Liputan 6

program televisi Indonesia

Liputan 6 adalah acara berita televisi induk yang disiarkan di SCTV. Acara ini memiliki slogan Aktual, Tajam, Terpercaya.

Liputan 6
Liputan 6 Pagi
Liputan 6 Siang
Liputan 6 Malam
Liputan 6 Terkini
GenreAcara berita
Negara asalIndonesia
Bahasa asliIndonesia
Jmlh. episode9620 (berjalan 20 September 2022)
Produksi
Lokasi produksiSCTV Tower, Senayan City, Jalan Asia Afrika, Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat
Durasi30 menit (Liputan 6 Siang, Liputan 6 Malam)
1 jam 30 menit (Liputan 6 Pagi)
Rumah produksiSurya Citra Televisi
Rilis asli
JaringanSCTV/Moji
Format gambar1080i HDTV 16:9
(menggunakan area aman 16:9 576i untuk umpan SDTV)
Rilis20 Mei 1996; 28 tahun lalu (1996-05-20) –
sekarang
Acara terkait
Fokus Indosiar

Sejarah

Pra-Perdana

Program Liputan 6 sendiri awalnya lahir sebagai upaya SCTV dalam menangkap kondisi pasar pada saat itu yang mulai menyukai program berita di televisi swasta. Nah, sejak pendiriannya sendiri, SCTV sudah menyiarkan program berita RCTI: Nuansa Pagi, Buletin Siang, Seputar Indonesia dan Buletin Malam. Walaupun demikian, acara tersebut kurang populer di SCTV dibandingkan ketika ia ditayangkan di TV aslinya. Selain itu, pada saat itu ada ketidakpuasan dengan produksi program berita-berita di atas, karena walaupun baik RCTI maupun SCTV sudah mendapat porsi masing-masing (RCTI khusus berita Jakarta dan sekitarnya sedangkan SCTV Surabaya dan sekitarnya), tetapi berita-berita yang dibuat tim SCTV seringkali tidak dimasukkan dalam program-program berita tersebut. Kombinasi inilah yang melahirkan niat SCTV membangun program berita-nya sendiri. Program berita terawal SCTV sendiri bernama Jurnal SCTV yang merupakan berita lokal Surabaya dan sekitarnya. Acara ini sendiri ditayangkan seminggu sekali (kemudian menjadi dua kali), pada hari Rabu pada jam 18:00 WIB pada tahun 1993.[1][2][3]

Pasca mulai bersiaran nasional, tampaknya niat untuk melanjutkan proyek acara berita sendiri sudah juga muncul, meskipun SCTV masih merelai program-program acara berita RCTI dan memasok berita-berita ke rumah produksinya, PT Sindo Citra Media. Maka, sejak 7 November 1994, acara bernama Liputan 6 mulai disiarkan lewat program mingguan Wakil Kita sebagai proyek jangka panjang rencana produksi program berita SCTV. Program ini awalnya hanya berisi liputan tentang kegiatan dan aspirasi dari pejabat dan wakil rakyat.[1] Lama-kelamaan, acara yang hanya disiarkan seminggu sekali ini diperluas menjadi 3 hari perminggu, dengan dua hari lain membahas tentang hukum dan kriminalitas. Pada waktu-waktu selanjutnya, program-program ini berkembang menjadi acara sendiri. Berita tentang wakil rakyat dihimpun dalam satu program bernama Wakil Kita dan kemudian program kriminal dan hukum menjadi Derap Hukum (sejak 4 Januari 1995). Selain program Liputan 6 dan tiga program acara (Derap Hukum dan Wakil Kita), kemudian juga muncul acara-acara berita khusus lain: Usaha Anda (sejak 3 Maret 1995), Visi Warta (sejak 6 Juni 1995, sebelumnya adalah acara tersendiri) dan dialog interaktif bernama Di Balik Berita (sejak 3 Juli 1995 – saat itu disiarkan secara Langsung). Liputan 6 sendiri, kemudian menjadi acara spesifik berita. Waktu tayangnya tercatat berubah-ubah, menjadi 22:30-23:00, 23:00-23:30, 23:30-00:00 dan 00:00-00:30 WIB di Agustus 1995, dan kemudian menjadi 18:30-19:00 WIB pada Oktober 1995.

