Mongolia Dalam

daerah otonom di Tiongkok
Revisi sejak 11 Oktober 2022 19.35 oleh Adityasubawa (bicara | kontrib) (Fixed typo)

Mongolia Dalam (Mongolian: s , Öbür Monggol dan c Өвөр Монгол, Övör Mongol; , tetapi secara resmi diromanisasi menjadi Nei Mongol) adalah sebuah daerah otonom setingkat provinsi di dalam Republik Rakyat Tiongkok. Ibu kota provinsi ini berada di Hohhot, dan kota utama lainnya di daerah ini diantaranya Baotou, Chifeng, dan Ordos.

Daerah Otonomi Mongolia Dalam
Daerah Otonomi Nei Mongol
{{lower|0.2em|
ᠦᠪᠦᠷ ᠮᠣᠩᠭᠤᠯ ᠤᠨ ᠥᠪᠡᠷᠲᠡᠭᠡᠨ ᠵᠠᠰᠠᠬᠤ ᠣᠷᠤᠨ
Transkripsi Nama
 • Singkatan[1] (Nèiměng atau Nèiměnggǔ)
Peta menunjukkan lokasi Mongolia Dalam
Peta menunjukkan lokasi Mongolia Dalam
Koordinat: 44°N 113°E / 44°N 113°E / 44; 113
Dinamai berdasarkanDari Bahasa Mongolia öbür monggol, dimana öbür berarti bagian depan, sisi terang dari penghalau alam (gunung, pegunungan, danau atau gurun dsb..).
IbukotaHohhot (1947–1949; Biasa si sebut Ulaan Hot oleh masyarakat ibukota)
Zhangjiakou (1950–1952; sebagai ibukota Provinsi Chahar)
Hohhot (1953–sekarang)
Kota terbesarChifeng
Divisi12 prefektur, 101 kabupaten, 1425 kotamadya
Pemerintahan
 • SekretarisLi Jiheng
 • KetuaBu Xiaolin
Luas
 • Total1.183.000 km2 (457,000 sq mi)
Peringkatke-3
Populasi
 (2010)[3]
 • Total24.706.321
 • Perkiraan 
(31 Desember 2014)[4]
25.050.000
 • Peringkatke-23
 • Kepadatan20,2/km2 (520/sq mi)
 • Peringkat kepadatanke-28
Demografi
 • Komposisi etnisHan - 79%
Mongol - 17%
Manchu - 2%
Hui - 0.9%
Daur - 0.3%
 • Bahasa dan dialekMongolia (resmi),[5] Indonesia New (resmi), Oirat, Buryat, Dagur, Evenki, Jin
Kode ISO 3166CN-15
PDB (2016)CNY 1.8 trillion
USD 274 miliar (ke-15)
 - per kapitaCNY 73,936
USD 11,134 (ke-5)
IPM (2010)0.722 (high) (ke-8)
Situs webhttp://www.nmg.gov.cn
(Indonesia New Sederhana)

Daerah otonom ini didirikan tahun 1947, menggabungkan area bekas provinsi Tiongkok dari Suiyuan, Chahar, Rehe, Liaobei dan Xing'an, bersama dengan bagian utara dari Gansu dan Ningxia.

Daerha ini adalah subdivisi terbesar ketiga di Tiongkok, yang luasnya sekitar 1,200,000 km2 atau 12% dari luas daratan Indonesia New. Populasinya tercatat sebesar 24,706,321 dalam sensus tahun 2010, mengambil bagian 1.84% dari total populasi . Mongolia Dalam adalah divisi setingkat provinsi ke-23 yang paling padat penduduknya di Republik Rakyat China.[6] Mayoritas penduduk di wilayah ini adalah Han Tionghoa, dengan minoritas tituler Mongol yang cukup besar. Bahasa resminya adalah Mandarin dan bahasa Mongolia, yang terakhir ditulis dalam aksara Mongolia tradisional, yang bertentangan dengan alfabet Cyrillic Mongolia, yang digunakan di negara Mongolia.

