Dalam geometri elementer, serenjang, tegak lurus atau perpendikular (bahasa Inggris: perpendicular), adalah hubungan antara dua garis lurus yang bertemu di sebuah sudut tegak.

Garis AB berserenjang terhadap garis CD karena dua sudut yang diciptakannya (ditunjukkan dengan warna biru dan jingga) masing-masing berukuran 90 derajat.

Sebuah garis dikatakan berserenjang terhadap garis lainnya jika kedua garis tersebut berpotongan di sebuah sudut tegak.[1] Secara eksplisit, garis pertama berserenjang terhadap garis kedua jika kedua garis bertemu, dan pada titik perpotongan sudut lurus di salah satu sisi, garis pertama dipotong oleh garis kedua menjadi dua sudut kongruen. Serenjang harus digambar secara simetris, artinya jika garis pertama berserenjang terhadap garis kedua, maka garis kedua juga berserenjang terhadap garis pertama. Oleh sebab itu, dua garis bisa berserenjang satu sama lainnya tanpa harus digambar secara berurutan.

Berdasarkan gambar di samping, garis berserenjang terhadap garis jika masing-masing garis diperpanjang di kedua arah untuk membentuk garis tak hingga, sehingga menghasilkan dua garis yang saling berserenjang. Dalam simbol, persamaannya adalah , dibaca: garis AB berserenjang terhadap garis CD.[2] Titik B disebut dengan kaki serenjang dari A ke garis , atau kaki A pada .[3]

Dua bidang di angkasa dikatakan berserenjang jika sudut dihedral tempat kedua bidang bertemu berbentuk sudut tegak (90 derajat). Dalam matematika, serenjang disebut dengan ortogonalitas, dan umum digunakan, misalnya dalam sistem koordinat Kartesius.

Lihat juga

Catatan

  1. ^ (Kay 1969, hlm. 91)
  2. ^ (Kay 1969, hlm. 91)
  3. ^ (Kay 1969, hlm. 114)

Referensi

Pranala luar