We Can Do It!
Artikel atau sebagian dari artikel ini mungkin diterjemahkan dari We Can Do It! di en.wiki-indonesia.club. Isinya masih belum akurat, karena bagian yang diterjemahkan masih perlu diperhalus dan disempurnakan. Jika Anda menguasai bahasa aslinya, harap pertimbangkan untuk menelusuri referensinya dan menyempurnakan terjemahan ini. Anda juga dapat ikut bergotong royong pada ProyekWiki Perbaikan Terjemahan. (Pesan ini dapat dihapus jika terjemahan dirasa sudah cukup tepat. Lihat pula: panduan penerjemahan artikel) |
"We Can Do It!" (bahasa Indonesia: Kita Dapat Melakukannya!) adalah sebuah poster propaganda masa perang di Amerika yang diproduksi oleh J. Howard Miller pada tahun 1943 untuk Westinghouse Electric sebagai sebuah gambar inspirasional untuk meningkatkan semangat buruh wanita.
Poster ini jarang terlihat pada Perang Dunia II. Poster ini lalu ditemukan kembali pada awal 1980-an dan banyak diproduksi ulang dalam berbagai bentuk. Poster ini tidak hanya diberi judul "We Can Do It!", tetapi juga diberi judul "Rosie the Riveter", sesuai nama seorang buruh wanita tangguh pada masa perang. Gambar "We Can Do It!" lalu digunakan untuk mempromosikan feminisme dan masalah politik lainnya mulai dekade 1980-an.[1] Gambar ini kemudian menjadi sampul dari majalah Smithsonian pada tahun 1994 dan menjadi gambar pada sebuah prangko kelas pertama di Amerika Serikat pada tahun 1999. Gambar ini juga menjadi bahan kampanye dari sejumlah politikus Amerika pada tahun 2008, dan dikerjakan ulang oleh seorang seniman untuk merayakan wanita pertama yang menjadi Perdana Menteri Australia pada tahun 2010. Poster ini adalah salah satu dari sepuluh gambar yang paling sering diminta di National Archives and Records Administration.[1]
Setelah ditemukan kembali, para pengamat sering berasumsi bahwa gambar ini selalu digunakan untuk menginspirasi para buruh wanita untuk ikut upaya perang. Namun, pada masa perang, gambar ini hanya digunakan di internal Westinghouse Electric, hanya ditampilkan pada bulan Februari 1943, dan tidak ditujukan untuk merekrut, tetapi hanya untuk mengajak buruh wanita agar bekerja lebih giat.[2] Sejumlah orang lalu memanfaatkan gambar yang membangkitkan semangat ini untuk berbagai keperluan, seperti pemberdayaan diri, promosi kampanye, iklan, dan parodi.
Setelah gambar ini menjadi sampul Smithsonian pada tahun 1994, Geraldine Hoff Doyle berkata bahwa ia adalah wanita yang ada di poster ini. Doyle juga menyatakan bahwa ia pernah difoto sebagai seorang buruh pabrik wanita pada masa perang, dan ia berasumsi bahwa foto tersebut menginspirasi poster buatan Miller ini. Dianggap sebagai "Rosie the Riveter", Doyle pun mendapat penghargaan dari sejumlah organisasi, termasuk Michigan Women's Historical Center and Hall of Fame. Namun, pada tahun 2015, wanita yang ada di foto tersebut diidentifikasi sebagai Naomi Parket saat berusia 20 tahun. Parker telah bekerja pada awal tahun 1942, sebelum Doyle lulus dari sekolah tinggi. Pernyataan Doyle bahwa fotonya menginspirasi poster ini tidak dapat dibuktikan kebenarannya, sehingga Doyle ataupun Parker tidak dapat dikonfirmasi sebagai wanita yang ada di poster "We Can Do It!"
