Akmal Nasery Basral

jurnalis Indonesia

Akmal Nasery Basral (lahir 28 April 1968) adalah seorang novelis, penulis, dan mantan wartawan asal Indonesia berdarah Minangkabau. Dia sudah menulis 24 judul buku (sampai Agustus 2022).

Akmal Nasery Basral
Lahir28 April 1968 (umur 56)
Jakarta, Indonesia
KebangsaanIndonesia
Nama lainUda Akmal
AlmamaterUniversitas Indonesia
Institut Agama Islam Tazkia
Pekerjaannovelis
da'i
Dikenal atasSang Pencerah (novel)

Trilogi Imperia
Suami/istriSylvia Horo
AnakJihan Maghfira
Aurora Zaslin Elena
Maryam Aylatira
Orang tuaBasral Sutan Ma'ruf (1941-2005)
Asmaniar
(1941-2004)
KerabatBetrina Basral (adik)
PenghargaanFiksi Utama Islamic Book Fair 2011 (novel Sang Pencerah)

National Writer's Award 2021 SATUPENA

Kehidupan awal

Akmal Nasery Basral adalah anak pertama dari dua bersaudara yang lahir dari keluarga sederhana. Ayahnya Basral Sutan Ma'ruf (1941-2005) dari Lubuk Basung, Agam, Sumatra Barat adalah pedagang kecil yang pernah kuliah di FE Universitas Andalas (tidak selesai). Sedangkan ibunya, Asmaniar (1941-2004) dari Magek, Kamang Magek, Agam, Sumatra Barat, adalah lulusan IKIP Padang (sekarang Universitas Negeri Padang) dan berprofesi sebagai kepala sekolah SMP PGRI di Jakarta sampai akhir hayatnya.[1]

Akmal lahir di RS Budi Kemuliaan, Jakarta Pusat. Tak lama kemudian orang tuanya membeli rumah di kelurahan Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan. Akmal menghabiskan masa kanak-kanak dan remaja sampai lulus SMA di daerah yang tak jauh aliran sungai Ciliwung itu. Di daerah tersebut tinggal juga keluarga Raja Dangdut Rhoma Irama bersama istri pertama (Hj. Veronica Agustina).[2]

Orang tuanya menyekolahkan Akmal dan adiknya Betrina di TK Aisyiyah dan SD Muhammadiyah VI Pagi, Tebet Timur. Mulai kelas 3-6 SD, setiap hari dari jam 14-17 dia mendalami pelajaran agama Islam di Madrasah Muhammadiyah.[3]. Lulus SD Akmal melanjutkan pendidikan ke SMP Negeri 73 Jakarta yang juga berlokasi di Tebet Timur. Beberapa kakak kelasnya seperti Titi DJ, Astri Ivo dan Marissa Haque[4] di sekolah itu kemudian menjadi artis nasional.

Selesai SMP, Akmal menjadi siswa SMA Negeri 8 Jakarta di Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan.[5]. Setelah itu dia kuliah di Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia dan satu kelas dengan dramawan-budayawan Radhar Panca Dahana (1965-2021) yang banyak memberikan motivasi dan inspirasi untuk menekuni dunia penulisan melalui obrolan mereka. Saat Radhar wafat (22 April 2021), Akmal menulis obituari untuk kawan dan mentor menulisnya itu. [6][7]

Karier

Menjelang lulus kuliah, Akmal menemani seorang seniornya yang ingin bekerja di Radio ARH (Arif Rahman Hakim) milik pengusaha Fahmi Idris. (Sejak 2005 nama radio menjadi ARH Global Radio dan pada 2017 berubah lagi menjadi Global Radio) 88.4 FM. Ketika di lobi menunggu kawannya yang sedang mengikuti wawancara, Akmal disodori formulir pendaftaran oleh resepsionis dan diminta mengikuti wawancara juga. Tak dinyana, bukannya sang senior yang diterima justru Akmal yang dinyatakan lulus dan ditugaskan sebagai Assistant Program Director. Direktur Utama Radio ARH adalah Zainal Abidin Suryokusumo (1939-2007), aktivis mahasiswa 1966 dan tokoh radio yang memiliki nama julukan 'Bung Daktur'. [8] Ketika Bung Daktur mendirikan sindikasi radio Anggit Radio Nusantara (ARN) yang membuat aneka program bagi puluhan radio anggota sindikasi, Akmal ikut dalam gerbong karyawan yang meninggalkan ARH dan pindah ke ARN.[9]. Tujuannya bukan untuk berkarier di dunia radio melainkan agar tetap punya pendapatan bulanan untuk membiayai kursus bahasa Jerman di Goethe-Institut Jakarta dan kursus bahasa Prancis di CCF (sekarang Institut Français Indonesia) Jakarta yang saat itu sedang menarik minatnya. Dua bahasa asing itu diyakini Akmal akan dibutuhkan untuk menambah bekal bagi keinginannya menjadi jurnalis majalah Tempo (majalah Indonesia).

