Story:Mengenal Kerta Gosa Bangunan Bersejarah Kerajaan Klungkung di Bali
Paviliun Kerta Gosa
Paviliun Kerta Gosa adalah bangunan arsitektur Bali yang terletak di Istana Klungkung, Kabupaten Klungkung, Bali, Indonesia.
Paviliun Kertha Gosa dibangun pada awal abad ke-18 oleh Dewa Agung Gusti Sideman. Kerta Gosa berarti "tempat di mana raja bertemu dengan kementeriannya untuk membahas masalah keadilan".
Fungsi pertama paviliun adalah untuk kegiatan pengadilan. Kerta Gosa pernah juga dicat ulang pada 1920-an dan pada 1960-an. Paviliun ini memiliki bagian epik Hindu Mahabharata, yang disebut Bhima Swarga, yang dilukiskan di langit-langit paviliun.
Lukisan langit-langit Kerta Gosa adalah contoh luar biasa dari lukisan Kamasan (atau gaya Wayang). Lukisan itu kemungkinan awalnya dilukis pada pertengahan abad ke-19, dan diperbarui berturut-turut pada 1918, 1933 dan 1963, dengan panel-panel individual diperbaiki pada 1980-an dan 1990-an.
Seniman terkemuka dari desa Kamasan seperti Kaki Rambut, Pan Seken, Mangku Mura dan Nyoman Mandra bertanggung jawab atas pengecatan ulang pada abad ke-20.
Lukisan-lukisan utama menggambarkan kisah Bhima Swarga, tetapi cerita lain juga digambarkan, antara lain; Tantri, kisah Garuda, dan pemandangan yang memprediksi pertanda gempa bumi (Palindon).
Dewa Agung Gusti Sideman, pelindung seni, mengawasi desain dan konstruksi istananya di Klungkung sebagai contoh arsitektur Hindu-Bali. Kertha Gosa berbentuk mandala, gunung yang berbentuk kubah yang dipengaruhi agama Budha.
Fungsi utama dan pertama Kertha Gosa adalah sebagai pengadilan hukum dan keadilan. Paviliun ini menjadi tempat pertemuan raja dan hakim Brahman (Kerthas) untuk membahas masalah hukum dan urusan manusia.
Dewa Agung Gusti Sideman memerintah hingga 1775. Dia digantikan oleh putranya, kemudian oleh cucunya, dan garis keturunannya terus memerintah hingga awal abad ke-20.