Latar belakang
Setelah serangan Pearl Harbor yang dilakukan Jepang, pemerintah AS memerintahkan seluruh pekerja pabrik untuk memproduksi peralatan perang dengan jumlah yang lebih banyak. Atmosfer tempat kerja di pabrik-pabrik besar sering kali tegang karena kebencian antara manajemen dan serikat buruh sepanjang 1930an. Direktur-direktur perusahaan seperti General Motors (GM) berupaya untuk meminimalisir gesekan dan meningkatkan kerja tim. Dalam menanggapi kampanye hubungan masyarakat yang disebarkan serikat United Auto Workers, GM dengan cepat memproduksi sebuah poster propaganda pada 1942 yang menampilkan buruh dan manajemen sama-sama menggulung lengan baju mereka, agar bersama-sama memajukan produksi perang. Poster tersebut dibaca, "Together We Can Do It!" (bahasa Indonesia: Bersama Kita Dapat Melakukannya!) dan "Keep 'Em Firing!" (bahasa Indonesia: Terus Bekerja!)[3] Dalam membuat poster semacam itu, perusahaan-perusahaan berharap peningkatan produksi dengan membendung sentimen pro-perang populer, dengan tujuan menghindarkan pemerintah dari kontrol produksi yang lebih besar.[3]
Westinghouse Electric
Pada 1942, artis Pittsburgh J. Howard Miller diminta oleh Komite Kerja Sama Produksi Perang internal Westinghouse Electric, melalui sebuah agensi periklanan, untuk membuat serangkaian poster untuk dijadikan simpanan para buruh perusahaan tersebut.[1][4] Tujuan proyek poster tersebut adalah untuk membangkitkan semangat buruh, mencegah absensi, menjawab pertanyaan-pertanyaan buruh yang ditujukan kepada manajemen, dan mengurangi ketegangan buruh atau serangan pabrik. Setiap lebih dari 42 poster yang dirancang oleh Miller disimpan di pabrik tersebut selama dua minggu, kemudian diganti dengan rangkaian berikutnya. Sebagian besar poster menampilkan pria; poster-poster tersebut menunjukan peran-peran tradisional untuk pria dan wanita. Salah satu poster menggambarkan seorang manajer laki-laki yang sedang tersenyum dengan tulisan "Any Questions About Your Work? ... Ask your Supervisor" (bahasa Indonesia: Pertanyaan Apapun Tentang Pekerjaanmu? ... Tanya Petinggimu)[1][2]
Tidak lebih dari 1,800 salinan dari poster "We Can Do It!" seukuran 17 kali 22 inch (559 kali 432 mm) dicetak.[1] Poster tersebut awalnya tidak terlihat pada beberapa Westinghouse di East Pittsburgh, Pennsylvania, dan Barat Tengah, dimana poster tersebut dijadwalkan disimpan selama dua minggu lima hari kerja yang dimulai pada Senin, 15 Februari 1943.[1][5][6][7][8] Pabrik-pabrik yang menargetkan adalah yang membuat produk ketopong yang diplastikan yang dihasilkan dengan Micarta, sebuah mesin fenolik yang ditemukan oleh Westinghouse. Sebagian besar wanita dipekerjakan dalam wirausaha ini, yang menghasilkan sekitar 13 juta produk ketopong sepanjang masa perang.[9] Slogan "We Can Do It!" diyakini tidak diinterpretasikan oleh para buruh pabrik sebagai memperkuat wanita itu sendiri; gambar tersebut menjadi subyek pada serangkaian paternalistik, mengkontrol poster yang mempromosikan otoritas manajemen, kapabilitas karyawan dan persatuan perusahaan, dan para buruh tampaknya mengerti bahwa gambar tersebut memiliki arti "Westinghouse Employees Can Do It" (bahasa Indonesia: Para Karyawan Westinghouse Dapat Melakukannya), semua bekerja bersama-sama.[1] Gambar yang menggetarkan tersebut dijadikan sebagai propaganda gentle untuk mendorong semangat karyawan dan tetap berproduksi dari ketertinggalan.[10] Busana merah, putih dan biru yang ditampilkan merupakan sebuah panggilan halus untuk patriotisme, salah satu taktik berkelanjutan dari komite kerja sama produksi perang.[1][2]
