PLN Nusantara Power

perusahaan asal Indonesia
Revisi sejak 12 Oktober 2022 05.22 oleh Ardfeb (bicara | kontrib) (Update data perusahaan)

PT PLN Nusantara Power adalah anak usaha PLN yang bergerak di bidang pembangkitan listrik. Hingga tahun 2020, perusahaan ini memiliki delapan pembangkit listrik dengan total kapasitas terpasang sebesar 7.054 MW. Melalui anak usahanya, perusahaan ini juga menyediakan jasa EPC, investasi pembangkit listrik, operasi dan pemeliharaan pembangkit listrik, serta penyediaan suku cadang pembangkit listrik. Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, perusahaan ini pun memiliki kantor perwakilan di Jakarta.[1][2]

PT PLN Nusantara Power
Sebelumnya
PT Pembangkitan Tenaga Listrik Jawa-Bali II (1995-2000)
PT Pembangkitan Jawa-Bali (2000 - 2022)
Perseroan terbatas
IndustriKetenagalistrikan
Didirikan3 Oktober 1995; 29 tahun lalu (1995-10-03)
Kantor pusatSurabaya, Indonesia
Wilayah operasi
Indonesia
Jasa
  • Pembangkitan listrik
  • Konstruksi fasilitas ketenagalistrikan
  • Pemasangan, pemeliharaan, dan pengoperasian peralatan ketenagalistrikan
  • EPC
  • Investasi
PendapatanRp 30,434 triliun (2020)[1]
Rp 8,040 triliun (2020)[1]
Total asetRp 175,561 triliun (2020)[1]
Total ekuitasRp 165,315 triliun (2020)[1]
PemilikPerusahaan Listrik Negara
Karyawan
3.123 (2020)[1]
Anak usahaPT PJB Services
PT Rekadaya Elektrika
PT Prima Layanan Niaga Suku Cadang
PT Navigat Innovative Indonesia
PT PJB Investasi
Situs webwww.ptpjb.com

Sejarah

 
Logo lama perusahaan ini

Perusahaan ini memulai sejarahnya pada tahun 1982 saat PLN melakukan restrukturisasi dan membentuk tiga unit sesuai fungsinya, yakni Unit Distribusi, Unit Pembangkitan, dan Unit Penyaluran. Pada tanggal 3 Oktober 1995, sebagai bagian dari restrukturisasi bisnis pembangkitan, PLN pun mendirikan perusahaan ini dengan nama PT Pembangkitan Tenaga Listrik Jawa-Bali II. Pada tahun 2000, nama perusahaan ini kembali diubah menjadi PT Pembangkitan Jawa-Bali. Setahun kemudian, perusahaan ini mendirikan PT PJB Services agar dapat menyediakan jasa operasi dan pemeliharaan untuk pembangkit listrik milik perusahaan lain. Pada tahun 2003, perusahaan ini mendirikan PT Rekadaya Elektrika agar dapat menyediakan jasa EPC. Pada tahun 2015, perusahaan ini mendirikan PT PJB Investasi agar dapat berinvestasi pada pembangkit listrik milik perusahaan lain.[2][1] Pada bulan September 2022, nama perusahaan ini diubah menjadi seperti sekarang untuk menegaskan statusnya sebagai salah satu subholding di internal PLN yang bergerak di bidang pembangkitan listrik.[3]

Manajemen

Direksi PT PLN Nusantara Power saat ini adalah:

  • Direktur Utama: Ruly Firmansyah
  • Direktur Operasi Pembangkit Batubara : Rachmanoe Indarto
  • Direktur Operasi Pembangkit Gas : M Yossy Noval A
  • Direktur Pengembangan Bisnis dan Niaga : Muhamad Reza
  • Direktur Keuangan : Dwi Hartono
  • Direktur Manajemen Human Capital dan Administrasi: Karyawan Aji

Sedangkan Komisaris PT PLN Nusantara Power saat ini adalah:

  • Evy Haryadi (Komisaris Utama),
  • Jisman Hutajulu
  • Emir Kresna Wardana
  • Bagus Puruhito,
  • Jisman P Hutajulu
  • Komang Parmita
  • Hendra Iswahyudi

Award

Emerging Industry Leader

Perusahaan ini mengadopsi Kriteria Kinerja Ekselen Malcolm Baldrige dalam pengukuran kinerjanya sejak 2008. Sistem manajemen kualitas MBPE (Malcolm Baldridge Performance Excellence) diperkenalkan dan diterapkan sebagai guideline bagi perusahaan untuk menjadi perusahaan yang unggul atau excellence dalam era persaingan global ini.

Pengukuran kinerja yang telah digunakan secara luas oleh banyak negara di dunia tersebut dilakukan melalui assessment tiap tahun. Hasil assessment kinerja perusahaan ini tiap tahun mengalami peningkatan. Berikut ini perjalanan perusahaan ini dalam peningkatan kinerja ekselen menurut penilaian MBPE:

  • Tahun 2008 masuk level Early Improvement (skor 396);
  • Tahun 2009 skor 437
  • Tahun 2010 masuk level Good Performance (skor 556)
  • Tahun 2011 masuk ke level Emerging Industry Leader (skor 586).

Unit Pembangkitan

Perusahaan ini memiliki enam unit pembangkitan (UP) yang tersebar di seluruh Indonesia, yaitu UP Gresik, UP Paiton, UP Muara Karang, UP Muara Tawar, UP Cirata dan UP Brantas. Perusahaan ini juga memiliki PLTMG Bawean dan PLTD Suppa. Kedelapan unit tersebut memiliki total kapasitas terpasang mencapai 7.054 MW, yang terdiri dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG), Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).

Badan Pengelola Waduk Cirata

Dalam rangka mengelola Bendungan dan Waduk Cirata serta asset-assetnya, diperlukan badan tersendiri yang membantu Unit Pembangkitan Cirata [4] dalam mempertahankan kualitas dan kontinuitas air serta keamanan bendungan dengan menerapkan Dam Safety and Water Resources Management. PT. PJB telah membentuk Badan Pengelola Waduk Cirata (BPWC) berdasarkan SK Direksi No. 026.K/023/DIR/2000 dengan referensi SK Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat no. 16 Tahun 1998 tentang Pengembangan Pemanfaatan Perairan Umum dan Lahan Surutan di Waduk Cirata yang direvisi oleh SK Gubernur Jawa Barat no 41 tahun 2002 tentang Pengembangan dan Pemanfaatan Lahan Pertanian dan Kawasan Waduk Cirata.

Kantor BPWC beralamat di PO. Box 002/CIP, Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat 40558. Telp. (022) 6970818. Fax. (022) 6970720

Referensi

  1. ^ a b c d e f g "Laporan Tahunan 2020" (PDF). PT Pembangkitan Jawa-Bali. Diakses tanggal 23 Desember 2021. 
  2. ^ a b "Sejarah Perusahaan". PT Pembangkitan Jawa-Bali. Diakses tanggal 23 Desember 2021. 
  3. ^ Hakim, Abdul (4 Oktober 2022). "PJB ubah nama jadi PLN Nusantara Power". Antara. Diakses tanggal 12 Oktober 2022. 
  4. ^ "(UP. Cirata)". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-08-28. Diakses tanggal 2012-08-24. 

Lihat pula