Tragedi Stadion Kanjuruhan 2022

Insiden penghimpitan kerumunan

Pada tanggal 1 Oktober 2022, sebuah insiden penghimpitan kerumunan yang fatal terjadi pasca pertandingan sepak bola di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Menyusul kekalahan tim tuan rumah Arema dari rivalnya Persebaya Surabaya, sekitar 3.000 pendukung Arema memasuki lapangan.[4][5] Pihak kepolisian mengatakan bahwa para pendukung membuat kerusuhan dan menyerang para pemain dan ofisial tim, sehingga polisi berusaha melindungi para pemain dan menghentikan kerusuhan tersebut, namun massa justru bentrok dengan aparat keamanan. Sebagai tanggapan, unit polisi anti huru hara menembakkan gas air mata, yang memicu berlariannya para penonton untuk menghindarinya. Hal ini menimbulkan penumpukan kerumunan. Sebuah penghimpitan kerumunan terjadi di pintu keluar, menyebabkan sejumlah supporter mengalami asfiksia.[6]

Tragedi Stadion Kanjuruhan 2022
Malam duka di Sumberpucung, Malang, Jawa Timur untuk para korban Bencana Kanjuruhan.
Peta
Tanggal1 Oktober 2022 (2022-10-01)
LokasiStadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Indonesia
Koordinat08°09′01″LS,112°34′26″BT
JenisPenghimpitan kerumunan, hooliganisme sepak bola, kesewenang-wenangan oknum polisi, pengabaian prosedur.
Tewas135[1][2]
Cedera583[3]
TerdakwaAhmad Hadi Lukita
Abdul Haris
Suko Sutrisno
Wahyu S. Wahyu
Hasdarman
Bambang Sidik Achmadi
TuntutanPelanggaran terhadap peraturan keamanan stadion (Lukita, Haris dan Sutrisno)
Pengabaian terhadap aturan penggunaan gas air mata (Wahyu, Hasdarman dan Achmadi)

Sampai pada tanggal 24 Oktober, tercatat ada sebanyak 135 orang yang tewas, dan 583 orang lainnya cedera.[7][1][2][3] Bencana tersebut merupakan bencana paling mematikan kedua dalam sejarah sepak bola di seluruh dunia, setelah tragedi Estadio Nacional 1964 di Peru yang menewaskan 328 orang. Dengan demikian, bencana ini adalah yang paling mematikan di Asia, Indonesia, dan belahan bumi bagian timur.[8]

Pada tanggal 6 Oktober 2022, Kepala Kepolisian Republik Indonesia Listyo Sigit Prabowo mengumumkan enam tersangka: direktur penyelenggara pertandingan PT Liga Indonesia Baru (LIB), kepala petugas keamanan Arema, panitia pelaksana pertandingan Arema atas kelalaian dan tiga petugas polisi atas penggunaan gas air mata.[9][10]

Latar belakang

Hooliganisme sepak bola memiliki sejarah panjang di Indonesia, dengan puluhan suporter tewas sejak tahun 1990-an. Klub-klub penggemar beberapa tim memiliki apa yang disebut "komandan", dan unit polisi anti huru hara hadir di banyak pertandingan, dengan suar sering digunakan untuk membubarkan kerumunan kerusuhan yang menginvasi lapangan.[11] Pada tahun 2018, kerusuhan di Kanjuruhan setelah pertandingan antara Arema Malang dan Persib Bandung mengakibatkan korban jiwa setelah polisi anti huru hara menggunakan gas air mata untuk membubarkan kerumunan massa.[12]

Meskipun peraturan FIFA 19b menyatakan bahwa gas air mata tidak boleh digunakan di stadion oleh petugas di pinggir lapangan atau polisi,[13] gas air mata tetap digunakan oleh unit anti huru hara kepolisian Indonesia untuk mengamankan pertandingan sepak bola.[14] Peraturan FIFA bersifat opsional ketika sebuah asosiasi atau konfederasi mengatur sebuah acara dengan peraturan kompetisinya sendiri. Oleh karena itu, peraturan tersebut hanya dapat berfungsi sebagai pedoman.[13][a]