Rosie the Riveter
Pada Perang Dunia II, poster "We Can Do It!" tidak ada hubungannya dengan lagu 1942 "Rosie the Riveter", atau banyak dipandang sebagai lukisan Norman Rockwell yang disebut Rosie the Riveter yang muncul pada sampul keluaran Hari Memorial Saturday Evening Post, 29 Mei 1943. Poster Westinghouse tidak ada hubungannya dengan wanita manapun yang berjuluk "Rosie" yang datang lebih dulu untuk mengajak kaum wanita agar ikut bekerja untuk produksi perang di depan rumah. Kemudian, setelah disimpan selama dua minggu pada Februari 1943 untuk beberapa pekerja pabrik Westinghouse, poster tersebut hilang selama sekitar empat dekade.[11][12] Terdapat pula gambar "Rosie" lainnya, yang sering kali menampilkan foto-foto buruh sungguhan. Office of War Information mengadakan kampanye periklanan seluruh negeri secara masif untuk penjualan pada masa perang, tetapi "We Can Do It!" tidak menjadi bagian dari kampanye tersebut.[10]
Perlambangan Rockwell pada lukisan Rosie the Riveter dipinjamkan oleh Post kepada Departemen Keuangan AS untuk digunakan dalam poster-poster dan kampanye-kampanye yang mempromosikan obligasi-obligasi perang. Setelah perang, lukisan Rockwell secara bertahap tenggelam dari ingatan masyarakat karena karya-karya tersebut diberi hak cipta; seluruh lukisan Rockwell disimpan di tempat tinggalnya setelah kematiannya. Perlindungan tersebut mengakibatkan lukisan aslinya menjadi berharga—karya-karya tersebut terjual sekitar $5 juta pada 2002.[13] Meskipun kemudian, pencairan perlindungan untuk gambar "We Can Do It!" menjadi salah satu alasan karya tersebut dilahirkan kembali.[6]
Ed Reis, seorang sejarawan sukarelawan untuk Westinghouse, menyatakan bahwa gambar aslinya tidak menampilkan perempuan pemasang paku (bahasa Inggris: riveter) pada masa perang, sehingga pengaitan saat ini dengan "Rosie the Riveter" tidak tepat. Lebih lanjut, gambar tersebut ditargetkan pada wanita yang membuat ketopong dari Micarta. Reis secara bercanda menyatakan bahwa wanita dalam gambar tersebut lebih tepat dinamai "Molly the Micarta Molder or Helen the Helmet Liner Maker" (bahasa Indonesia: Molly si Pencipta Micarta atau Helen si Pembuat Produk Ketopong)[9]
Penemuan kembali
Pada 1982, poster "We Can Do It!" diproduksi ulang dalam sebuah artikel majalah, "Poster Art for Patriotism's Sake" (bahasa Indonesia: Seni Poster untuk Mengguncangkan Patriotisme), sebuah artikel Washington Post Magazine tentang poster-poster dalam koleksi National Archives.[14]
Pada tahun-tahun berikutnya, poster tersebut dipilih kembali untuk mempromosikan feminisme. Kaum feminis memandang gambar tersebut menampilkan tubuh perempuan yang perkasa.[15] "We" (Kita) dianggap memiliki arti "We Women" (Kita Perempuan), mempersatukan seluruh wanita dalam persaudarian bertarung melawan pertidaksamaan gender. Penggunaan tersebut sangat berbeda dari penggunaan poster tersebut pada 1943 untuk menkontrol para karyawan dan menghindari ketegangan buruh.[1][10] Profesor sejarah Jeremiah Axelrod menyatakan bahwa gambar tersebut merupakan kombinasi femininitas dengan "komposisi maskulin (hampir macho) dan bahasa tubuh."[16]
Majalah Smithsonian menampilkan gambar tersebut pada sampulnya pada Maret 1994, untuk mengundang para pembaca untuk membaca artikel pilihan tentang poster-poster masa perang. Layanan Pos AS membuat sebuah perangko 33¢ pada Februari 1999 berdasarkan pada gambar tersebut, dengan menambahkan kata "Women Support War Effort" (bahasa Indonesia: Wanita Dukung Upaya Perang).[17][18][19] Sebuah poster Westinghouse dari 1943 disimpan di Museum Sejarah Amerika Nasional, sebagai bagian dari pameran yang menampilkan barang-barang dari 1930an dan '40an.[20]
