Lokomotif D50
Semakin meningkatnya volume barang dan penumpang yang akan diangkut di jalur kereta api rute Bogor – Bandung – Banjar, maka perusahaan kereta api Staats Spoorwegen (SS) membeli lokomotif uap D50. SS membeli lokomotif D50 dibeli sebanyak 42 buah dari 4 pabrik yang berbeda yaitu SLM/Schweizerische Lokomotiv und Maschinenfabrik Winterthur (Swiss), Hanomag (Jerman), Hartmann (Jerman) dan Werkspoor (Belanda). Lokomotif D50 didatangkan pada tahun 1914, 1915 dan 1921.[1]
Lokomotif D50 | |||||||||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
| |||||||||||||||||||||||||
| |||||||||||||||||||||||||
| |||||||||||||||||||||||||
|
Lokomotif D50 juga digunakan untuk menarik kereta Eendaagsche Expres (expres siang) pada rute Bandung – Banjar. Lokomotif uap D50 mengganti peran lokomotif uap C30 untuk menarik kereta Eendaagsche Expres. Kereta Eendaagsche Expres diresmikan 1 November 1929. Pada tahun 1939, Eendaagsche Express mempersingkat perjalanan rute Bandung – Yogyakarta – Surabaya menjadi 11 jam. Lokomotif ini juga dioperasionalkan pada rute Bandung – Purwakarta – Jakarta. Untuk memenuhi kebutuhan transportasi kereta api di Sumatra Selatan, maka 4 buah lokomotif D50 milik SS dipindah dari Jawa ke Sumatra Selatan.
Selain SS, perusahaan kereta api Zuid Soematera Spoorwegen (ZSS) juga membeli lokomotif D50. ZSS membeli 11 lokomotif D50 dari 2 pabrik yang berbeda. 5 lokomotif D50 didatangkan pada tahun 1925 dari pabrik Hartmann (Jerman) dan 6 lokomotif D50 didatangkan pada tahun 1926 dari pabrik Hanomag (Jerman). ZSS membeli lokomotif D50 untuk menarik kereta barang batubara di Sumatra Selatan. Kegiatan ekplorasi batubara di Sumatra Selatan di mulai pada tahun 1895. Tercatat juga ada 4 lokomotif D50 milik SS dipindahkan dari Pulau Jawa menuju Provinsi Sumatra Selatan untuk membantu kegiatan angkutan batu bara dan penumpang,
Dari 42 unit D50, saat ini hanya tersisa 1 unit, yakni D5011 yang disimpan di Museum Transportasi TMII, Jakarta.
Galeri
-
Lokomotif D5011 menyebrangi perlintasan (PJL geser 3A-3B) di Yogyakarta membawa rombongan Brigade T dari bagian Agresi Militer II.
-
D5011 sedang stabling dengan para prajurit KNIL yang sedang berpose didepannya.
-
Lokomotif D5031 di Stasiun Sidareja(?).
Lihat pula
Daftar Referensi
- ^ Bagus Prayogo, Yoga; Yohanes Sapto, Prabowo; Radityo, Diaz (2017). Kereta Api di Indonesia. Sejarah Lokomotif di Indonesia. Yogyakarta: Jogja Bangkit Publisher. hlm. 101. ISBN 978-602-0818-55-9.