Muhibuddin Waly
Prof. Dr. Tengku Chik H. Muhibuddin Waly Al-Khalidy atau yang kerap disapa Abuya Muhibuddin Waly atau Abuya Professor (17 Desember 1936 – 7 Maret 2012) adalah seorang ulama dan politikus Indonesia. Ia merupakan Mursyid Tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyah al-Waliyyah. Ia juga pernah memimpin Dayah Darussalam, Labuhan Haji, Aceh. Doktor Ilmu Pengantar Fiqih Islam ini pernah mengajar sebagai Guru Besar di Institut Ilmu Al-Qur'an Jakarta, Indonesia danUniversitas Islam Internasional Malaysia, Malaysia.[1][2][3]
Abuya Syeikh Prof. Dr. Tgk. H. Muhibuddin Waly Al-Khalidy | |
---|---|
Lahir | Muhibuddin 17 Desember 1936 Simpang Haru, Padang Timur, Padang, Hindia Belanda |
Meninggal | 7 Maret 2012 Banda Aceh, Indonesia | (umur 75)
Kebangsaan | Indonesia |
Nama lain | Teungku Muhibuddin Tanjungan |
Almamater | Dayah Darussalam Labuhan Haji Universitas Al-Azhar |
Pekerjaan | Guru Besar Universitas Islam Internasional Malaysia, Malaysia |
Dikenal atas | Ulama dan pengajar |
Anak | Taufiq Muhibbuddin Waly Hidayat Muhibbuddin Waly |
Orang tua | Muhammad Waly Al-Khalidy (ayah) Rasimah (ibu) |
Kehidupan pribadi
Muhibuddin Waly lahir pada 17 Desember 1936 di Aceh. Ia lahir sebagai putra tertua dari pasangan Syaikh Haji Muhammad Waly Al-Khalidy (Abuya Muda Waly) dan Hajjah Rasimah.[1] Muhibuddin Waly meninggal dunia di Rumah Sakit Fakinah, Banda Aceh, pada tanggal 8 Maret 2012 karena sakit yang dideritanya.[2]
Pendidikan dan karier
Muhibuddin Waly mendapatkan pendidikan Tarekat Naqsyabandiyah dari ayahnya, Abuya Muda Waly. Ayahnya bersahabat dengan Syekh Yasin Al-Fadani. Persahabatan mereka terjalin ketika sama -sama berguru pada Sayid Ali Al Maliky di Mekkah, Arab Saudi.[1][2]
Muhibuddin kemudian melanjutkan pendidikan agamanya ke Fakultas Syariah Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir, dan mendapatkan gelar Doktor pada tahun 1971 dengan disertasi tentang Pengantar Ilmu Hukum Islam. Di Universitas Al-Azhar, Muhibuddin seangkatan dengan Abdurrahman Wahid (Gus Dur), mantan Presiden Indonesia.[1][2]
Ia mendapatkan gelar Profesor dari Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) di Jakarta. Sebagai profesor, Muhibuddin mengajar sebagai Guru Besar Pensyarah Kuliyyah of Laws di Universitas Islam Internasional Malaysia (International Islamic University) di Malaysia.[1][2]
Pada masa orde baru, Muhibuddin bersama Tgk. H. Teuku Usman Al-Fauzi (Abu Lueng Ie) aktif sebagai pengurus Persatuan Tarbiyah Islamiyah (kubu Tarbiyah) Aceh yang berafiliasi dengan Golkar. Setelah reformasi, Muhibuddin menjadi anggota DPR-RI periode 1999-2004 dari Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) yang tergabung dalam Fraksi Perserikatan Daulatul Ummah.[3][4]
Referensi
- ^ a b c d e "Abuya Muhibuddin Waly, Guru Tarekat Naqsyabandiyah Tanah Rencong (1)" Republika, 29 Maret 2015. Diakses 07 Agustus 2015.
- ^ a b c d e "Selamat Jalan Abu Muhibuddin Waly" Tribunnews.com, 08 Maret 2012. Diakses 07 Agustus 2015.
- ^ a b "Ulama Karismatik Abuya Tutup Usia" Liputan6.com, 09 Maret 2012. Diakses 07 Agustus 2015.
- ^ "Ulama Kharismatik Aceh Tutup Usia" Inilah.com, 08 Maret 2012. Diakses 07 Agustus 2015.
Pranala luar
- "Mengenal Abuya Muhibbuddin Waly" Peradabandunia.com.