Foto layanan jaringan
Pada 1984, mantan pekerja perang Geraldine Hoff Doyle muncul pada sebuah artikel dalam majalah Modern Maturity yang menunjukan sebuah foto masa perang dari seorang wanita muda yang bekerja di sebuah mesin bubut, dan ia menyatakan bahwa foto tersebut diambil pada pertengahan sampai akhir 1942 ketika ia bekerja di sebuah pabrik. Sepuluh tahun kemudian, Doyle melihat poster "We Can Do It!" di depan majalah Smithsonian dan beranggapan bahwa poster tersebut adalah gambar dirinya. Tanpa menyelidiki kebenarannya terlebih dahulu, Doyle menyatakan bahwa foto masa perang pada 1942 sebelumnya menginspirasi Miller untuk membuat poster tersebut, membuat Doyle sendiri menjadi model untuk poste tersebut.[21] Kemudian, Doyle dianggap sebagain inspirasi untuk poster Miller.[11][22][23][24][25] Dari sebuah arsip foto-foto berita Acme, Profesor James J. Kimble menyodorkan cetakan foto asli, termasuk keterangan gambar berwarna kuning yang mengidentifikasikan wanita tersebut sebagai Naomi Parker. Foto tersebut merupakan salah satu dari serangkaian foto yang diampil di Stasiun Udara Angkatan Laut Alameda di California, yang memperlihatkan Parker dan saudarinya sedang bekerja di tempat kerja perang mereka pada Maret 1942.[26][27] Gambar-gambar tersebut dipublikasikan dalam berbagai surat kabar dan majalah pada permulaan April 1942, pada masa ketika Doyle masih mengenyam sekolah tinggi di Michigan.[21] Pada Februari 2015, Kimble mewawancarai Parker bersaudari, yang sekarang bernama Naomi Fern Fraley, 93, dan saudarinya Ada Wyn Morford, 91, dan menemukan bahwa mereka dikenal selama lima tahun dengan identifikasi yang salah satu foto tersebut, dan mereka berusaha untuk membetulkan catatan sejarah.[21]
Meskipun beberapa publikasi memegang pernyataan tanpa dukungan Doyle yang menyatakan bahwa foto masa perang tersebut menginspirasikan poster Miller,[21] Sejarawan Westinghouse, Charles A. Ruch, seorang warga Pittsburgh yang berteman dengan J. Howard Miller, berkata bahwa Miller tidak memakai sanduran dari foto-foto, tetapi seorang peraga. Penny Coleman, pengarang Rosie the Riveter: Women working on the home front in World War II, berkata bahwa ia dan Ruch tidak memastikan apakah foto masa perang tersebut muncul dalam berbagai gambar periodikal yang Miller pernah lihat.[28]
Warisan
Saat ini, gambar tersebut telah menjadi sangat dikenal, jauh dari keperluan aslinya pada PDII. Gambar tersebut telah ditampilkan dalam bentuk kemeja, tato, cangkir kopi, magnet kulkas—sehingga beberapa produk berbeda, yang Washington Post sebuah sebagai bahan suvenir "paling disorot", tersedia di Washington, D.C.[1] Gambar tersebut digunakan pada 2008 oleh beberapa pengkampanye regional yang bekerja untuk memilih Sarah Palin, Ron Paul dan Hillary Clinton.[9] Michelle Obama ditampilkan dalam bentuk gambar tersebut oleh beberapa hadirin Rally to Restore Sanity and/or Fear 2010.[10] Gambar tersebut telah dipakai oleh perusahaan-perusahaan seperti Clorox yang menggunakan gambar tersebut dalam iklan-iklan untuk alat pembersih rumah tangga, dengan menampilkan wanita yang memakai cincin kawin pada tangan kirinya.[29] Parodi-parodi dari gambar tersebut meliputi wanita terkenal, pria, hewan dan karakter fiksi. Sebuah boneka kepala goyang dan mainan action figure diproduksi.[1] Museum Anak-Anak Indianapolis menampilkan sebuah replika setinggi 4-x-5-kaki (1,2 x 1,5 m) yang dibuat oleh artis Kristen Cumings dari ribuan permen Jelly Belly.[30][31]