Arema dan Persebaya Surabaya, dua klub yang sudah lama bersaing dalam Derbi Super Jawa Timur, dijadwalkan untuk memainkan pertandingan musim reguler Liga 1 di Stadion Kanjuruhan Malang yang berkapasitas 42.000 orang pada tanggal 1 Oktober.[16] Karena masalah keamanan, polisi telah meminta agar pertandingan diadakan lebih awal pada sore hari pukul 15:30 WIB (08:30 UTC), bukan pukul 20:00 (13:00 UTC), dan hanya 38.000 orang yang diizinkan untuk menonton; namun permintaan itu tidak diterima oleh ofisial Liga 1 dan penyelenggara pertandingan, dan 42.000 tiket dicetak.[17][16][18][19] Namun, mengikuti saran polisi, tiket pertandingan tidak disediakan untuk para pendukung Persebaya.[20]

Kapolres Malang sempat melakukan pembicaraan via telepon dengan Direktur Operasional LIB, Sujarno, yang mengatakan pertandingan harus tetap digelar pada malam hari.[21]

Insiden

 
Early pitch invasion, security officials and police forced supporters off the pitch.

Selama pertandingan berlangsung, situasi pengamanan berjalan lancar dan tanpa insiden besar.[22] Setelah pertandingan berakhir, di mana Persebaya mengalahkan Arema 3-2 - kemenangan pertama Persebaya saat tandang ke Arema, empat penonton dari tribun 9 dan 10 masuk ke lapangan untuk berfoto bersama pemain Arema. Menurut seorang saksi, mereka dikejar oleh polisi, yang menarik baju mereka dan memukuli mereka; hal ini memicu suporter lain untuk masuk ke area lapangan.[23][24] Sekitar 3.000 pendukung Arema, yang dijuluki Aremania, menginvasi lapangan.[25][26] Grup suporter pertama yang menyerbu lapangan berasal dari tribun 12. Mereka berpencar di sekitar lapangan mencari pemain dan ofisial tim mereka, menuntut penjelasan tentang kekalahan "setelah 23 tahun tidak terkalahkan dalam pertandingan kandang" melawan rivalnya, Persebaya.[27] Petugas keamanan dan polisi mencoba mengalihkan lebih banyak Aremania menjauh dari lapangan, namun gagal.[22] Kemudian Aremania mulai melemparkan benda-benda, merusak kendaraan polisi dan menyalakan api di dalam stadion,[25][28] memaksa para pemain Persebaya bergegas berlindung di dalam ruang ganti dan lalu dilarikan lagi ke dalam mobil personel lapis baja milik polisi selama satu jam sebelum mereka bisa meninggalkan stadion.[22]

Berkas:South stand after tear gas fired in to the crowd - Narasi TV.jpg
Tribun Selatan (sektor 10 sampai 14) setelah gas air mata ditembakkan ke kerumunan.

Setelah "tindakan pencegahan" gagal,[27] polisi mulai menggunakan gas air mata dalam upaya untuk membubarkan para perusuh di lapangan. Awalnya, polisi menembakkan gas air mata ke arah tribun 12, dengan tribun 10,11, dan 14 kemudian ditargetkan, diikuti oleh tribun selatan dan utara.[24] Ini mengakibatkan para penonton di tribun berlarian ke arah pintu keluar (gerbang 12-14) untuk menghindari gas air mata.

