Stasiun Cisauk

stasiun kereta api di Indonesia
Revisi sejak 22 Oktober 2022 05.19 oleh Andra Radithya (bicara | kontrib) (Perbaikan kebahasaan.)

Stasiun Cisauk (CSK) merupakan stasiun kereta api kelas III yang terletak di Cibogo, Cisauk, Kabupaten Tangerang, Banten. Stasiun yang terletak pada ketinggian +48 meter ini merupakan stasiun kereta api yang lokasinya paling tenggara di Kabupaten Tangerang dan hanya melayani perjalanan KRL Commuter Line saja.

Stasiun Cisauk
KAI Commuter
R09

Kondisi peron Stasiun Cisauk.
Lokasi
Koordinat6°19′20″S 106°38′14″E / 6.32222°S 106.63722°E / -6.32222; 106.63722
Ketinggian+48 m
Operator
Letak
Jumlah peronDua peron sisi yang sama-sama tinggi
Jumlah jalur2
  • jalur 1: sepur lurus arah Rangkasbitung
  • jalur 2: sepur lurus arah Tanah Abang
LayananKRL Commuter Line
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Akses difabelYa
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiIII/kecil[2]
Sejarah
Dibuka1901
Dibangun kembali2017–2019
Elektrifikasi2009
Nama sebelumnyaTjisaoek
Perusahaan awalStaatsspoorwegen
Operasi layanan
Stasiun sebelumnya Stasiun berikutnya
Serpong
ke arah Tanah Abang
Commuter Line Rangkasbitung
Tanah Abang–Rangkasbitung
Cicayur
Fasilitas dan teknis
FasilitasParkir Jalur difabel Layanan pelanggan Musala 
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Sejarah

Agar mobilitas penumpang dari Batavia menuju Rangkasbitung hingga kawasan Banten semakin lancar, maka pada tahun 1890-an perusahaan Staatsspoorwegen membangun sebuah jalur kereta api beserta stasiun-stasiunnya (termasuk Stasiun Cisauk pada tahun 1901, yang kala itu masih berstatus sebagai halte) yang menghubungkan daerah Duri hingga daerah Rangkasbitung, melewati daerah Tanah Abang. Proyek ini pun selesai pada tahun 1899, dan langsung dijalankan kereta api-kereta api reguler yang melayani rute tersebut.[3][4]

Pada awalnya, stasiun ini memiliki total 3 jalur. Saat era single track atau jalur tunggal, jalur 1 merupakan sepur lurus dan jalur 2 merupakan sepur belok, kedua jalur ini digunakan untuk lalu-lalang serta persilangan KA, sampai akhirnya jalur 2 pun ikut menjadi sepur lurus setelah proyek double track atau jalur ganda di petak Serpong-Parung Panjang selesai dibangun pada tahun 2012. Terdapat pula sebuah jalur buntu atau sepur badug yang buntu di bangunan stasiun (dari arah Stasiun Serpong), jalur yang masih dipakai hingga tahun 2015 ini biasa digunakan untuk bongkar muat, langsiran, serta menyimpan atau stabling rangkaian gerbong angkutan kricak, sampai akhirnya jalur ini dibongkar dan layanan kereta barang angkutan kricak di stasiun ini tidak ada lagi.

Dalam rangka meningkatkan pelayanan kereta api komuter, jalur kereta api antara Stasiun Serpong hingga Stasiun Parung Panjang pun dielektrifikasi pada tahun 2009. Dan pada tahun 2012, jalur ganda atau double track di petak Serpong-Parung Panjang selesai dibangun.[5]

Pada 1 Februari 2019, Stasiun Cisauk telah selesai menjalani renovasi besar-besaran menjadi stasiun yang megah dan luas. Bangunan baru stasiun ini dibangun untuk mengakomodasi KRL rangkaian panjang (12 kereta) serta memiliki fasilitas yang jauh lebih lengkap dan sudah bertaraf internasional. Stasiun ini memiliki gaya arsitektur minimalis futuristik, lengkap dengan fasilitas khusus untuk wanita menyusui, toilet, fasilitas difabel, serta skybridge.[6] Meskipun Stasiun Cisauk sudah direnovasi menjadi sangat megah dan luas, namun bangunan lama stasiun ini yang merupakan peninggalan Staatsspoorwegen masih tetap dipertahankan dan ruangan Pengatur Perjalanan Kereta Api (PPKA) yang juga merupakan bagian dari bangunan lama stasiun ini pun masih dipakai hingga sekarang. Serta, sisa peron rendah lama yang terletak di antara jalur 1 dan jalur 2 pun masih bisa dilihat karena tidak ikut dibongkar saat sedang dilakukan proyek renovasi stasiun.