Setelah Julia Gillard menjadi perdana menteri Australia perempuan pertama pada Juni 2010, seorang seniman jalanan Melbourne yang menyebut dirinya Phoenix menempelkan wajah Gillard dalam sebuah versi monokrom dari poster "We Can Do It!".[32] AnOther Magazine mempublikasikan sebuah foto dari poster tersebut yang diambil di Hosier Lane, Melbourne, pada Juli 2010, menampilkan bahwa tanda "Komite Kerja Sama Produksi Perang" di kanan bawah telah digantikan dengan pointing URL untuk photostream Flickr Phoenix.[33][34][35] Pada Maret 2011, Phoenix memproduksi versi berwarna yang bertuliskan "She Did It!" (bahasa Indonesia: Ia Melakukannya) di kanan bawah,[36] kemudian pada Januari 2012, ia membubuhkan tulisan "Too Sad" (bahasa Indonesia: Terlalu Sedih) secara diagonal di sepanjang poster tersebut untuk mewakili ketidaksetujuannya dengan perkembangan politik Australia.[37]
Geraldine Doyle meninggal pada Desember 2010. Utne Reader mengiringinya dengan gambar sampul Januari–Februari 2011 mereka: sebuah parodi dari "We Can Do It!" yang menampilkan Marge Simpson sedang memperlihatkan tangan kanannya dalam kepalan tinju.[38] Para penyunting majalah tersebut mengekspresikan penyesalan terhadap kepergian Doyle, "yang tampaknya inspirasi untuk karakter Rosie".[39]
Sebuah gambar stereoskopik (3D) dari "We Can Do It!" dibuat untuk kredit penutup film pahlawan super 2011 Captain America: The First Avenger. Gambar tersebut dijadikan sebagai latar belakang kartu judul aktris Inggris Hayley Atwell.[40]
Ad Council mengkaim bahwa poster tersebut dikembangkan pada 1942 oleh pendahulunya, War Advertising Committee (bahasa Indonesia: Komite Periklanan Perang), sebagai bagian dari kampanye "Women in War Jobs" (bahasa Indonesia: Wanita dalam Pekerjaan-Pekerjaan Perang), yang membantu untuk mengirimkan "lebih dari dua juta wanita" masuk dalam produksi perang.[41][42][43] Pada Februari 2012 pada perayaan peringatan ke-70 Ad Council, sebuah aplikasi interaktif dirancang oleh agensi digital HelpsGood Animax yang berhubungan dengan laman Facebook Ad Council. Sebuah app Facebook disebut "Rosify Yourself", yang merujuk kepada Rosie the Riveter; layanan tersebut memperbolehkan para pengunjung untuk mengunggah gambar-gambar wajah mereka untuk dimasukkan dalam poster "We Can Do It!", kemudian disimpan untuk dibagikan kepada teman-teman.[44] Presiden dan CEO Ad Council Peggy Conlon memposting wajah "Rosified"-nya sendiri pada Huffington Post dalam sebuah artikel yang ia tulis tentang sejarah 70 tahun grup tersebut.[43] Staf dari acara televisi Today memposting dua gambar "Rosified" di situs web-nya, menggunakan wajah pembawa berita Matt Lauer dan Ann Curry.[45] Namun, profesor Seton Hall University James J. Kimble dan profesor Universitas Pittsburgh Lester C. Olson meneliti asal muasal poster tersebut dan menyatakan bahwa poster tersebut tidak diproduksi oleh Ad Council apalagi digunakan untuk merekrut para pekerja wanita.[1]
Lihat pula
- Keep Calm and Carry On, poster PDII lainnya yang baru menjadi terkenal pada dekade berikutnya
Referensi
- ^ a b c d e f g h i j k l Kimble, James J.; Olson, Lester C. (Winter 2006). "Visual Rhetoric Representing Rosie the Riveter: Myth and Misconception in J. Howard Miller's 'We Can Do It!' Poster". Rhetoric & Public Affairs. 9 (4): 533–569. Also available through Highbeam. Diarsipkan 2013-10-11 di Wayback Machine.
