Fomepizol

senyawa kimia

Fomepizol atau 4-metilpirazol adalah obat yang digunakan untuk mengobati keracunan metanol dan etilena glikol.[1] Fomepizol dapat digunakan secara tunggal atau kombinasi dengan hemodialisis.[1] Obat ini diberikan melalui injeksi intravena.[1]

Efek samping yang umum terjadi antara lain sakit kepala, mual, dan rasa kantuk.[1] Keamanan penggunaan fomepizol selama kehamilan masih belum diketahui secara pasti.[1] Mekanisme aksi fomepizol yakni memblok enzim yang mengubah metanol dan etilena glikol menjadi senyawa yang toksik.[1]

Fomepizol telah digunakan di Amerika Serikat sejak tahun 1997.[1] Fomepizol termasuk dalam Daftar Obat Esensial Organisasi Kesehatan Dunia.[2]

Indikasi

Fomepizol diindikasikan untuk mengobati keracunan etilen glikol dan metanol. Fomepizol bekerja dengan menghambat pemecahan etilen glikol atau metanol menjadi metabolit aktif yang bersifat toksik. Fomepizol merupakan inhibitor kompetitif dari enzim alkohol dehidrogenase yang berada di hati.[3] Enzim ini berperan utama dalam metabolisme etilen glikol dan metanol.

  • Etilen glikol dimetabolisme oleh enzim alkohol dehidrogenase menjadi glikolaldehida. Glikolaldehida kemudian mengalami oksidasi lebih lanjut menjadi glikolat, glioksilat, dan oksalat. Glikolat dan oksalat dapat menyebabkan asidosis metabolik dan gagal ginjal akut.
  • Metanol dimetabolisme oleh alkohol dehidrogenase menjadi formaldehida. Formaldehida kemudian mengalami oksidasi lebih lanjut oleh formaldehida dehidrogenase menjadi asam format.[4] Asam format dapat menyebabkan asidosis metabolik dan gangguan penglihatan.

Fomepizol menjadi inhibitor kompetitif alkohol dehidrogenase, sehingga dapat memperlambat proses metabolisme etilen glikol dan metanol. Lambatnya metabolit terbentuk memungkinkan hati untuk memproses dan mengeluarkan metabolit dari tubuh. Dikeluarkannya metabolit dari tubuh akan membatasi akumulasi metabolit toksik tersebut dalam jaringan seperti ginjal dan mata. Akibatnya, kerusakan organ bisa dihindari. [5]

Fomepizol perlu diberikan segera setelah menelan etilen glikol atau metanol. Menunda pemberian dapat membahayakan jiwa karena akan membiarkan proses metabolisme berjalan dan menghasilkan metabolit yang berbahaya. [5]

Efek samping

Efek samping yang sering terjadi antara lain sakit kepala dan mual.[6]

Referensi

  1. ^ a b c d e f g "Fomepizole". Drugs.com. The American Society of Health-System Pharmacists. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 Desember 2016. Diakses tanggal 21 Oktober 2022. 
  2. ^ World Health Organization (2019). World Health Organization model list of essential medicines: 21st list 2019. Jenewa: World Health Organization. hdl:10665/325771 . WHO/MVP/EMP/IAU/2019.06. License: CC BY-NC-SA 3.0 IGO. 
  3. ^ Casavant MJ (January 2001). "Fomepizole in the treatment of poisoning". Pediatrics. 107 (1): 170–171. doi:10.1542/peds.107.1.170. PMID 11134450. 
  4. ^ "Forensic Pathology". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-09-17. 
  5. ^ a b Brent, J (May 2009). "Fomepizole for Ethylene Glycol and Methanol Poisoning". N. Engl. J. Med. 360 (21): 2216–23. doi:10.1056/NEJMct0806112. PMID 19458366. 
  6. ^ Lepik, KJ; Levy, AR; Sobolev, BG; Purssell, RA; DeWitt, CR; Erhardt, GD; Kennedy, JR; Daws, DE; Brignall, JL (April 2009). "Adverse drug events associated with the antidotes for methanol and ethylene glycol poisoning: a comparison of ethanol and fomepizole". Annals of Emergency Medicine. 53 (4): 439–450.e10. doi:10.1016/j.annemergmed.2008.05.008. PMID 18639955.