Setelah "tindakan pencegahan" gagal, polisi mulai menggunakan gas air mata dalam upaya untuk membubarkan para perusuh di lapangan. Awalnya, polisi menembakkan gas air mata ke arah tribun 12, dengan tribun 10,11, dan 14 kemudian ditargetkan, diikuti oleh tribun selatan dan utara. Hal ini berdampak pada Aremania yang menginvasi lapangan dan orang-orang lain di sana,[25] menyebabkan Aremania berlari menuju titik keluar tunggal (gerbang 12-14) untuk menghindari gas air mata. Semua gerbang dikunci kecuali gerbang 14, dengan sebagian besar korban kemudian ditemukan di gerbang 13 dan 14,[29] yang mengakibatkan penghimpitan kerumunan dan asfiksia. Gas air mata juga dikerahkan di luar stadion.[30] Listyo mengklaim 11 gas air mata ditembakkan dalam bencana ini (7 tembakan ke selatan, 1 tembakan ke utara dan 3 tembakan ke lapangan).[31] sementara The Washington Post melaporkan bahwa polisi menembakkan sedikitnya 40 peluru gas air mata ke arah kerumunan dalam waktu 10 menit.[32][33] Pihak kepolisian mengatakan bahwa sepuluh kendaraan polisi dan tiga kendaraan pribadi hancur dirusak oleh Aremania.[34]

Sesaat setelah kerusuhan, ruang lobi dan ruang ganti pemain digunakan sebagai posko evakuasi darurat, dengan para pemain dan ofisial Arema membantu mengevakuasi korban yang masih berada di dalam stadion. Para korban dibawa ke rumah sakit dengan ambulans dan truk TNI.[25] Banyak yang meninggal dalam perjalanan ke atau selama perawatan.[27][35]

Korban

Berkas:Funeral Procession for One of the Victims of the Kanjuruhan Stadium Stampede in Nglegok, Blitar, East Java.jpg
Prosesi pemakaman salah satu korban kerusuhan yang merupakan warga Nglegok, Kabupaten Blitar

Pada tanggal 5 Oktober 2022, Kepolisian Republik Indonesia mengkonfirmasi 131 korban jiwa akibat bencana ini.[36] Data ini senada dengan laporan sebelumnya dari Dinas Kesehatan Kabupaten Malang yang menyebutkan sebanyak 131 orang meninggal akibat bencana ini. Sementara itu, 133 kematian dilaporkan oleh Posko Pusat Krisis Postmortem, yang didirikan oleh pemerintah Kabupaten Malang.[36][37] Aremania membantah angka resmi tersebut, dan menduga bahwa lebih dari 200 orang kemungkinan tewas, karena beberapa jenazah yang tewas langsung dikembalikan ke keluarga mereka alih-alih dibawa ke rumah sakit.[37][38] Sebanyak 39 orang berusia 3 sampai 17 tahun juga termasuk dalam korban tewas.[39] Jumlahnya diperkirakan akan meningkat karena beberapa korban yang ditangani situasinya "memburuk".[40] Hingga 18 Oktober 2022, jumlah korban yang dilaporkan adalah 583 orang terluka dan 133 orang tewas.[41][42] Korban ke-135 meninggal pada 24 Oktober 2022.[43][44]

Pemerintah Kota Malang membiayai perawatan medis para korban. Rumah Sakit Daerah Kepanjen dan Rumah Sakit Wava dilaporkan penuh dengan korban dari bencana tersebut, yang menyebabkan beberapa dikirim ke rumah sakit lain di sekitar kota..[45][46]

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengumumkan bahwa pemerintah Jawa Timur akan memberikan kompensasi finansial bagi keluarga korban. Setiap keluarga terdekat dari korban meninggal akan menerima Rp 10 juta, sementara korban luka-luka akan menerima Rp 5 juta.[47] Pada tanggal 4 Oktober 2022, Jokowi mengumumkan pemberian kompensasi finansial tambahan sebesar Rp 50 juta dari pemerintah pusat kepada setiap keluarga terdekat korban yang meninggal.[48]

Bencana ini merupakan yang paling mematikan kedua dalam sejarah sepak bola di seluruh dunia, setelah bencana Estadio Nacional tahun 1964 di Peru, yang menewaskan 328 orang.[49]

Buntut

 
Chief of the Indonesian National Police Listyo Sigit Prabowo and East Java governor Khofifah Indar Parawansa at Kanjuruhan Stadium after the disaster.
 
