Yuddy Chrisnandi
Prof. Dr. H. Yuddy Chrisnandi, S.E., M.E. (lahir 29 Mei 1968) adalah seorang politisi asal Indonesia yang pernah menjabat sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi di Kabinet Kerja dari 2014 sampai 2016.[1] Setelahnya, Presiden Joko Widodo memberi mandat kepadanya untuk menjadi Duta Besar Indonesia untuk Ukraina. Ia merupakan politisi Partai Golongan Karya yang mengawali karier sebagai anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat periode 1997–1999.
Yuddy Chrisnandi | |
---|---|
Duta Besar Indonesia untuk Ukraina | |
Masa jabatan 13 Maret 2017 – 29 Oktober 2021 | |
Presiden | Joko Widodo |
Pendahulu Niniek Kun Naryatie Pengganti Baskara Pradipta (ad-interim) | |
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Indonesia ke-16 | |
Masa jabatan 27 Oktober 2014 – 27 Juli 2016 | |
Presiden | Joko Widodo |
Informasi pribadi | |
Lahir | 29 Mei 1968 Bandung, Jawa Barat, Indonesia |
Kebangsaan | Indonesia |
Partai politik | Partai Golongan Karya (1991–2010, sejak 2018) |
Afiliasi politik lainnya | Partai Hati Nurani Rakyat (2010–2018) |
Suami/istri | Velly Elvira |
Anak | Ayesha Fatma Nandira |
Almamater | Universitas Padjadjaran Universitas Indonesia |
Pekerjaan | Akademisi Penulis Politisi |
Tanda tangan | |
Sunting kotak info • L • B |
Perjalanan politik
Yuddy Chrisnandi pada mulanya merupakan kader Golongan Karya yang turut aktif menjadi bagian dari Kelompok Kerja Organisasi Kaderisasi dan Keanggotaan pada 1991.[2] Kemudian, ia diangkat menjadi anggota Badan Pemenangan Pemilihan Umum Bidang Seni dan Budaya dari 1995 sampai 1997. Pada tahun 1998 hingga 2004, ia duduk di Departemen Pemuda, serta Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Dewan Pimpinan Pusat Partai Golongan Karya. Berangkat dari posisinya sebagai politisi, Yuddy menduduki kursi anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Utusan Golongan selama dua tahun setelah pemilihan umum 1999 dilaksanakan.
Pada 2004, Yuddy maju sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat untuk daerah pemilihan Jawa Barat II. Pada 2009, Yuddy mengajukan dirinya dalam konvensi calon presiden pada Pemilu Presiden 2004 melalui partainya. Selain itu, ia juga menjadi calon Ketua Umum Partai Golongan Karya.[3]
Karier sebagai Menteri
Kinerja Akuntabilitas Kementerian dan Lembaga Negara
Awal tahun 2016, Yuddy merilis kinerja akuntabilitas kementerian dan lembaga-lembaga negara. Sejumlah kementerian diberi nilai dan diberi peringkat. Ada yang mendapat nilai tertinggi seperti Kementerian Keuangan. Akan tetapi, ada juga yang mendapat nilai paling rendah, yakni Kejaksaan Agung.[4] Yuddy mengatakan, dapat diketahui sejauh mana tingkat akuntabilitas atau pertanggungjawaban atas hasil penggunaan anggaran.[5]
Namun sejumlah politisi mengatakan bahwa Yuddy telah melakukan kegaduhan politik di dalam Kabinet Kerja karena merilis penilaian rendah kinerja menteri.[6]
Larangan Bermain Pokemon Go
Yuddy mengemukakan larangan bermain Pokemon Go melalui cuitan Twitter dan surat edaran resmi MenPANRB. Aplikasi permainan yang populer di seluruh dunia ini dianggap Yuddy berbahaya bagi keamanan dan kerahasiaan instalasi pemerintah. Sikap Yuddy direspon negatif di jejaring sosial Indonesia. Banyak pihak merasa sikap ini berlebihan karena setiap aplikasi berbasis posisi global yang telah digunakan masyarakat luas memiliki potensi bahaya yang sama.
Duta Besar Negara Kecil
Menjelang turun jabatan, Yuddy memberikan pernyataan kepada media bahwa dirinya berkeinginan untuk menjadi duta besar di negara kecil. Hal tersebut disebabkan karena keinginannya untuk menulis dan mengajar sehingga Yuddy berharap mendapatkan jabatan yang tidak terlalu sibuk. Pernyataan Yuddy kembali menuai kontroversi dan kritikan pedas dari warganet. Dan Akhirnya pada tanggal 13 Maret 2017 ia dilantik menjadi Duta Besar Indonesia untuk Ukraina di Kyiv.
Pendidikan
- SMP Negeri 1 Kota Cirebon
- SMA Negeri 1 Kota Cirebon
- Universitas Padjadjaran
Penghargaan
Tanda kehormatan
- Indonesia
- Dangiang Pamageuh Karukunan Tatar Sunda oleh Padepokan Pencak Silat Sangsaka Buana Indonesia — 2018[7]
Akademik
- Indonesia
- Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) oleh Universitas Padjadjaran (1991)
- Gelar Magister Ekonomi (M.E.) oleh Universitas Indonesia (1997)
- Gelar doktoral oleh Universitas Indonesia (2004)
Referensi
- ^ "Sertijab MenPAN RB, Yuddy Chrisnandi boyong keluarga besar". Merdeka.com. 28 Oktober 2014. Diakses tanggal 2 Juli 2022.
- ^ Profil dan Program Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI): 2004–2009. Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia. 1 Desember 2004. hlm. 545.
- ^ "Yuddy Minta Restu Jadi Calon Ketum Golkar". Kompas.com. 15 Juli 2009. Diakses tanggal 2 Juli 2022.
- ^ Tanuredjo, Budiman (7 Januari 2016). "Masih Belajar Menjadi Menteri". Kompas. Diakses tanggal 7 Januari 2016.
- ^ Rusiana, Dita Angga (4 Januari 2016). "Hasil Evaluasi Akuntabilitas, Kinerja Kejagung Paling Buruk". SindoNews.com. Diakses tanggal 7 Januari 2016.
- ^ Oktara, Diko (7 Januari 2016). "Pengamat: Menteri Yuddy Bikin Gaduh Kabinet". Tempo.co. Jakarta. Diakses tanggal 7 Januari 2016.
- ^ "Peduli Budaya Sunda, Yuddy Chrisnandi Dapat Penghargaan dari Jawa Barat". Liputan6.com. 30 Juli 2018. Diakses tanggal 2 Juli 2022.
- ^ "Dubes RI di Ukraina Terima Ambassadors Award 2021". Republika.co.id. 6 Oktober 2021. Diakses tanggal 2 Juli 2022.
- ^ "УКАЗ ПРЕЗИДЕНТА УКРАЇНИ №595/2022 Про відзначення державними нагородами України". Офіційне інтернет-представництво Президент України. 23 Agustus 2022. Diakses tanggal 31 Agustus 2022.
Pranala luar
Jabatan politik | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Azwar Abubakar |
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Indonesia 2014–2016 |
Diteruskan oleh: Asman Abnur |
Jabatan diplomatik | ||
Didahului oleh: Niniek Kun Naryatie |
Duta Besar Indonesia untuk Ukraina 2017–2021 |
Diteruskan oleh: Baskara Pradipta (ad-interim) |