. Khusus Koridor V, haltenya hanya berupa pancang.[6]

Koridor[7] Rute Rincian jalur Total halte
I Lubuk BuayaPasar Raya Batas kota – Jalan Adinegoro – Terminal Anak Air – Jalan Adinegoro – Jalan Prof. Dr. Hamka – Jalan Khatib Sulaiman – Jalan Rasuna Said – Jalan Jenderal Sudirman – Jalan Bagindo Aziz Chan – RTH Imam Bonjol (PP) 71
II BungusPasar Raya Belum beroperasi
III Air PacahPasar Raya
IV Teluk BayurAnak Air Teluk Bayur (Bukit Putus) – Jalan Padang Bypass – Jalan Anak Air – Terminal Anak Air (PP) 42
V IndarungPasar Raya Semen Padang – Jalan Raya Indarung – Jalan Aru – Jalan Dr. Soetomo – Jalan Sawahan – Jalan Agus Salim – Jalan Bagindo Aziz Chan – RTH Imam Bonjol – Jalan Proklamasi – Jalan Dr. Wahidin – Jalan Sisingamangaraja – Jalan Dr. Soetomo – Jalan Aru – Jalan Raya Indarung – Semen Padang 60
VI Limau ManisPasar Raya Rumah Sakit Universitas Andalas – Jalan Mohammad Hatta – Sawahan – RTH Imam Bonjol

Insiden

Pada 13 Januari 2021, armada Trans Padang dari Anak Air yang melintas di perlintasan kereta api menuju Adinegoro ditabrak Kereta api Minangkabau Ekspres yang sedang melaju dari arah Bandara Internasional Minangkabau (BIM). Tidak ada korban jiwa karena saat kejadian bus tidak membawa penumpang, sementara sopir bus mengalami luka berat.[8][9]

Lihat pula

Referensi