Samsi Sastrawidagda

Revisi sejak 24 September 2022 16.45 oleh 140.213.197.244 (bicara)

Dr. Samsi Sastrawidagda (lahir: Solo, 13 Maret 1894 - wafat 1963) adalah Menteri Keuangan Pertama Indonesia.

Samsi Sastrawidagda
Menteri Keuangan Indonesia ke-1
Masa jabatan
19 Agustus 1945 – 26 September 1945
PresidenSoekarno
Sebelum
Pendahulu
Tidak Ada
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir(1894-03-13)13 Maret 1894
Kasunanan Surakarta
Meninggal1963
KebangsaanIndonesia
Partai politikPartai Nasional Indonesia
AlmamaterHandels-hogeschool
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Latar Belakang

Ia menempuh pendidikan ekonomi dan hukum negara di Sekolah Tinggi Dagang (Handels-hogeschool) di Rotterdam. Gelar akademik terakhir yang didapat tahun 1925 adalah gelar Doktor dengan disertasi De Ontwikkeling v.d handels politik van Japan.[1] Selama di Rotterdam, ia dikenal sebagai pemukul gong dalam perkumpulan gamelan pribumi.

Karier

Perjalanan karier di Kementerian Keuangan dirintis sejak Sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang kedua (19 Agustus 1945). Pada saat itu, dibentuk 12 Kementerian dan 4 Menteri Negara. PPKI menunjuk Samsi Sastrawidagda, Kepala Kantor Tata Usaha dan Pajak di Surabaya pada masa pendudukan Jepang, sebagai Menteri Keuangan[2] pada kabinet RI pertama (Kabinet Bucho/presidensial).

Menteri Keuangan

Sebagai Menteri Keuangan dalam kabinet Republik Indonesia (RI) pertama Dr. Samsi mempunyai peranan besar dalam usaha mencari dana guna membiayai perjuangan dan jalannya pemerintahan RI. Ia memperoleh informasi dari Laksamana Shibata bahwa di gedung Bank Escompto Surabaya tersimpan uang peninggalan pemerintah Hindia Belanda yang disita Jepang. Karena hubungannya yang dekat dengan para pemimpin pemerintahan Jepang di Surabaya ia berhasil membujuk mereka. Uang tersebut diambil melalui operasi penggedoran bank.[3]

Sebagai Menteri Keuangan, Samsi tidak pernah memimpin Kementerian Keuangan secara langsung. Bahkan belum sempat menyusun perencanaan. Kondisi fisiknya yang sering sakit-sakitan menjadikan ia lebih memilih tinggal di Surabaya. Pada tanggal 26 September 1945 ia mengundurkan diri menjadi Menteri Keuangan[4] kemudian A.A. Maramis yang sebelumnya Menteri Negara dilantik menjadi Menteri Keuangan.

Referensi

  1. ^ Anderson, Benedict.RO. 1988. Revoloesi Pemoeda: Pendudukan Jepang dan Perlawanan di Jawa 1944-1946. Pustaka Sinar Harapan:Jakarta
  2. ^ Rupiah di tengah rentang sejarah: 45 tahun uang Republik Indonesia, 1946-1991. 1991. Departemen Keuangan
  3. ^ Moehkardi. 1993. R. Mohamad dalam Revolusi 1945 Surabaya. Sebuah biografi. Lima Sekawan:Klaten
  4. ^ Poeze, Harry A. 2009. Tan Malaka, Gerakan Kiri, dan Revolusi Indonesia.Pustaka Obor Indonesia
Jabatan politik
Posisi baru Menteri Keuangan Indonesia
1945
Diteruskan oleh:
A.A. Maramis