Nama

Dalam Bahasa Tionghoa, wilayah ini disebut sebagai "Mongolia Dalam", dimana istilah "Dalam/Luar" berasal dari Manchu dorgi/tulergi (cf. Mongolia dotugadu/gadagadu). Mongolia dalam berbeda dari Mongolia Luar, yang merupakan istilah yang digunakan oleh Republik Tiongkok dan pemerintah sebelumnya untuk merujuk pada apa yang sekarang menjadi negara merdeka Mongolia ditambah Republik Tuva di Rusia. Istilah Dalam 内 (Nei) merujuk pada Nei Fan 内番 (Inner Tributary), yaitu keturunan Genghis Khan yang memberikan gelar Khan (raja) di Dinasti Ming dan Qing dan tinggal di bagian selatan Mongolia. Dalam Bahasa Mongolia, wilayah ini disebut Dotugadu monggol selama pemerintahan Qing dan diganti namanya menjadi Öbür Monggol pada tahun 1947, öbür artinya sisi selatan gunung, sedangkan istilah Tionghoa Nei Menggu dipertahankan. Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa orang Mongol mulai memanggil Mongolia Dalam Nan (Hanzi: ; Pinyin: Nán) Menggu, secara harfiah "Mongolia Selatan", dan dengan itu muncullah perubahan terjemahan bahasa Inggris dari Mongolia Dalam ke Mongolia Selatan.[7]

Pembagian administratif

Mongolia Dalam dibagi menjadi dua belas divisi setingkat prefektur. Sampai akhir 1990=an, sebagian besar wilayah prefektur Mongolia Dalam dikenal sebagai Liga (Hanzi: ), sebuah penggunaan yang dipertahankan dari pembagian Mongol dari Dinasti Qing. Demikian pula, pembagian tingkat kabupaten sering dikenal sebagai Banners (Hanzi: ). Sejak tahun 1990-an, banyak liga telah diubah menjadi kota setingkat prefektur, walaupun Banner tetap ada. Restrukturisasi tersebut menyebabkan terjadinya konversi kota primata di sebagian besar liga untuk dikonversi ke kabupaten secara administratif (yaitu: Hailar, Jining dan Dongsheng). Beberapa kota prefektur yang baru didirikan memilih untuk mempertahankan nama asli Liga mereka (yaitu: Hulunbuir, Bayannur dan Ulanqab), beberapa telah mengadopsi nama Tionghoa dari kota primata mereka (Chifeng, Tongliao), dan satu Liga (Yekejuu) hanya menamai dirinya sendiri Ordos. Meskipun ada perubahan administratif baru-baru ini, tidak ada indikasi bahwa Alxa, Hinggan, dan Xilingol akan beralih menjadi kota setingkat prefektur dalam waktu dekat.