Berita Nasional

Program Liputan 6 secara resmi diluncurkan sebagai acara berita utama SCTV pada 20 Mei 1996, dengan nama Liputan 6 Petang. Pada saat itu, acara ini ditayangkan pada 18:30 WIB dan pertama kali dibawakan oleh Riza Primadi. Tanggal 20 Mei inilah yang kemudian dijadikan sebagai hari jadi Liputan 6. Seiring waktu, waktu acara ini kemudian digeser ke pukul 18:00-18:30 WIB mulai 2 Juni 1997 hingga 29 Desember 1997 kemudian selama bulan Ramadhan 1418 Hijriyah, Liputan 6 Petang kembali ke slot jam tayang lama pada pukul 18:30-19:00 WIB yang berlaku mulai 30 Desember 1997 hingga 29 Januari 1998 dan kemudian diperpanjang selama satu jam (18:00-19:00) mulai 30 Januari 1998 yang bertepatan dengan hari raya Idul Fitri 1 Syawal 1418 Hijriyah, sehingga namanya pas (6 Petang). Berbeda dengan RCTI dengan PT Sindo Citra Media-nya, Liputan 6 sendiri langsung ditangani oleh newsroom SCTV. Kehadiran Liputan 6 Petang merupakan titik baru SCTV untuk bersaing dengan Seputar Indonesia RCTI, Lintas 5 TPI dan Cakrawala Sore ANTV yang pada saat itu cukup menarik perhatian pemirsa dan dirasa mampu meraih iklan signifikan. Meskipun demikian, menurut beberapa pihak, seperti mantan wakil pemimpin redaksi acara ini, Don Bosco Selamun, Liputan 6 juga dikonsepkan sebagai acara berita yang lebih kritis dan segar, meskipun di tengah tantangan minimnya kebebasan pers yang ada pada saat itu. Karena itulah, slogannya adalah "Aktual, Tajam, Terpercaya". Demi membangun acara ini, pemilik SCTV, Henry Pribadi bersama Peter F. Gontha, langsung merekrut berbagai personil yang kebanyakan dari mereka memiliki pengalaman kerja sebagai wartawan. Selain Riza yang merupakan eks wartawan BBC London, juga ada Sumita Tobing (Pemimpin Redaksi), Don Bosco Selamun (Wakil Pemimpin Redaksi), Sabar Hutapea dan Ari Batubara. Sumita berperan penting sebagai pelatih bagi orang-orang yang baru bergerak di pemberitaan televisi itu agar bisa bekerja dan menyesuaikan diri.[1]

Pada 24 Agustus 1996, Liputan 6 kemudian juga memunculkan program berita pagi bernama Liputan 6 Pagi yang disiarkan pada pukul 05:30-07:00 WIB, awalnya dibawakan oleh Ira Koesno dan Jeremy Teti sebagai penyiar utama termasuk penyiar khusus segmen olahraga dan prakiraan cuaca secara selektif.[4] Liputan 6 Pagi saat itu menggunakan format segmentasi yang sama seperti Nuansa Pagi RCTI. Selanjutnya, pada 10 Maret 1997, sebuah program berita bahasa Inggris dengan nama News Watch, mulai mengudara. Tidak lama kemudian, juga muncul program berita siang bernama Liputan 6 Siang, yang sama seperti Liputan 6 Petang, awalnya bersiaran selama 30 menit namun kemudian menjadi 1 jam sejak 4 Februari 1998.

Pada tanggal 16 Februari hingga 5 April 1998, SCTV sempat menghentikan penayangan Liputan 6 Pagi dikarenakan pengurangan jam tayang SCTV di pagi hari sebagai akibat dampak dari krisis moneter Asia 1997-1998. Namun, penghentian ini tidak berlangsung lama, karena acara tersebut kembali ditayangkan mulai 6 April 1998 akan tetapi Liputan 6 Pagi saat itu hanya berdurasi 1 (satu) jam pada pukul 06:00-07:00 WIB meskipun format segmentasi berita tetap sama seperti durasi 90 menit sebelumnya. Sejak 1 Oktober 1998, Liputan 6 Pagi kembali berdurasi 1,5 jam untuk pertama kalinya sejak edisi 15 Februari 1998 yakni menggunakan jam tayang lama pada pukul 05:30-07:00 WIB.

