Muslim Kasim

politisi Indonesia

Drs. H. Muslim Kasim, Ak., M.M. gelar Datuak Sinaro Basa (28 Mei 1942 – 11 Februari 2017) adalah seorang politisi dan birokrat Indonesia. Ia merintis karier sebagai birokrat sejak 1976 dan pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur Sumatra Barat periode 15 Agustus 2010 sampai 15 Agustus 2015. Ia adalah Wakil Gubernur Sumatra Barat tertua saat menjabat. Sebelumnya, ia banyak mengabdikan dirinya pada lembaga negara Bulog dan pernah menjadi Bupati Kabupaten Padang Pariaman. Pada tahun 2010, ia memenangkan Pemilihan Kepala Daerah dengan pasangannya Irwan Prayitno sebagai Gubernur Sumatra Barat.[1]

Muslim Kasim
Muslim Kasim sebagai Wakil Gubernur Sumatra Barat (2010-2015)
Wakil Gubernur Sumatra Barat ke-7
Masa jabatan
15 Agustus 2010 – 15 Agustus 2015
PresidenSusilo Bambang Yudhoyono
Joko Widodo
GubernurIrwan Prayitno
Sebelum
Pendahulu
Marlis Rahman
Pengganti
Nasrul Abit
Sebelum
Bupati Padang Pariaman ke-18
Masa jabatan
April 2000 – 2010
GubernurZainal Bakar
Thamrin
Gamawan Fauzi
Marlis Rahman
WakilMartias Mahyuddin (2000–05)
Ali Mukhni (2005–10)
Sebelum
Pendahulu
Armyn AN
Pengganti
Ali Mukhni
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir(1942-05-28)28 Mei 1942
Pakandangan, Enam Lingkung, Padang Pariaman, Sumatra Barat (masa pendudukan Jepang)
Meninggal11 Februari 2017(2017-02-11) (umur 74)
Jakarta
Partai politikPartai Golkar (2015–16)
PAN (2016–17)
Suami/istriHj. Nasrida Muslim
Alma materUniversitas Padjadjaran
Universitas Negeri Padang
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Pendidikan

Muslim Kasim dilahirkan di Pakandangan, Enam Lingkung, Padang Pariaman, Sumatra Barat pada 28 Mei 1942. Ia menamatkan pendidikan SD Negeri Pakandangan (1955), SMP Padang Panjang (1962), dan SMA/C Padang (1963). Ia meraih gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran Bandung pada 1976 dan Magister Manajemen Pascasarjana Universitas Negeri Padang pada 2004.[2]

Semasa berkuliah di Bandung, ia menjadi Kepala Perwakilan Harian Pelopor Baru Jakarta di Bandung sejak 1966 hingga 1970. Ia juga menjadi Ketua Badan Kesatuan Mahasiswa Minang (BKMM) Bandung antara 1968 hingga 1972.[2]

Karier birokrat

Segera setelah lulus kuliah, Muslim Kasim memulai karier dengan bekerja di Inspektorat Badan Urusan Logistik (Bulog) sejak 1976 hingga 1978. Kemudian, ia bekerja di Inspektur diperbantukan pada Binkop–Menteri Koperasi/Kepala Bulog selama enam tahun hingga 1984. Pada 1984, ia dipromosikan menjadi Kepala Bidang Administrasi Keuangan Depot Logistik (Dolog) Jawa Timur hingga 1992. Ia diangkat menjadi Wakil Kepala Dolog Jawa Timur antara 1992 hingga 1994. Selama di Jawa Timur, ia tergabung dalam Yayasan Jantung Indonesia Cabang Utama Jawa Timur Surabaya dan menjabat Ketua Bidang Pengembangan dana.[2][3]

Pada 1994, Muslim Kasim dipromosikan menjadi Kepala Dolog Bali hingga 1998. Dalam waktu empat tahun di Bali ini, ia terlibat aktif dalam banyak kegiatan fan organisasi. Pada 1995–1998, ia menjabat Ketua Ikatan Keluarga Minang Saiyo (IKMS) Provinsi Bali dan Ketua Lembaga Managemen dan Konsultasi Pembinaan Pengusaha Kecil dan Koperasi. Antara 1996 hingga 1998 ia juga menjadi Penanggung Jawab Pembangunan Mesjid Al-Muhajirin IKMS Bali, Pembina Sepak Takraw Pengda Prestasi Provinsi Bali, dan Pembina Yayasan Jantung Indonesia cabang Bali. Pada Juni 1998, ia ditunjuk sebagai Bendahara Nasional Seleksi Tilawatil Qur’an (STQ) XIII Denpasar dan Ketua Muzakarah Pariwisata Nasional dalam Rangka Pemberdayaan Ekonomi Umat di Bidang Pariwisata, Denpasar.[2][3]