Banner ("Tear gas vs Mother's tear") in Malang after the disaster

Akibat insiden tersebut, Presiden Joko Widodo kemudian menginstruksikan asosiasi untuk menangguhkan semua pertandingan Liga 1 sampai semua "evaluasi perbaikan prosedur keamanan" dilakukan.[50] diikuti oleh tim pencari fakta gabungan yang memutuskan bahwa semua pertandingan liga sepak bola (Liga 1, Liga 2 dan Liga 3) dihentikan sementara hingga Presiden mengatakan hal itu dapat dinormalisasi.[51] Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) meminta maaf atas insiden tersebut dan mengumumkan larangan pertandingan kandang bagi Arema di sisa musim ini.[52][53] PSSI juga menyatakan bahwa keputusan untuk tetap menggelar pertandingan oleh PT Liga Indonesia Baru, yang merupakan penyelenggara pertandingan, telah disepakati dengan para pemangku kepentingan sepak bola Indonesia lainnya.[54][55] Selain itu, Jokowi juga memerintahkan semua stadion Liga 1, 2 dan 3 untuk diaudit penuh oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.[56]

Pada tanggal 3 Oktober 2022, dua hari setelah kejadian tersebut, Kepala Kepolisian Republik Indonesia Listyo Sigit Prabowo mencopot Kepala Kepolisian Malang, Ajun Komisaris Besar Polisi Ferli Hidayat, dari tugasnya. Sembilan perwira dari Korps Brigade Mobil Jawa Timur juga dicopot.[57]

Juga pada 3 Oktober 2022, PSSI mengumumkan bahwa pertandingan grup B kualifikasi Piala Asia U-17 AFC 2023, yang diadakan di Indonesia, akan dimainkan secara tertutup mulai malam itu.[58]

Pada tanggal 4 Oktober 2022, seorang polisi ditahan selama 21 hari karena menggunakan akun Twitter resmi kepolisian Srandakan Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan mencuitkan "Modyarr!" dan "Salut sama pak tentara, musnahkan" sebagai tanggapan terhadap netizen Indonesia yang membahas penggunaan gas air mata dalam insiden tersebut.[59][60]

Setelah kejadian tersebut, sebuah video yang menunjukkan tentara Indonesia memukuli dan menendang suporter Arema muncul ke permukaan. Panglima TNI Andika Perkasa berjanji bahwa tindakan tersebut tidak dipandang sebagai pembelaan diri, dan tentara yang terlibat akan dijerat dengan hukum pidana.[61]

Setelah pertemuannya dengan Presiden FIFA Gianni Infantino pada 18 Oktober 2022, Widodo mengeluarkan perintah untuk menonaktifkan Stadion Kanjuruhan, membongkar dan membangunnya kembali sesuai dengan standar FIFA.[62]

Tanggapan

Berbagai komunitas masyarakat mengecam tragedi Kanjuruhan: Malang (kiri) dan Yogyakarta (kanan)

Tragedi ini mendapat berbagai tanggapan dari berbagai pihak. Presiden FIFA, Gianni Infantino, mengatakan bahwa dunia sepak bola terkejut atas tragedi ini. Ia juga menyampaikan belasungkawa terhadap para korban tragedi ini dan menyebut tragedi ini sebagai "hari yang gelap bagi semua pihak yang terlibat di sepak bola".[63] Ucapan belasungkawa juga disampaikan oleh Manchester United, Barcelona dan Arsenal. Mereka menyampaikan ucapan belasungkawa melalui sosial media resmi milik klub. Selain itu, ucapan belasungkawa juga disampaikan oleh Sergio Ramos dan mantan pemain timnas Jepang Keisuke Honda.[64] La Liga dan RFEF sepakat untuk melakukan mengheningkan cipta sebelum melakukan pertandingan sebagai bentuk penghormatan terhadap para korban tragedi.[65] Hal serupa juga dilakukan oleh Eredivisie pada lima pertandingan sisa pekan ke-8.[66]