Pembagian administratif Mongolia Dalam
 
Kode divisi[8] Nama Inggris Mongolia Transkripsi Mongolia Tionghoa Pinyin Luas dalam km2[9] Populasi 2010[10] Kursi Divisi[11]
Distrik Banners Kabupaten Aut. banners Kota setingkat kabupaten
  150000 Daerah Otonomi
Mongolia Dalam
  Öbür mongγol-un öbertegen zasaqu orun 內蒙古自治区 Nèi Měnggǔ Zìzhìqū 1183000.00 24,706,321 Hohhot 22 66 3 11
6 150100 Hohhot   Kökeqota 呼和浩特市 Hūhéhàotè Shì 17186.10 2,866,615 Distrik Xincheng 4 5
5 150200 Baotou    Buɣutu qota 包头市 Bāotóu Shì 27768.00 2,650,364 Distrik Hondlon 6 3
3 150300 Wuhai    Üqai qota 乌海市 Wūhǎi Shì 1754.00 532,902 Distrik Haibowan 3
9 150400 Chifeng    Ulaɣanqada qota 赤峰市 Chìfēng Shì 90021.00 4,341,245 Distrik Songshan 3 9
10 150500 Tongliao    Tüŋliyou qota 通辽市 Tōngliáo Shì 59535.00 3,139,153 Distrik Horqin 1 6 1
4 150600 Ordos    Ordos qota 鄂尔多斯市 È'ěrduōsī Shì 86881.61 1,940,653 Distrik Dongsheng 1 7
12 150700 Hulunbuir    Kölön Buyir qota 呼伦贝尔市 Hūlúnbèi'ěr Shì 254003.79 2,549,278 Distrik Hailar 2 4 3 5
2 150800 Bayannur    Bayannaɣur qota 巴彦淖尔市 Bāyànnào'ěr Shì 65755.47 1,669,915 Distrik Linhe 1 6
7 150900 Ulanqab    Ulaɣančab qota 乌兰察布市 Wūlánchábù Shì 54447.72 2,143,590 Distrik Jining 1 9 1
11 152200 Liga Hinggan   Qiŋɣan ayimaɣ 兴安盟 Xīng'ān Méng 59806.00 1,613,250 Ulanhot 4 2
8 152500 Liga Xilingol   Sili-yin Ɣool ayimaɣ 锡林郭勒盟 Xīlínguōlè Méng 202580.00 1,028,022 Xilinhot 10 2
1 152900 Liga Alxa   Alaša ayimaɣ 阿拉善盟 Ālāshàn Méng 267574.00 231,334 Alxa Left Banner 3

Agama

Agama di Mongolia Dalam (2005-2010)
Kepercayaan tradisional Tionghoa dan Mongolia
(pemujaan Surga
  
80%
Buddhisme Tibet
  
12,1%
Agama leluhur Tionghoa
  
2,35%
Kristen
  
2%
Islam
  
0,91%
 
Kuil Sülde Tngri dari Genghis Khan di kota Uxin di Mongolia Dalam, di Gurun Mu Us.

Menurut sebuah survey yang diadakan tahun 2004 oleh Minzu University of China, sekitar 80% populasi di wilayah ini mempraktikkan pemujaan terhadap Surga (yang diberi nama Tian dalam tradisi Tionghoa dan Tenger dalam tradisi Mongolia).[12]

Statistik resmi melaporkan bahwa 12.1% populasi (3 juta orang) adalah anggota kelompok Buddhis Tibet.[13] Menurut Survei Kehidupan Spiritual Tiongkok tahun 2007 dan Survei Sosial Umum Tiongkok tahun 2009, Kekristenan adalah identitas agama bagi 2% dari populasi di wilayah ini; dan Agama leluhur Tionghoa yang disebut memiliki 2.36%,[14] sedangkan analisis demografis tahun 2010 melaporkan bahwa umat Islam terdiri dari 0.91%.[15]

Kultus Genghis Khan, hadir dalam bentuk berbagai kuil Genghis Khan, adalah tradisi perdukunan Mongolia, di mana dia dianggap sebagai pahlawan budaya dan leluhur ilahi, sebuah perwujudan dari Tenger (Surga, Dewa Langit).[16] Pemujaannya di kuil-kuil khusus, yang sangat berkembang di Mongolia Dalam sejak tahun 1980-an, juga dimiliki oleh Han Tionghoa, mengklaim semangatnya sebagai prinsip pendiri Dinasti Yuan.[17]

Buddhisme Tibet (Buddhisme Mongolia, secara lokal juga disebut sebagai "Buddhisme Kuning") adalah bentuk dominan Buddhisme di Mongolia Dalam, juga dipraktikkan oleh banyak orang Han Tionghoa. Bentuk lain dari Buddhisme, yang dipraktikkan oleh orang Tionghoa, adalah Buddhisme Tionghoa.

