Arif WiD
- Bacalah halaman Pengantar Wikipedia terlebih dahulu.
- Baca juga informasi tentang berkontribusi di Wikipedia.
- Tuliskan juga sedikit profil Anda di Pengguna:Arif WiD, halaman pribadi Anda, agar kami dapat lebih mengenal Anda.
- Lihat pula aturan yang disederhanakan sebelum melanjutkan.
- Selalu tanda tangani pertanyaan Anda di Warung Kopi atau halaman pembicaraan dengan mengetikkan
~~~~
pada akhir kalimat Anda. - Jangan takut! Anda tidak perlu takut salah ketika menyunting atau membuat halaman baru, menambahkan, atau menghapus kalimat.
Selamat menjelajah, kami menunggu suntingan Anda di Wikipedia bahasa Indonesia!
Welcome! If you do not understand Indonesian language, you may want to visit the embassy or find users who speak your language. Enjoy!
Gandawati
Dewi Gandawati adalah putri sulung Prabu Gandabayu, raja negara Pancala atau Pancalaradya (pedalangan Jawa) dengan permaisuri Dewi Gandarini. Dewi Gandawati mempunyai seorang adik kandung bernama Arya Gandamana yang menjadi patih negara Astina pada jaman pemerintahan Prabu Pandu. Dewi Gandawati seorang putri cantik jelita, luhur budinya, bijaksana, sabar dan teliti serta setia. Ia sangat berbakti terhadap suaminya.
Dewi Gandawati menikah dengan Arya Sucitra, putra Arya Sangara dari Hargajambangan yang telah lama mengabdi dan berguru pada Prabu Pandu di negara Astina. Sepeninggal Prabu Gandabayu, Arya Sucitra, suaminya naik tahta kerajaan Pancala, bergelar Prabu Drupada. Hal ini karena Gandamana menolak untuk dinobatkan menjadi raja.
Putra Dewi Gandawati
Dari perkawinan tersebut Dewi Gandawati memperoleh tiga orang putra, masing-masing bernama:
1. Dewi Drupadi atau Pancali (Mahabharata) yang kemudian menjadi istri Prabu Yudhistira, raja negara Amarta.
2. Dewi Srikandi, yang kemudian menjadi istri Arjuna,
3. Dretadyumna/ Trustajumena, yang dalam perang Bharatayuda berhasil membunuh Resi Durna.
Akhir riwayatnya diceritakan, Dewi Gandawati ikut belapati, terjun ke dalam pancaka (api pembakaran jenasah) Prabu Drupada, suaminya yang gugur di medan perang Bharatayuda melawan Resi Durna.