Ucapan belasungkawa juga diucapkan oleh Inggris dan Jerman melalui duta besar mereka. Duta besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Owen Jenkins, menyayangkan jatuhnya korban jiwa pada pertandingan antara Arema melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan. Sementara itu, duta besar Jerman untuk Indonesia, Asean dan Timor Leste, Ina Lepel, mengatakan tragedi Kanjuruhan menjadi hari paling menyedihkan bagi sepak bola dunia. Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia, Ahmad Faisal Azumu, juga mengucapkan belasungkawa melalui akun sosial media Twitter. Presiden Dewan Eropa, Charles Michel, juga menyatakan bahwa Uni Eropa siap membantu Indonesia dalam menghadapi insiden ini. Paus Fransiskus juga memberikan doa kepada para korban meninggal dunia dan terluka dalam tragedi Kanjuruhan saat memimpin misa dari balik jendela yang menghadap ke Basilika Santo Petrus di Vatikan, Roma.[67]

Di tengah sorotan internasional kepada polisi terkait kesalahan prosedur pengendalian massa[68] dan investigasi yang berlangsung, pegiat media sosial Ade Armando membela kepolisian. Ade menyebut kepolisian telah bertindak sesuai prosedur dan jatuhnya korban mutlak merupakan kesalahan Aremania.[69][70]