Muslim Kasim kemudian dimutasi menjadi Kepala Dolog Sumatra Barat sejak 1998 hingga 2000. Pada 1998, ia menjadi Pembina Sepak Takraw Pengda Prestasi Provinsi Sumatra Barat. Ia kemudian menjadi Ketua III Yayasan Jantung Indonesia cabang Padang antara 1999 hingga 2002.[2][3]

Karier politik

Pada 2000, Muslim Kasim maju sebagai calon bupati menggandeng Martias Mahyuddin dalam pemilihan bupati Padang Pariaman di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Padang Pariaman. Pasangan Muslim–Martias memenangkan pemilihan dengan meraih 20 dari 44 suara anggota sidang paripurna DPRD 28 Februari 2000 dan menyingkirkan Nasri Nasar, Rasyidin Boer, dan Thamrin.[4] Muslim–Martias dilantik menjadi Bupati dan Wakil Bupati Padang Pariaman pada April 2000.[2] Pada 2005, ia kembali maju sebagai calon Bupati Padang Pariaman dengan menggandeng guru Ali Mukhni dan berhasil terpilih kembali untuk masa jabatan hingga 2010.[2][3][5][6]

  • 2004–2017: Ketua BKKSI Korwil Sumatra Barat
  • 2004–2017: Ketua Umum PORBI Padang Pariaman
  • 2006–2017: Ketua Umum KONI Kabupaten Padang Pariaman
  • 2008–2017: Ketua Umum LKAAM Kabupaten Padang Pariaman

Karya tulis

  • Suatu tinjauan kontrol intern arus barang pada PT. Kanebo Tomen Sandang Synthetic Mills (1976)
  • Peranan koperasi karyawan dalam meningkatkan Kesejahteraan karyawan dan pegawai negeri (Harian Neraca) (1987)
  • Pembentukan Koperasi Rumah Makan (Korma) Tradisonal Masakan Padang VI lingkung Jakarta Raya (1995)
  • Menumbuhkan Industri Pertanian dan Non Pertanian Berbasis Ekonomi Kerakyatan yang Didukung dengan Pengembangan Kewiraswastaan Masyarakat dalam Rangka Pembangunan Daerah, Lemhanas (2001)
  • Profil Kemiskinan Rumah Tangga di Kabupaten Padang Pariaman, Pusat Kajian Pembangunan dan Kebijakan Publik Program Magister Manajemen (S2) Universitas Negeri Padang dengan Bappeda Padang Pariaman (2003)
  • Strategi dan Potensi Padang Pariaman dalam rangka Pemberdayaan Masyarakat di Era Globalisasi, Indomedia, Jakarta (2004)
  • Karakteristik Kemiskinan di Indonesia dan Strategi Penanggulangannya (Study Kasus di Kabupaten Padang Pariaman), Indomedia, Jakarta (2006)
  • Pengembangan Agroindustri dan Entrepreneurship sebagai Basis Pembangunan Ekonomi Nasional (Teori Masalah dan Kebijakan), Indomedia, Jakarta (2007)
  • Konsep, Stategi dan Implementasi Good Government di Kabupaten Padang Pariaman bagaimana Mentransformasi Keterbatasan untuk Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat, STIA Kawula

Penghargaan dan tanda jasa

  • Satyalancana Karya Satya 20 Tahun berdasarkan Keputusan Presiden RI (2 Mei 2000)
  • Piagam Penghargaan Bakti Koperasi dan Usaha Kecil Menengah dari Menteri Negara Koperasi dan UKM Republik Indonesia (9 Juli 2001)
  • Piagam Penghargaan dari Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas (2001)
  • Piagam Widyakrama dari Presiden RI (2 Mei 2004)
  • Penghargaan Juara I Nasional Program INBUDKAN (Pembina Kelompok Budidaya Perikanan) dari Presiden RI (31 Januari 2005)
  • Penghargaan Manggala Karya Kencana (29 Juni 2006)
  • Penghargaan Ketahanan Pangan Tahun 2006, dari Presiden RI (21 November 2006)
  • Penghargaan Tokoh Peduli Kemiskinan dari Tim Independen Universitas Andalas (2006)
  • Penghargaan Anugerah Gemilang Presiden dari Ketua Menteri Melaka/Presiden Persekutuan Pengakap Malaysia Negeri Melaka Tun Datuk Seri Utama Mohd. Khalil Bin Yaakob (26 Mei 2007)
  • Penghargaan Kab/Kota Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Terbaik dan Perusahaan PMA/PMDA terbaik tahun 2007 dari Presiden RI (18 Desember 2007)
  • Penghargaan Satyalancana Pembangunan dari Presiden RI (17 Agustus 2008)

Rujukan

Pranala luar