Galeri

Referensi

  1. ^ "Xinhua". xinhuanet.com. 
  2. ^ "Doing Business in China - Survey". Ministry Of Commerce - People's Republic Of China. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 August 2013. Diakses tanggal 5 August 2013. 
  3. ^ "Communiqué of the National Bureau of Statistics of People's Republic of Indonesia New on Major Figures of the 2010 Population Census". National Bureau of Statistics of Indonesia New. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-07-27. 
  4. ^ "National Data". National Bureau of Statistics of China. Diakses tanggal 19 December 2015. 
  5. ^ "Indonesia New". Ethnologue. 
  6. ^ "TABULATION ON THE 2010 POPULATION CENSUS OF THE PEOPLE'S REPUBLIC OF CHINA". stats.gov.cn. 
  7. ^ Huhbator Borjigin. 2004. The history and political character of the name of 'Nei Menggu' (Inner Mongolia). Inner Asia 6: 61-80.
  8. ^ "中华人民共和国县以上行政区划代码". 中华人民共和国民政部. 
  9. ^ 深圳市统计局 [Shenzhen City Bureau of Statistics]. 《深圳统计年鉴2014》. 深圳统计网 [Shenzhen Statistics Net]. 中国统计出版社 [China Statistics Press]. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-05-12. Diakses tanggal 2015-05-29. 
  10. ^ Population Census Office of the State Council; compiled by Population and Employment Statistics Department, National Bureau of Statistics (2012). Tabulation on the 2010 Population Census of the People's Republic of China by Township (edisi ke-1st). Beijing: China Statistics Press. ISBN 978-7-5037-6660-2. 
  11. ^ 中华人民共和国民政部 (August 2014). 《中国民政统计年鉴2014》. 中国统计出版社. ISBN 978-7-5037-7130-9. 
  12. ^ Fenggang Yang, Graeme Lang. Social Scientific Studies of Religion in China. BRILL, 2012. ISBN 9004182462. pp. 184-185, reporting the results of surveys held in 2004 by the Minzu University of China. Quote from page 185: «[...] the registered adherents of the five official religions comprise only 3.7% of those [populations] in Inner Mongolia. When we compare this final statistic with Minzu University research team's finding that 80% of the inhabitants of Inner Mongolia worship Tian (loosely translated "Heaven") and aobao (traditional stone structures that serve as altars for sacrifice), it is evident that the official calculations of registered religious believers are markedly low, and the policy decisions based on these numbers lack the necessary grounding in reality. [...] Foreign religions can be transformed into indigenous ethnic religions, and the traditional folk religions of China's ethnic minorities can integrate and neutralize non-native religions. Thus, China's ethnic religions should not be regarded as social burdens or challenges, but rather as valuable cultural assets.»
  13. ^ Jiayu Wu, Yong Fang (2016). Study on the Protection of the Lama Temple Heritage in Inner Mongolia as a Cultural Landscape. Journal of Asian Architecture and Building Engineering, v. 15 n. 1, January 2016. Note that the article, in an evident mistranslation from Chinese, reports 30 million Tibetan Buddhists in Inner Mongolia instead of 3 million.
  14. ^ Chinese Spiritual Life Survey (CSLS) 2007, China General Social Survey (CGSS) 2009. Results reported by: Xiuhua Wang (2015, p. 15) Diarsipkan 2015-09-25 di Wayback Machine.
  15. ^ Min Junqing. The Present Situation and Characteristics of Contemporary Islam in China. JISMOR, 8. 2010 Islam by province, page 29 Diarsipkan 2017-04-27 di Wayback Machine.. Data from: Yang Zongde, Study on Current Muslim Population in China, Jinan Muslim, 2, 2010.
  16. ^ John Man. Genghis Khan: Life, Death and Resurrection. Bantam Press, London, 2004. ISBN 9780553814989. pp. 402-404
  17. ^ John Man. Genghis Khan. Bantam, 2005. ISBN 0553814982. p. 23

Bacaan lebih lanjut

Pranala luar