Pengusutan

Akibat Tragedi Kanjuruhan, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mencopot Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat, Kapolda Jawa Timur Nico Afinta, dan sembilan komandan Brimob Polda Jawa Timur.[71][72][73][74]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ a b Febrianto, Vicki; S, Resinta (2022-10-24). Haryati, Sri, ed. "Death count in Kanjuruhan tragedy climbs to 135". ANTARA News. Diakses tanggal 2022-10-26. 
  2. ^ a b M Bagus Ibrahim (24 October 2022). "Korban Tewas Tragedi Kanjuruhan Bertambah 1, Total Jadi 135 Orang" [The number of fatalities in the Kanjuruhan disasater rises by 1, bringing the total to 135 people.]. Detik.com. Diakses tanggal 24 October 2022. 
  3. ^ a b Wibawana, Widhia Arum. "Jumlah Korban Kanjuruhan Terbaru: Total 714 Orang Termasuk 131 Tewas". Detik.com. Diakses tanggal 2022-10-11. 
  4. ^ "Tragedi Kanjuruhan, Polisi: 3.000 Penonton Turun ke Lapangan Usai Laga Arema Vs Persebaya" [Kanjuruhan Tragedy, Police: 3.000 Viewers Came Down to the Pitch After Arema Vs Persebaya Match]. Liputan6.com. 2 October 2022. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 October 2022. Diakses tanggal 4 October 2022. 
  5. ^ "Polisi Sebut dari 40 Ribu Penonton, 3.000 yang Anarkis Masuk Lapangan" [Police Says Out of 40 Thousands Viewers, 3.000 Who Were Anarchistic Entered the Pitch]. Detik.com. 2 October 2022. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 October 2022. Diakses tanggal 4 October 2022. 
  6. ^ "Stadium tragedy exposes Indonesia's troubled soccer history". Associated Press. 3 October 2022. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 October 2022. Diakses tanggal 4 October 2022. 
  7. ^ Ardiansyah, Mohammad Naufal. "Bertambah Satu, Korban Tragedi Stadion Kanjuruhan Jadi 133 Orang | TIMES Indonesia". www.timesindonesia.co.id. Diakses tanggal 2022-10-18. 
  8. ^ "Fakta-Fakta Tragedi Kanjuruhan Tewaskan 125 Orang, Ratusan Terluka" [Facts About the Kanjuruhan Tragedy: 125 Killed, Hundreds of Others Injured]. CNN Indonesia (dalam bahasa Indonesian). 3 October 2022. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 October 2022. Diakses tanggal 3 October 2022. 
  9. ^ "Polri Tetapkan 6 Tersangka Tragedi Kanjuruhan, Ada Dirut PT LIB" [Police Names 6 Suspects of Kanjuruhan Tragedy, Among Them is the Director of PT LIB]. Liputan6.com. 6 October 2022. Diakses tanggal 6 October 2022. 
  10. ^ Mochamad Sadheli (7 October 2022). "Tragedi Kanjuruhan: Anggota Polisi yang Perintahkan Tembak Gas Air Mata" [Kanjuruhan Tragedy: The Police Officers Who Ordered the Shooting of Tear Gas]. Kompas.com. Diakses tanggal 7 October 2022. 
  11. ^ Cave, Damien (1 October 2022). "Riots at Indonesian Soccer Match Leave Several Fans Dead". The New York Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 October 2022. Diakses tanggal 2 October 2022. 
  12. ^ "Terulang, Tragedi Kelam 'Kanjuruhan Disaster' 2018 Silam". VIVA.co.id. 2 October 2022. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 October 2022. Diakses tanggal 2 October 2022. 
  13. ^ a b "FIFA Stadium Safety and Security Regulations" (PDF). hlm. 12. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 21 June 2022. Diakses tanggal 2 October 2022. 
  14. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama teargasbanned3
  15. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama fifa-regulation
  16. ^ a b "Arema Vs Persebaya ubah jadwal main untuk keamanan". Radar Bogor. 27 September 2022. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 October 2022. Diakses tanggal 2 October 2022. 
  17. ^ Rizqo, Kanavino Ahmad. "127 Orang Tewas, Panpel Tolak Usul Polisi Percepat Pertandingan ke Sore Hari". Detik.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 October 2022. Diakses tanggal 2 October 2022. 
  18. ^ "Mahfud soal Tragedi Kanjuruhan: Kapasitas 38 Ribu, Cetak Tiket 42 Ribu". CNN Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 October 2022. Diakses tanggal 2 October 2022. 
  19. ^ "PSSI Jelaskan Alasan PT LIB Ngotot Gelar Arema Vs Persebaya Malam Hari". Detik.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 October 2022. Diakses tanggal 2 October 2022. 
  20. ^ "Arema FC Vs Persebaya – Tidak Ada Tiket untuk Bonek". Bola Sport. 25 September 2022. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 October 2022. Diakses tanggal 2 October 2022. 
