Tari Bedana

salah satu tarian di Indonesia
Revisi sejak 23 Oktober 2022 21.45 oleh Kakangsemar123 (bicara | kontrib) (tautan)

Tari Bedana merupakan salah satu tarian tradisional Zapin Melayu yang berasal dari daerah Lampung. Tari Bedana biasa dibawakan oleh pemuda-pemudi Lampung dalam acara tertentu sebagai ungkapan rasa gembira. Tari Bedana memiliki ciri khusus pada adat Lampung Pepadun maupun adat Lampung Saibatin.[1]

Tari Bedana merupakan tarian daerah yang dipercayai berkembang dari ajaran agama Islam dan merupakan tarian tradisional yang menggambarkan kehidupan dan budaya melayu masyarakat Lampung yang ramah dan terbuka. Pada awal mulanya, Tari Bedana dilakukan dengan dua laki-laki berpasangan dan berkelompok saja. Tari Bedana pada mulanya akan dimainkan saat salah seorang anggota keluarga ada yang khatam Al-Quran.[2] Namun seiring perkembangan zaman, Tari Bedana dapat dimainkan atau dilakukan antara laki-laki dan perempuan secara berpasangan maupun berkelompok. Tari Bedana menggambarkan kehidupan masyarakat Lampung yang bersahabat dan beragama.

Tari Bedana pada umumnya diiringi dengan alat musik tradisional khas Lampung seperti gitar gambus, ketipung/marwis, dan karenceng/terbangan. Selain dengan alat musik, Tari Bedana juga diiringi lagu yang bersifat gembira dan seirama dengan petikan gambus lunik.[3]

Wanita yang menarikan tarian Bedana menggunakan beberapa perlengkapan dan aksesori. Beberapa diantaranya ialah sanggul malang atau belattung tebak, penekan rambut, Gaharu Kembang Goyang atau Sual Kira, Kembang Melati atau Kembar Melur, Subang Giwir atau anting-anting, Buah Jukum atau Bulan Termanggal, Bulu Serattei atau Bebiting, Gelang Kano atau Gelang Bibit, Kawai Kurung, serta Tapis atau Betuppal.[3]

Bagi pria yang menarikan tarian Bedana, beberapa aksesori dan perlengkapan yang dipakai ialah Kilat akinan atau peci, Kawai Teluk Belanga atau Belah Buluh atau Kakalah Bangkang, Kain Bidak Gantung atau Betumpal sebatas lutut, Bulu serattei atau Bebiting, Gelang Kano, Celana panjang atau Pangal, serta Kalung atau Buah Jukum.

Terdapat berbagai macam gerakan pada tarian Bedana, yakni Khesek Injing, Khesek Gantung, Humbak Moloh, Ayun, Ayun Gantung, Tahtim Sembah, Jimpang, Gelek, dan Belitut.[4]

  1. ^ "Tari Bedana, Tarian Tradisional Asal Lampung - Lampung Geh!". Lampung Geh!. 2018-05-21. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-09-08. Diakses tanggal 2018-09-08. 
  2. ^ Yustika, Mega; Bisri, Mohammad Hasan (2017-11-16). "Bentuk Penyajian Tari Bedana Di Desa Terbaya Kecamatan Kotaagung Kabupaten Tanggamus Lampung". Jurnal Seni Tari (dalam bahasa Inggris). 6 (1). doi:10.15294/jst.v6i1.16108. ISSN 2503-2585. 
  3. ^ a b [ghaduna-tarian-tradisional-dari-lampung.html "Tari Bedana, Tarian Tradisional Dari Lampung"] Periksa nilai |url= (bantuan). Kamera Budaya. Diakses tanggal 2018-09-08. 
  4. ^ Yustika dan Mohammad Hasan Basri, Mega (2017). "Bentuk Penyajian Tari Bedana di Sanggar Siakh Budaya Desa Terbaya Kecamatan Kota Agung Kabupaten Trenggamus Lampung". Jurnal Seni Tari UNNES. JST 6 (1): 5.