- ^ a b c Bird, William L.; Rubenstein, Harry R. (1998). Design for Victory: World War II posters on the American home front. Princeton Architectural Press. hlm. 78. ISBN 1-56898-140-6.
- ^ a b Bird/Rubenstein 1998, p. 58.
- ^ Ehrlich, David A.; Minton, Alan R.; Stoy, Diane (2007). Smokey, Rosie, and You!. Hillcrest Publishing Group. hlm. 62. ISBN 1-934248-33-9.
- ^ Heyman, Therese Thau (1998). Posters American Style. New York: National Museum of American Art, Smithsonian Institution, in association with Harry N. Adams, Inc. hlm. 106. ISBN 0-8109-3749-2.
- ^ a b Harvey, Sheridan (20 Juli 2010). "Rosie the Riveter: Real Women Workers in World War II". Journeys & Crossings. Library of Congress. Diakses tanggal January 23, 2012.
- ^ "Work—Fight—Give: Smithsonian World War II Posters of Labor, Government, and Industry". Labor's Heritage. George Meany Memorial Archives. 11 (4): 49. 2002.
- ^ "We Can Do It!". Smithsonian Institution. Diakses tanggal 25 Mei 2012. Search results for catalog number 1985.0851.05.
- ^ a b c "'Rosie the Riveter' is not the same as 'We Can Do It!'". Docs Populi. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-10-25. Diakses tanggal 23 Januari 2012. Excerpted from:
Cushing, Lincoln; Drescher, Tim (2009). Agitate! Educate! Organize!: American Labor Posters. ILR Press/Cornell University Press. ISBN 0-8014-7427-2. - ^ a b c d Sharp, Gwen; Wade, Lisa (4 Januari 2011). "Sociological Images: Secrets of a feminist icon" (PDF). Contexts. 10 (2): 82–83. ISSN 1536-5042.
- ^ a b McLellan, Dennis (31 Desember 2010). "Geraldine Hoff Doyle dies at 86; inspiration behind a famous wartime poster". Los Angeles Times.
- ^ Young, William H.; Young, Nancy K. (2010). World War II and the Postwar Years in America: A Historical and Cultural Encyclopedia. 1. ABC-CLIO. hlm. 606. ISBN 0-313-35652-1.
- ^ Weatherford, Doris (2009). American Women during World War II: an encyclopedia. Taylor & Francis. hlm. 399. ISBN 0-415-99475-6.
- ^ Brennan, Patricia (23 Mei 1982). "Poster Art for Patriotism's Sake". Washington Post Magazine: 35.
- ^ Endres, Kathleen L. (2006). "Rosie the Riveter". Dalam Dennis Hall, Susan G. Hall. American icons: an encyclopedia of the people, places, and things. 1. Greenwood. hlm. 601. ISBN 0-275-98429-X.
- ^ Axelrod, Jeremiah B.C. (2006). "The Noir War: American Narratives of World War II and Its Aftermath". Dalam Diederik Oostdijk, Markha G. Valenta. Tales of the Great American Victory: World War II in Politics and Poetics. VU University Press. hlm. 81. ISBN 978-90-5383-976-8.
- ^ "1999–2000 Highlights". Rosie The Riveter Memorial Project. Richmond, California: Rosie the Riveter Trust. April 2003. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-03-28. Diakses tanggal 24 Januari 2012.
- ^ "Women Support War Effort". United States Postal Service. Diakses tanggal 24 Januari 2012.
- ^ "Women On Stamps (Publication 512)" (PDF). United States Postal Service. April 2003. Diakses tanggal 24 Januari 2012.
- ^ "Treasures of American History: The Great Depression and World War II". National Museum of American History. Diakses tanggal 24 Januari 2012.
- ^ a b c d Kimble, James J. (Summer 2016). "Rosie's Secret Identity, or, How to Debunk a Woozle by Walking Backward through the Forest of Visual Rhetoric". Rhetoric and Public Affairs. 19 (2): 245–274. ISSN 1094-8392.