Menjelang kejatuhan rezim Orde Baru, popularitas acara yang baru berusia 2 tahun ini langsung meroket, karena dianggap berani dan kritis dalam memberitakan arus gerakan Reformasi. Misalnya, dalam huru-hara massal pada 13-15 Mei 1998, dibanding TVRI maupun beberapa siaran berita lain, Liputan 6-lah yang berani menyiarkan situasi lawless pada saat itu: orang-orang menjarah tanpa adanya tindakan apapun dari aparat keamanan.[5] Dan puncaknya, dalam suatu peristiwa fenomenal pada 17 Mei 1998, penyiar SCTV Ira Koesno sendiri dengan berani menghadapi wawancara bersama Sarwono Kusumaatmadja (mantan Menteri Lingkungan Hidup) yang meminta "cabut gigi" agar "gigi" baru bisa tumbuh kembali dan sehat (artinya agar Presiden Soeharto mundur pasca huru-hara massal yang terjadi beberapa hari sebelumnya). Akibat peristiwa tersebut, Sumita yang merupakan PemRed SCTV dipaksa mengundurkan diri dari jabatannya, dan Gontha sendiri mendapat teguran keras dari Menteri Penerangan serta Panglima ABRI Wiranto. Hampir saja Gontha mengancam akan menutup SCTV karena insiden itu, tetapi ia kemudian sadar bahwa Soeharto sudah benar-benar tidak disenangi pada saat itu dan tindakannya itu hanya akan merugikan SCTV.[1]

Bertepatan dengan ulang tahun SCTV ke-10 tepatnya pada 24 Agustus 2000, Liputan 6 meluncurkan website Liputan6.com. Awalnya, website ini hanya berisi berita yang sudah ditayangkan di acara-acara Liputan 6 saja, tetapi beberapa tahun kemudian juga mulai mengambil berita dari sumber lain.

Pada awal 2000-an, Liputan 6 juga meluncurkan beberapa program baru sebagai pelengkap program yang sudah ada. Di tanggal 29 April 2002, diluncurkan program berita kriminal bernama BUSER (singkatan dari BUru dan SERgap). Program ini ditayangkan pada pukul 11:30-12:00 WIB sebelum acara berita Liputan 6 Siang untuk bersaing dengan program berita kriminal sejenis, seperti Sergap dan Patroli. Lalu, pada 3 Februari 2003, Liputan 6 resmi mulai memproduksi program berita tengah malam dengan nama Liputan 6 Malam, dan pada 5 Januari 2004, mulai disiarkan program berita mancanegara dengan nama Liputan 6 Mancanegara. Dari ketiga program ini, hanya Liputan 6 Mancanegara yang berumur pendek karena dihentikan pada 4 November 2005 dengan alasan program Liputan 6 Mancanegara meleburkan diri ke Liputan 6 Pagi.

Sejak tanggal 28 Januari 2008 hingga sekarang, redaksi Liputan 6 memusatkan operasionalnya di SCTV Tower, Senayan City, Jalan Asia Afrika, Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat, yang merupakan kantor pusat SCTV. Mulanya, studio Liputan 6 berpindah-pindah, dari awalnya berada di Wisma AKR, yang merupakan kantor pusat SCTV selama masa transisi operasional dari Surabaya ke Jakarta. Dan pada tahun 1996, Redaksi dipindahkan ke sebuah gedung perkantoran di Jalan Gajah Mada, Jakarta Pusat. Dan pada awal tahun 1997, redaksi dipindahkan ke Wisma IWI, Jakarta. Dan pada tahun 1999, redaksi dipindahkan ke Wisma Indovision, Kedoya, Jakarta Barat. Sampai pada tahun 2002 hingga 2008, redaksi Liputan 6 berkantor di Graha SCTV di Kawasan Gatot Subroto, Jakarta.

Pada tanggal 30 Oktober 2017, Liputan 6 Petang secara resmi dihentikan dan digantikan Liputan 6 Petang Terkini.

Pada tanggal 7 Agustus 2021, jam tayang Liputan 6 Siang bergeser kembali ke pukul 11.30-12.00 WIB untuk pertama kalinya sejak edisi 3 Februari 1998.

Program berita reguler

Liputan 6 SCTV disiarkan tiga kali sehari: pkl. 04:30 WIB pagi, pkl. 11:30 WIB siang, dan pkl. 01:00 WIB dini hari. Awalnya, program ini juga pernah disiarkan pada sore/petang hari pukul 18:00 WIB, sehingga diberi nama Liputan "6". Saat ini, meskipun sudah tidak ditayangkan di jam "6" (06:00 maupun 18:00 WIB), tetapi angka "6" ini terus melekat pada nama Liputan 6 SCTV.