Namun saat dia lulus kuliah, Tempo sedang tak membuka lowongan jurnalis. Majalah berita mingguan itu justru sedang membuka Program Pengembangan Pemasaran bagi sarjana baru. Akmal memutuskan melamar. Dia menjadi satu dari 25 orang yang diterima (dari 300-an pelamar dari seluruh Indonesia) dan akan menjalani pelatihan khusus di Wisma Tempo Sirnagalih, Megamendung, Bogor, Jawa Barat. Para mentor selain dari Bagian Pemasaran TEMPO, juga para praktisi dan akademisi seperti Rhenald Kasali yang saat itu baru pulang dari AS. Usai pelatihan, peserta siap bertugas sebagai account executive untuk majalah-majalah di bawah grup TEMPO seperti Forum, Matra, Swa, Humor, Vista, dan Aku Anak Saleh. Akmal mendapat penempatan di majalah TEMPO bersama kawan seangkatannya dari ITB, Vinca Soemantri. Para peserta lainnya disebar ke berbagai majalah.

Baru tiga bulan bekerja, majalah TEMPO dibredel oleh Orde Baru atas perintah Presiden Soeharto yang marah akibat laporan utama korupsi impor 39 kapal perang bekas Jerman Timur.[10] Media lainnya yang dibredel adalah majalah Editor dan tabloid Detik.[11]. Ketika sebagian wartawan dan karyawan TEMPO mendirikan majalah Gatra yang beredar mulai 19 November 1994, Akmal termasuk reporter angkatan pertama yang bergabung.

Sebagai seorang sastrawan, Akmal Nasery Basral telah menghasilkan beberapa karya sastra, di antaranya novel Imperia yang merupakan karya pertamanya yang dibuat pada tahun 2005. Pada tahun 2010 ia menyelesaikan Sang Pencerah, sebuah novel yang berkisah tentang kehidupan dan perjuangan KH Ahmad Dahlan yang dikenal sebagai pendiri organisasi massa Islam Muhammadiyah. Novel tersebut telah difilmkan dengan sutradara Hanung Bramantyo dan mendapatkan sambutan luas dari masyarakat.[12]

Pada tahun 2012, Akmal meluncurkan Anak Sejuta Bintang, novel tentang masa kecil Aburizal Bakrie.[13] Karya Akmal yang lain, di antaranya cerpen Legenda Bandar Angin pernah dinobatkan sebagai cerpen terbaik harian Pikiran Rakyat pada tahun 2006.

Sebelum dikenal sebagai sastrawan, Akmal merupakan wartawan media cetak. Di dunia jurnalistik, ia memulai kariernya sejak tahun 1994. Sudah beragam media cetak yang dimasukinya, di antaranya majalah mingguan Tempo, Gatra, Gamma, Travelounge, Koran Tempo, dan lain-lain. Pada tahun 2002 ia sempat mendirikan dan menjadi pemimpin redaksi majalah musik MTV Trax. Namun, pada tahun 2010, Akmal meninggalkan dunia jurnalistik dan memfokuskan pikirannya pada dunia sastra, bahkan lebih jauh ia juga berkiprah di dunia perfilman dan musik.

Kehidupan pribadi

Akmal menikah dengan Sylvia Emilia Horo pada 9 April 1998. Mereka dikaruniai tiga orang putri dan tinggal di Cibubur.[14]

Pendidikan

  • TK Aisyiyah, Tebet Timur, Jakarta Selatan
  • SD Muhammadiyah VI Tebet Timur, Jakarta Selatan
  • SMP Negeri 73 Tebet Timur, Jakarta Selatan
  • SMA Negeri 8 Taman Bukit Duri, Jakarta Selatan
  • Jurusan Sosiologi FISIP UI, Depok [15]
  • Ekonomi Islam TAZKIA University College of Islamic Economics, Depok[16]

Karya

Ke-24 karya Akmal Nasery Basral yang sudah terbit terdiri dari 1 nonfiksi (tentang orkestra), 2 antologi cerpen 1 antologi puisi esai, dan 20 novel.