- ^ Chuck, Elizabeth (30 Desember 2010). "Geraldine Doyle, inspiration for 'Rosie the Riveter,' dies at 86". Field Notes from NBC News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 Januari 2011. Diakses tanggal 1 Juli 2015.
- ^ Williams, Timothy (29 Desember 2010). "Geraldine Doyle, Iconic Face of World War II, Dies at 86". The New York Times.
- ^ Memmot, Mark (31 Desember 2010). "Michigan Woman Who Inspired WWII 'Rosie' Poster Has Died". NPR. Diakses tanggal 23 Januari 2012.
- ^ Schimpf, Sheila (1994). "Geraldine Hoff Doyle". Michigan History Magazine. Michigan Department of State. 78: 54–55.
- ^ "Ada Wyn Morford Papers". National Park Service Museum Collections. Diakses tanggal 27 Februari 2016.
- ^ "All This and Overtime, Too". Corbis. Diakses tanggal 28 Februari 2016.
- ^ Coleman, Penny (30 Desember 2010). "Rosie the Riveter Image". PennyColeman.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-04-28. Diakses tanggal 24 Januari 2012.
- ^ Wade, Lisa (22 Oktober 2007). "Sociological Images: Trivializing Women's Power". The Society Page. Diakses tanggal 24 Januari 2012.
- ^ Paul, Cindy (12 April 2011). "Masterpieces of Jelly Bean Art Collection at the Children's Museum". Indianapolis, Illinois: Funcityfinder.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 September 2012. Diakses tanggal 5 Oktober 2012.
- ^ Cumings, Kristen. "We Can Do It!". Jelly Belly Bean Art Collection. Jelly Belly. Diakses tanggal 5 Oktober 2012.
- ^ Phoenix (June 29, 2010). "We Can Do It!". Flickr. Diakses tanggal 5 Oktober 2012.
- ^ Hellqvist, David (27 Juli 2010). "Australian President, Julia Gillard". AnOther Magazine. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 September 2012. Diakses tanggal 5 Oktober 2012.
- ^ Dama Design (8 Juli 2010). "Julia Gillard". Tumblr. Diakses tanggal 5 Oktober 2012.
- ^ Phoenix (12 Maret 2011). "We Can Do It!". Flickr. Diakses tanggal 5 Oktober 2012.
- ^ Phoenix (2 Juli 2010). "We Can Do It!". Flickr. Diakses tanggal 5 Oktober 2012.
- ^ Phoenix (23 Januari 2012). "She Did It! (TOO SAD)". Flickr. Diakses tanggal 5 Oktober 2012.
- ^ "Table of Contents". Utne Reader. January–February 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-08-31. Diakses tanggal 24 Januari 2012.
- ^ "untitled". Utne Reader editorial blog. Utne Reader. January 3, 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-06-23. Diakses tanggal 24 Januari 2012.
- ^ Landekic, Lola (30 Agustus 2011). "Captain America: The First Avenger". Art of the Title. Diakses tanggal 17 Februari 2012.
- ^ "The Story of the Ad Council". Ad Council. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-02-16. Diakses tanggal 24 September 2012.
- ^ "Frequently Asked Questions". Ad Council. Diakses tanggal 24 September 2012.
Working in tandem with the Office of War Information, the Ad Council created campaigns such as Buy War Bonds, Plant Victory Gardens, 'Loose Lips Sink Ships,' and Rosie the Riveter's 'We Can Do it.'
- ^ a b Conlon, Peggy (13 Februari 2012). "Happy Birthday Ad Council! Celebrating 70 Years of Public Service Advertising". Huffington Post. Diakses tanggal 24 September 2012.
- ^ "HelpsGood Develops 'Rosify Yourself' App for Ad Council's 70th Birthday". HelpsGood. Februari 2012. Diakses tanggal 24 September 2012.
- ^ Veres, Steve (13 Februari 2012). "Plaza sign of the day: Matt as Rosie the Riveter". Today. MSN Allday Today. Diakses tanggal 24 September 2012.