Bangunan dan tata letak

Pada awalnya, stasiun ini memiliki total 3 jalur. Saat era single track atau jalur tunggal, jalur 1 merupakan sepur lurus dan jalur 2 merupakan sepur belok, kedua jalur ini digunakan untuk lalu-lalang serta persilangan KA, sampai akhirnya jalur 2 pun ikut menjadi sepur lurus setelah proyek double track atau jalur ganda di petak Serpong-Parung Panjang selesai dibangun pada tahun 2012. Terdapat pula sebuah jalur buntu atau sepur badug yang buntu di bangunan stasiun (dari arah Stasiun Serpong), jalur yang masih dipakai hingga tahun 2015 ini biasa digunakan untuk bongkar muat, langsiran, serta menyimpan atau stabling rangkaian gerbong angkutan kricak, sampai akhirnya jalur ini dibongkar dan layanan kereta barang angkutan kricak di stasiun ini tidak ada lagi.

 
Bekas bantalan rel menuju ke jalur badug Stasiun Cisauk.
 
Bekas railbed dari jalur badug Stasiun Cisauk.
 
Bekas railbed jalur badug Stasiun Cisauk.

Pada 1 Februari 2019, Stasiun Cisauk telah selesai menjalani renovasi besar-besaran menjadi stasiun yang megah dan luas. Bangunan baru stasiun ini dibangun untuk mengakomodasi KRL rangkaian panjang (12 kereta) serta memiliki fasilitas yang jauh lebih lengkap dan sudah bertaraf internasional. Stasiun ini memiliki gaya arsitektur minimalis futuristik, lengkap dengan fasilitas khusus untuk wanita menyusui, toilet, fasilitas difabel, serta skybridge.[6]

 
Bangunan baru Stasiun Cisauk.

Meskipun Stasiun Cisauk sudah direnovasi menjadi sangat megah dan luas, namun bangunan lama stasiun ini yang merupakan peninggalan Staatsspoorwegen masih tetap dipertahankan dan ruangan Pengatur Perjalanan Kereta Api (PPKA) yang juga merupakan bagian dari bangunan lama stasiun ini pun masih dipakai hingga sekarang.

 
Bangunan lama Stasiun Cisauk.
 
Ukiran nama Stasiun Cisauk pada bangunan lama.

Serta, sisa peron rendah lama yang terletak di antara jalur 1 dan jalur 2 pun masih bisa dilihat karena tidak ikut dibongkar saat sedang dilakukan proyek renovasi stasiun.

 
Bekas peron tengah lama Stasiun Cisauk.

 

  R09  

G Bangunan utama stasiun
P
Lantai peron
Peron sisi, pintu terbuka di sebelah kanan
Jalur 1 (Cicayur)      Commuter Line Rangkasbitung menuju Tigaraksa/Rangkasbitung
Jalur 2      Commuter Line Rangkasbitung menuju Tanah Abang (Serpong)
Peron sisi, pintu terbuka di sebelah kanan
G Bangunan utama stasiun


Layanan kereta api

Komuter

Nama kereta api Tujuan akhir Keterangan
  Lin Rangkasbitung Tanah Abang -
Rangkasbitung

Antarmoda pendukung

Jenis angkutan Nomor rute Tujuan
JR Connexion BSD City Terminal Intermoda BSD-ITC Mangga Dua, Terminal Intermoda BSD-FX Sudirman
BSD Link   Avani Club House-Terminal Intermoda BSD-The Icon-Terminal Sektor 1.3
  Terminal Intermoda BSD-Greenwich Park (via AEON Mall BSD City, berlawanan jarum jam)
  Terminal Intermoda BSD-Greenwich Park (via Foresta, searah jarum jam)
  Terminal Intermoda BSD-Edutown-Vanya Park
Angkot Kota Tangerang Selatan[7]
D20 Stasiun Serpong-Cicangkal
KSS Stasiun Serpong-Gunungsindur

Galeri

Referensi

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ "ZWP - Haltestempels Ned.Indië". studiegroep-zwp.nl. Diakses tanggal 2022-10-22. 
  4. ^ Oegema, J.J.G. (1982). De Stoomtractie op Java en Sumatra. Antwerpen: Kluwer Technische Boeken B.V. 
  5. ^ Muhamad <asep.muhamad[at]torche.co.id>, Asep. "Jalur Ganda KA Serpong-Parung Panjang Diresmikan". dephub.go.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-07-19. 
  6. ^ a b "Penampakan Wajah Baru Stasiun Cisauk Terkoneksi Langsung dengan Intermoda BSD - Warta Kota". Warta Kota. 2018-08-07. Diakses tanggal 2018-11-17. 
  7. ^ "Trayek Angkot". About Tangerang. Diakses tanggal 18 Oktober 2017. 
Stasiun sebelumnya   Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Cicayur
ke arah Merak
Merak–Tanah Abang Serpong
ke arah Tanah Abang