  21. ^ "Laporan TGIPF: Pensiunan Jenderal Tekan Kapolres Malang soal Jadwal". nasional. Jakarta: CNN Indonesia. Diakses tanggal 2022-10-17. 
  22. ^ a b c "Kronologi Kerusuhan Usai Arema vs Persebaya yang Tewaskan 127 Orang". CNN Indonesia. 2 October 2022. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 October 2022. Diakses tanggal 2 October 2022. 
  23. ^ "Aremania Bantur: Kronologi Tragedi Kanjuruhan Dipicu dari Minta Foto". CNN Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 October 2022. Diakses tanggal 4 October 2022. 
  24. ^ a b Rachmawati, ed. (5 October 2022). "Menit-menit Mematikan di Stadion Kanjuruhan, Jeritan Penonton di Tengah Lautan Asap Gas Air Mata". Kompas.com. Diakses tanggal 5 October 2022 – via BBC News Indonesia. 
  25. ^ a b c d "Kericuhan di Kanjuruhan, Pemain Arema FC Bantu Evakuasi Korban". Kompas.com. 1 October 2022. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 October 2022. Diakses tanggal 2 October 2022. 
  26. ^ "Dari 127 Korban Tewas, 34 Orang Meninggal di Stadion Kanjuruhan dalam Kerusuhan di Laga Arema FC vs Persebaya Surabaya". Okezone. 2 October 2022. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 October 2022. Diakses tanggal 2 October 2022. 
  27. ^ a b c "Indonesia soccer match death toll climbs to 174 die as tear gas triggers crush" (dalam bahasa Inggris). CBS News. Diakses tanggal 2 October 2022. 
  28. ^ "Kronologi Tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang Versi Saksi Mata dan Polisi". Republika Online. 2 October 2022. Diakses tanggal 2 October 2022. 
  29. ^ "Saksi Tragedi Kanjuruhan: Gate 13 Seperti Kuburan Massal". CNN Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 October 2022. Diakses tanggal 4 October 2022. 
  30. ^ Mochamad Sadheli (2 October 2022). "Kesaksian Suporter Arema Melihat Korban "Pergi" Sebelum Kembali". Kompas.com. Diakses tanggal 2 October 2022. 
  31. ^ "Kapolri Klaim 11 Gas Air Mata Ditembakkan di Tragedi Kanjuruhan". nasional. Malang: CNN Indonesia. Diakses tanggal 2022-10-06. 
  32. ^ "How police action in Indonesia led to a deadly crush in the soccer stadium". Washington Post (dalam bahasa Inggris). 2022-10-06. Diakses tanggal 2022-10-08. 
  33. ^ Dave Sebastian; Fadiyah Alaidrus (2022-10-10). "How Police Tactics at Indonesia Soccer Stadium Led to Disaster That Killed 131". Wall Street Journal (dalam bahasa Inggris). Photographs by Nyimas Laula for The Wall Street Journal. ISSN 0099-9660. Diakses tanggal 2022-10-10. 
  34. ^ "13 Mobil Rusak Akibat Kerusuhan Kanjuruhan, Truk Brimob Terbakar". CNN Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 October 2022. Diakses tanggal 2 October 2022. 
  35. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama APN_2022-10-03
  36. ^ a b Pythag Kurniati, ed. (4 October 2022). "Ini Nama-nama 131 Korban Tewas dalam Tragedi Kanjuruhan". Kompas.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 October 2022. Diakses tanggal 4 October 2022. 
  37. ^ a b "Empat Versi Jumlah Korban Tewas Tragedi Kanjuruhan". CNN Indonesia. Diakses tanggal 4 October 2022. 
  38. ^ "Beda dengan Pemerintah, Aremania Duga Korban Kanjuruhan Lebihi 200". CNN Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 October 2022. Diakses tanggal 3 October 2022. 
  39. ^ "Korban Anak-Anak Jadi 39 Orang, Ini Daftar Lengkap Korban Jiwa Tragedi Kanjuruhan, Total 131 Tewas". Kompas.tv. Diakses tanggal 2022-10-08. 
  40. ^ "Indonesia: Dozens killed in clashes after football match". Deutsche Welle. 2 October 2022. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 October 2022. Diakses tanggal 2 October 2022. 
  41. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama :52
  42. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama :72
  43. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Detik-1352
  44. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama antarannews-1352
  45. ^ "RSUD Kepanjen sudah Terlalu Banyak Tampung Jenazah Korban Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang". Kompas.tv. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 October 2022. Diakses tanggal 2 October 2022. 