Program khusus

Selain menyiarkan program berita reguler, Liputan 6 juga memiliki program – program khusus, sebagai berikut:[6]

  • Barometer disiarkan setiap hari Rabu mulai pada pukul 23:00 sampai dengan pada pukul 00:00 WIB.
  • Eksis disiarkan setiap hari Kamis mulai pada pukul 01:30 sampai dengan pada pukul 02:00 WIB.
  • BUSER, sebuah program berita kriminal. Awalnya memiliki dua versi, yaitu BUSER (siang) dan BUSER Petang.
  • BUSER Investigasi (dahulu Sigi 30 Menit, Sigi dan Sigi Investigasi), sebuah program investigasi kriminal.
  • Point of View, sebuah dialog bersama para pejabat pemerintah, figur publik dan tokoh politik Indonesia tentang berbagai topik terhangat serta sisi lain kehidupan dan karir mereka.
  • Klinika, sebuah dialog hukum interaktif.
  • Wakil Kita, acara yang membahas tentang wakil rakyat.
  • Kisah di Antara Kita, sebuah acara features.
  • Melancong Yuk, sebuah acara wisata.
  • Potret Menembus Batas, sebuah acara berita dokumenter. Dahulu bernama Visi Warta.
  • News Watch disiarkan setiap hari Senin hingga Jumat mulai pada pukul 07:00 sampai dengan pada pukul 07:30 WIB. Merupakan program berita berbahasa Inggris, mengudara sejak 10 Maret 1997 hingga 28 April 2000.
  • Di Balik Berita/Debat Minggu Ini/Topik Minggu Ini, sebuah acara gelar wicara (talkshow) yang disiarkan secara langsung termasuk telepon interaktif.

Seiring dengan perubahan SCTV menjadi lebih berbasis hiburan murni dan kepentingan ekonomis, acara-acara diatas banyak yang dihentikan maupun waktunya diubah sampai tengah malam.[7] Dari semua program tersebut, saat ini hanya BUSER yang masih ditayangkan, yaitu pada jam 01:30 WIB setiap Rabu hingga Sabtu.

Berita Daerah

Liputan 6 menayangkan program berita daerah, namun dapat dilihat hanya disekitaran kota tersebut. Jam tayangnya adalah setengah jam atau 30-menit sarapan di program Liputan 6 Pagi.

  • Berita Surabaya, dapat dilihat untuk wilayah Kota Surabaya dan sekitarnya.
  • Berita Bandung, dapat dilihat untuk wilayah Kota Bandung dan sekitarnya.
  • Berita Banten, dapat dilihat untik wilayah Kota Serang dan sekitarnya.
  • Berita Aceh, dapat dilihat untuk wilayah Kota Banda Aceh dan sekitarnya.
  • Berita Semarang, dapat dilihat untuk wilayah Kota Semarang dan sekitarnya.
  • Berita Yogyakarta, dapat dilihat untuk wilayah Kota Yogyakarta dan sekitarnya.
  • Berita Banjarmasin, dapat dilihat untuk wilayah Kota Banjarmasin dan sekitarnya.
  • Berita Kalimantan Timur, dapat dilihat untuk wilayah Kota Samarinda dan sekitarnya.
  • Berita Makassar, dapat dilihat untuk wilayah Kota Makassar dan sekitarnya.
  • Berita Palembang, dapat dilihat untuk wilayah Kota Palembang dan sekitarnya.
  • Berita Medan, dapat dilihat untuk wilayah Kota Medan dan sekitarnya.
  • Berita Manado, dapat dilihat untuk wilayah Kota Manado dan sekitarnya.

Penyiar

Penghargaan

Tahun Penghargaan Nominasi Keterangan
2001 SCTV Awards Program Berita Televisi Ngetop Menang
2002 Panasonic Gobel Awards Berita Terfavorit Menang
2003 Panasonic Gobel Awards Berita Terfavorit Menang
2004 Panasonic Gobel Awards Berita Terfavorit Menang
2005 Panasonic Gobel Awards Berita Terfavorit Menang
2006 Panasonic Gobel Awards Berita Terfavorit Menang

Referensi

Pranala luar