Perkebunan Nusantara XIV
PT Perkebunan Nusantara XIV atau biasa disingkat menjadi PTPN XIV, adalah anak usaha PTPN III yang bergerak di bidang perkebunan dan peternakan. PTPN XIV didirikan pada tanggal 11 Maret 1996 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 1996. Pendirian PTPN XIV tertuang pada Akta Notaris Harun Kamil, S.H. Nomor 42 tanggal 11 Maret 1996.
Perseroan Terbatas | |
Industri | Perkebunan dan peternakan |
Kantor pusat | , Indonesia |
Tokoh kunci | Suhendri[1] (Direktur Utama) Ambo Ala[1] (Komisaris Utama) |
Produk | |
Induk | PT Perkebunan Nusantara III (Persero) (90%) |
Situs web | ptpnxiv |
Sejarah
PTPN XIV didirikan melalui penggabungan beberapa BUMN bidang pertanian/perkebunan yang terletak di Kawasan Timur Indonesia, yakni:[2]
- PT Perkebunan XXVIII (Persero)
- PT Perkebunan XXXII (Persero)
- PT Bina Mulya Ternak (Persero)
- Eks Proyek PT Perkebunan XXIII (Persero) di Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara.
Pada tahun 2014, Pemerintah Indonesia resmi menyerahkan mayoritas saham perusahaan ini ke PTPN III, sebagai bagian dari upaya untuk membentuk holding BUMN di bidang perkebunan.[3] Pada bulan Oktober 2022, sebagai bagian dari upaya untuk membentuk subholding pabrik gula di internal PTPN III, perusahaan ini resmi menyerahkan semua asetnya yang berupa pabrik gula ke anak usaha PTPN III yang lain, yakni PT Sinergi Gula Nusantara.[4] Walaupun begitu, perusahaan ini tetap mengelola aset yang berupa kebun tebu.
Unit usaha
PTPN XIV memiliki empat Unit Usaha Kelapa Sawit, yakni Kebun & PKS Luwu, Kebun Keera-Maroangin, Kebun Malili, dan Kebun Asera dengan produk berupa minyak sawit dan kernel. Hingga tahun 2020, luas Tanaman Menghasilkan (TM) mencapai 5.270 ha, terdiri dari tanaman dewasa seluas 3.027 ha (57%), tanaman remaja seluas 541 ha (10%), tanaman muda seluas 1.703 ha (32%). Sementara luas tanaman belum menghasilkan (TBM) mencapai 5.162 ha, sedangkan luas tanaman ulang mencapai 424 ha.[5]
PTPN XIV memasok tebunya ke tiga pabrik gula, yakni PG Bone, PG Camming dan PG Takalar yang dikelola oleh PT Sinergi Gula Nusantara. Luas lahan perusahaan ini yang ditanami tebu mencapai 12.625 hektar.
PTPN XIV juga memiliki dua Unit Kebun Karet, yakni Unit Kebun Awaya/Telpaputih di Pulau Seram dan Unit Kebun Beteleme di Kabupaten Morowali, dengan produk berupa karet kering (SIR-20 dan Brown Crepe). Hingga tahun 2020, luas Tanaman Menghasilkan (TM) mencapai 2.512 ha, dengan komposisi tanaman renta seluas 1.476 ha (59%), tanaman muda seluas 740 ha (29%), dan 12% lainnya adalah tanaman tua, dewasa dan remaja.
Selain itu, PTPN XIV memiliki 2 Kebun Kelapa, yakni di Kebun Awaya/Telpaputih dan di Kebun Minahasa- Halmahera, dengan produk berupa kopra dan kelapa kupas. Luas Tanaman Menghasilkan mencapai 3.800 ha.
PTPN XIV juga memiliki lahan seluas +/- 7.900 ha yang dijadikan Ranch Sapi, yakni Ranch Kabaru di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur, dengan produk berupa sapi. Hingga tahun 2020, jumlah sapi mencapai 1.724 ekor.
Referensi
- ^ a b "Dewan Direksi". Perkebunan Nusantara XIV. Diakses tanggal 17 Oktober 2021.
- ^ "Peraturan Pemerintah nomor 17 tahun 1996" (PDF). Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. Diakses tanggal 9 Oktober 2021.
- ^ "Peraturan Pemerintah nomor 72 tahun 2014" (PDF). Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. Diakses tanggal 9 Oktober 2021.
- ^ Dewanto, Ayu Rachmaningtyas Tuti (12 Oktober 2022). "Dukung Ketahanan Pangan dan Energi, Kementerian BUMN Bentuk PT Sinergi Gula Nusantara". Warta Ekonomi. Diakses tanggal 16 Oktober 2022.
- ^ "Komoditi". Perkebunan Nusantara XIV. Diakses tanggal 17 Oktober 2021.