Nonfiksi

Antologi Cerpen

  • Ada Seseorang di Kepalaku yang Bukan Aku (2006, catatan akhir oleh Prof. Dr. Budi Darma)[18]
  • Putik Safron di Sayap Izrail (2020, endorsement oleh Prof. Dr. Budi Darma, "Kumpulan cerita pendek ini mengokohkan Akmal Nasery Basral sebagai pengarang yang kuat dengan pemikiran penting dalam sastra kita.")[19]

Antologi Puisi Esai

  • Taman Iman Taman Peradaban (2021, antologi puisi esai 10 tokoh agama di Indonesia) [20]

Novel

  • Imperia (2005)[21]
  • Nagabonar Jadi 2 (2007)[22]
  • Sang Pencerah (2010, novel sejarah kehidupan KH Ahmad Dahlan[23]
  • Presiden Prawiranegara (2011, novel sejarah perjuangan Mr. Sjafruddin Prawiranegara era PDRI)[24]
  • Batas (2011, novel)[25]
  • Anak Sejuta Bintang (2012, novelisasi masa kanak-kanak Aburizal Bakrie)[26]
  • Tadarus Cinta Buya Pujangga (2013, novel sejarah Buya Hamka)[27]
  • Napoleon dari Tanah Rencong (2013, novel sejarah tentang Hasan Saleh)[28]
  • Trilogi Imperia: Ilusi Imperia (2014)[29]
  • Trilogi Imperia: Rahasia Imperia (2014)[30]
  • Trilogi Imperia: Coda Imperia (2018)[31]
  • Dilarang Bercanda dengan Kenangan (2018)[32]
  • Teo Toriatte (Genggam Cinta) (2019) [33]
  • Dilarang Bercanda dengan Kenangan 2: Gitasmara Semesta (2020)[34]
  • Setangkai Pena di Taman Pujangga (2020, dwilogi novel sejarah Buya Hamka)[35]
  • Disorder (2020)[36]
  • Dwilogi Dayon & Sabai: Dayon (2021)[37]
  • Kincir Waktu (2021)[38]
  • Dwilogi Dayon & Sabai: Sabai Sunwoo (2022)[39]
  • Serangkai Makna di Mihrab Ulama (2022, dwilogi novel sejarah Buya Hamka)[40]
  • Kincir Waktu 2 (2022-segera terbit)

Penghargaan

  • Longlist Khatulistiwa Literary Award/Kusala Sastra Khatulistiwa (2007)[41]
  • Fiksi Utama Terbaik Islamic Book Fair (2011)[42]
  • Penulis Produktif Republika Penerbit (2020)[43]
  • National Writer's Award SATUPENA (2021)[44]
  • Nominator Best Crime Story & Best Novel Scarlet Pen Awards (2022)[45]

