Institut Agama Islam Cipasung
Institut Agama Islam Cipasung atau lebih dikenal dengan nama IAIC adalah sebuah Perguruan Tinggi Islam yang berada di wilayah komplek Pondok Pesantren Cipasung Tasikmalaya, Jawa Barat.
Institut Agama Islam Cipasung IAIC | |
---|---|
Informasi | |
Jenis | Swasta |
Didirikan | 1965 |
Afiliasi | Islam |
Rektor | KH. A. Bunyamin Ruhiat, M.Si. |
Lokasi | , |
Situs web | Website Resmi |
Sejarah
Diawali dengan beberapa kali pertemuan antara pimpinan Pondok Pesantren Cipasung dengan tokoh-tokoh masyarakat dan Pemerintah Daerah, dengan izin Kepala Biro Perguruan Tinggi Agama Departemen Agama RI melalui suratnya tanggal 25 September 1965 Nomor BB-XII/2b/34-11/65, maka berdirilah Perguruan Tinggi Islam Cipasung disingkat PTI Cipasung.
Setelah beberapa waktu menyelengarakan perkuliahan dan melaksanakan kegiatan akademik, maka dengan surat Kepala Biro Perguruan Tinggi Agama Dierjen Bimas Islam Departemen Agama Nomor 53/B-XII/2/Swt/65, Fakultas Tarbiyah Perguruan Tinggi Islam Cipasung dinyatakan sebagai Perguruan Tinggi Agama Swasta Terdaftar.
Dalam rangka meningkatakan status, Direktorat Perguruan Tinggi Agama dan Pesantren Luhur Departemen Agama menugaskan Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Garut untuk mengadakan checking on the spot ke Fakultas Tarbiyah PTI Cipasung. Hasilnya adalah dikeluarkannya rekomendasi Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Garut bahwa mutu ilmiah Fakultas Tarbiyah PTI Cipasung sama dengan Fakultas Tarbiyah IAIN, yang dinyatakan dengan surat nomor 08/sek/iain/10/68, tanggal 15 Desember 1968. Berdasarkan rekomendasi tersebut maka keluarlah Keputusan Menteri Agama RI Nomor 07 tahun 1969, berisikan bahwa Fakultas Tarbiyah PTI Cipasung mendapat pengakuan ijazahnya sama dengan ijazah Bakaloreat Fakultas Tarbiyah IAIN Al-Jami.ah, sehingga mempunyai civil effect yang sama dengan Perguruan Tinggi Negeri.
Dalam rangka meningkatkan khidmatnya kepada bangsa, negara dan agama pada tahun akademik 1984/1985 didirikanlah Fakultas Syari.ah, yang didukung dengan rekomendasi surat Bupati Kepala Daerah Tk. II Tasikmalaya dan dari Kepala Kantor Departemen Agama Kabupaten Tasikmalaya, masing-masing nomor: Ks 024/05/I/1985 dan nomor Mi/18/I/KA.01/29/1985. Terhitung mulai tanggal 1 April 1985 Fakultas ini mempunyai status tercatat pada Koordinatorat Perguruan Tinggi Agama Islam Swasta (KOPERTAIS) Wilayah II Jawa Barat, dengan SK Ketua Kopertais Nomor 2 tahun 1985.
Dengan bertambahnya satu fakultas, yakni Fakultas Ushuluddin yang kemudian berubah menjadi Fakultas Da'wah, maka Perguruan Tinggi Islam Cipasung berubah menjadi Institut Agama Islam Cipasung (IAIC).
Fakultas
Fakultas Tarbiyah
- Pendidikan Bahasa Arab (PBA)
- Pendidikan Agama Islam (PAI)
- Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD)
Fakultas Syariah
- Hukum Keluarga Islam (HKI)
- Ekonomi Syariah (Ekosy)
- Manajemen Haji dan Umrah
Fakultas Dakwah
- Komunikasi Penyiaran Islam (KPI)
- Bimbingan dan Konseling (BK)
Rencana Pengembangan
Rencana Induk ini berawal dari pemikiran mengembangkan nilai-nilai strategis yang dimiliki Institut Agama Islam Cipasung, logikanya pada tahap awal harus sudah jelas nilai-nilai strategisnya yang berkaitan dengan potensi dan karakteristik Institut Agama Islam Cipasung. Oleh sebab itu nilai-nilai strategis ini dijadikan sebagai landasan dan alasan bagi penyusunan Rencana Induk Pengembangan.
Nilai-nilai strategis tersebut antara lain:
1. Kekuatan (Strengths)
- Institut Agama Islam Cipasung berada di lingkungan pondok Pesantren Cipasung yang dikenal luas di lingkup regional maupun nasional.
- Dosen dan pengelola akademik Institut Agama Islam Cipasung sebagian besar adalah alumni Pondok Pesantren Cipasung dan Institut Agama Islam Cipasung yang dengan sendirinya memiliki nilai pengabdian, keikhlasan dan kerelaan untuk mengembangkan almamaternya.
- Institut Agama Islam Cipasung telah memiliki kampus dan fasilitas belajar yang relatif lengkap untuk penyelenggaraan pendidikan.
- Telah terjalinnya kerjasama dengan Universitas Islam Indonesia dalam bidang peningkatan sumberdaya manusia.
- Biaya kuliah di Institut Agama Islam Cipasung dikenal murah, sehingga memungkinkan untuk dijangkau berbagai lapisan masyarakat.
2. Kelemahan (Weakness)
- Sistem manajemen kelembagaan di Institut Agama Islam Cipasung sampai saat ini belum terbangun baik, baik aspek perangkat lunak (software) maupun perangkat kerasnya (hardware).
- Belum melembaganya budaya orientasi mutu (quality oriented culture) di kalangan sivitas akademika.
3. Peluang (Opportunities)
- Tasikmalaya dikenal sebagai masyarakat santri, memiliki 481 buah Pondok Pesantren dengan santri sebanyak 60.000-an. Selama ini santri adalah input mentah (raw inputs) yang signifikan bagi Institut Agama Islam Cipasung.
Kabupaten Tasikmalaya yang memiliki visi .Tasikmalaya yang religius/islami, sebagai kabupaten yang maju dan sejahtera, serta kompetitif dalam bidang agribisnis di Jawa Barat tahun 2010. merupakan harapan bagi pembangunan yang lebih islami.