Referensi

  1. ^ https://forumterkininews.id/berhari-raya-tanpa-orang-tua/
  2. ^ https://zh-cn.facebook.com/notes/forsa-fans-of-rhoma-irama-and-soneta-banjarmasin/rhoma-irama-tentang-sejarah-deklarasi-soneta-the-voice-of-moeslim/419757681418388
  3. ^ https://sdmuh06tebet.sch.id/sejarah-singkat-perguruan-muhammadiyah-tebet-timur.html
  4. ^ https://wiki-indonesia.club/wiki/Marissa_Haque
  5. ^ https://www.gpu.id/author-detail/38456/akmal-nasery-basral
  6. ^ https://kumparan.com/akmal-nasery-basral/mengenang-radhar-panca-dahana-1965-2021-hidup-harus-lebih-dari-sekadarnya-1vbo18LXdVv
  7. ^ https://mediaindonesia.com/opini/400362/mengenang-radhar-hidup-harus-lebih-daripada-sekadarnya
  8. ^ http://bungdaktur-arh.blogspot.com/
  9. ^ https://pantau.or.id/liputan/2003/01/centang-perenang-industri-radio/
  10. ^ https://nasional.tempo.co/read/458741/habibie-heboh-kapal-perang-jerman-dan-beredel
  11. ^ https://nasional.tempo.co/read/1474929/kronologi-pembredelan-majalah-tempo-editor-dan-detik-27-tahun-silam
  12. ^ http://www.goodreads.com Sang Pencerah
  13. ^ nasional.news.viva.co.id Mau Nilai Musik: Dengarkan, Nilai Buku: Baca!
  14. ^ https://www.gpu.id/author-detail/38456/akmal-nasery-basral
  15. ^ https://indonews.id/artikel/319963/Jejak-Alumni-FISIP-UI-Sastrawan-Akmal-Nasery-FISIP-UI-Menempa-dan-Mengembangkan-Wawasan-Saya/
  16. ^ https://alumni.tazkia.ac.id/tag/akmal-nasery-basral/
  17. ^ https://www.viva.co.id/amp/foto/showbiz/5184-peluncuran-buku-simfoni-untuk-negeri
  18. ^ http://bukuygkubaca.blogspot.com/2006/12/ada-seseorang-di-kepalaku-yang-bukan.html
  19. ^ https://adesolihat.com/2021/01/16/review-kumpulan-cerpen-putik-safron-di-sayap-izrail-anb/
  20. ^ https://mediaindonesia.com/humaniora/423898/novelis-akmal-nasery-basral-luncurkan-buku-taman-iman-taman-peradaban
  21. ^ https://www.goodreads.com/en/book/show/1396759.Imperia
  22. ^ http://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/82218
  23. ^ https://www.academia.edu/8779786/Representasi_Hegemoni_dalam_Novel_Sang_Pencerah
  24. ^ https://www.tempo.co/dw/5568/lewat-novel-sejarah-penulis-akmal-nasery-basral-hidupkan-kembali-tokoh-kemerdekaan
  25. ^ https://www.researchgate.net/publication/332796936_Eksistensi_Budaya_Dayak_dalam_Novel_Batas_Karya_Akmal_Nasery_Basral
  26. ^ https://www.kompasiana.com/budiliem/550e96a4813311ba2cbc6475/resensi-novel-anak-sejuta-bintang
  27. ^ https://adoc.pub/nilai-nilai-religiusitas-islam-dalam-novel-tadarus-cinta-buy.html
  28. ^ https://lontar.ui.ac.id/detail?id=20403474&lokasi=lokal
  29. ^ https://bookishstory.wordpress.com/2015/09/22/book-review-67-ilusi-imperia-by-akmal-nasery-basral/
  30. ^ https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20140905095753-234-2527/rahasia-imperia-labirin-pembunuhan-bernapaskan-indonesia
  31. ^ https://majalahpeluang.com/coda-imperia-babak-terakhir-jurnalis-melawan-konspirasi/
  32. ^ https://www.antvklik.com/rehat/178086-dilarang-bercanda-dengan-kenangan
  33. ^ https://www.thejakartapost.com/life/2020/03/18/indonesian-novel-genggam-cinta-to-become-series-in-jakarta-shimbun-newspaper.html
  34. ^ https://www.republika.co.id/berita/qbae2i440/resensi-gitasmara-semesta-tentang-jo-dan-kenangannya
  35. ^ https://kumparan.com/kumparanhits/akmal-nasery-basral-kembali-rilis-novel-soal-buya-hamka-1sw1asD8VY2
  36. ^ https://www.viva.co.id/vstory/lainnya-vstory/1346945-resensi-buku-disorder-menyelami-dunia-baru
  37. ^ https://dipidiff.com/28-terbaru-buku-impor/348-review-buku-dayon-akmal-nasery-basral
  38. ^ https://megapolitan.antaranews.com/berita/168549/novel-kincir-waktu-karya-akmal-nasery-basral-resmi-meluncur-di-iibf-2021
  39. ^ https://www.republika.co.id/berita/r7cjz0282/sabai-secangkir-kopi-model-blasteran-minangkorea
  40. ^ https://news.detik.com/berita/d-6011499/novel-akmal-nasery-tentang-buya-hamka-terbit-royalti-untuk-warga-mentawai
  41. ^ https://www.kusalasastrakhatulistiwa.com/pengumuman-hasil-seleksi-tahap-1-longlist-khatulistiwa-literary-award-2007/
  42. ^ https://www.youtube.com/watch?v=m-o218NcrWs
  43. ^ https://www.republika.id/posts/19602/akmal-nasery-basral-setiap-karya-punya-cerita
  44. ^ https://www.dailynewsindonesia.com/news/sastrawan-akmal-nasery-basral-raih-penghargaan-national-writers-award-2021/
  45. ^ https://www.indozone.id/life/Z8sPDM0/persaingan-scarlet-pen-awards-2022-para-nominasi-bersaing-ketat-di-11-kategori

Pranala luar