  46. ^ "RS Wava Penuh, Korban Kericuhan di Stadion Kanjuruhan Malang Dibawa ke RS Lain". kumparan. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 October 2022. Diakses tanggal 2 October 2022. 
  47. ^ Vizki, Havid Al; Firatmaja, Fian (2 October 2022). "Pemprov Jatim Berikan Santunan untuk Korban di Kanjuruhan". Republika. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 October 2022. Diakses tanggal 2 October 2022. 
  48. ^ Dian Erika Nugraheny (4 October 2022). Novianti Setuningsih, ed. "Jokowi Akan Berikan Langsung Santunan Rp 50 Juta untuk Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan". Kompas.com. Diakses tanggal 5 October 2022. 
  49. ^ "Fakta-Fakta Tragedi Kanjuruhan Tewaskan 125 Orang, Ratusan Terluka" [Facts About the Kanjuruhan Tragedy: 125 Killed, Hundreds of Other Injured]. CNN Indonesia (dalam bahasa Indonesian). 3 October 2022. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 October 2022. Diakses tanggal 3 October 2022. 
  50. ^ Yanwardhana, Emir. "Tragedi Kanjuruhan, Jokowi: Liga 1 Dihentikan Sementara". CNBC Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 October 2022. Diakses tanggal 2 October 2022. 
  51. ^ "Hasil Rapat TGIPF Tragedi Kanjuruhan: Semua Liga PSSI Dihentikan". CNN Indonesia. Diakses tanggal 5 October 2022. 
  52. ^ "Tragedi Kanjuruhan: Iwan Bule dan PSSI Minta Maaf". Detik.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 October 2022. Diakses tanggal 2 October 2022. 
  53. ^ "Ketua Umum PSSI: Arema FC Dilarang Gelar Laga Kandang di Sisa Liga 1 2022/23". Bola.net. 2 October 2022. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 October 2022. Diakses tanggal 2 October 2022. 
  54. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama :0
  55. ^ "Rekomendasi Polisi Ditolak Sebelum Tragedi Kanjuruhan, PSSI Buka Suara". Detik.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 October 2022. Diakses tanggal 2 October 2022. 
  56. ^ "Jokowi Perintahkan Semua Stadion Liga 1, 2 dan 3 Diaudit Total!". Detik.com. Diakses tanggal 5 October 2022. 
  57. ^ Imron Hakiki (3 October 2022). Pythag Kurniati, ed. "Kapolres Malang dan 9 Komandan Brimob Dicopot, Buntut Tragedi Stadion Kanjuruhan". Kompas.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 October 2022. Diakses tanggal 3 October 2022. 
  58. ^ "PSSI Announces U-17 Asian Cup Qualification Without Spectators, Netizens Are Crowded Spitting Up". Jakarta: TEMPO.CO. 3 October 2022. Diakses tanggal 4 October 2022 – via Indonesia Posts English. 
  59. ^ "Viral Akun Polsek Srandakan Komentar 'Miring' Tragedi Kanjuruhan". CNN Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 October 2022. Diakses tanggal 3 October 2022. 
  60. ^ Mardiastuti, Aditya. "Cuitan Kanjuruhan di Akun Polsek Srandakan Jadi Sorotan, Pelaku Terungkap!". Detik.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 October 2022. Diakses tanggal 3 October 2022. 
  61. ^ Noviansyah, Wildan. "Panglima TNI soal Viral Oknum Tendang Suporter: Itu Bukan Mempertahankan Diri". Detik.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 October 2022. Diakses tanggal 3 October 2022. 
  62. ^ Novianto, Raka Dwi (2022-10-18). "Jokowi Perintahkan Stadion Kanjuruhan Diruntuhkan : Okezone Nasional". Okezone. Diakses tanggal 2022-10-18. 
  63. ^ "FIFA President statement on the stadium tragedy in Indonesia". www.fifa.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-10-02. [pranala nonaktif permanen]
  64. ^ Wicaksono, Aryo Widhy (2022-10-02). "Reaksi FIFA dan Klub Dunia Atas Tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang". Katadata. Diakses tanggal 2022-10-02. 
  65. ^ "Spanish clubs to observe silence after Indonesian stadium crush". theScore.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-10-02. 
  66. ^ "Minute of silence in Eredivisie for Indonesia stadium disaster". NL Times (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-10-02. 
  67. ^ "Inggris sampai Malaysia Ikut Berduka atas Tragedi Kanjuruhan". CNN Indonesia. 2022-10-03. Diakses tanggal 2022-10-03. 
  68. ^ Wee, Sui-Lee (2022-10-03). "Deadly Soccer Clash in Indonesia Puts Police Tactics, and Impunity, in Spotlight". The New York Times (dalam bahasa Inggris). ISSN 0362-4331. Diakses tanggal 2022-10-05. 
  69. ^ "Viral Ade Armando Salahkan Aremania, Netizen 'Salut' dan Panjatkan Doa". CNN Indonesia. Diakses tanggal 2022-10-05. 
  70. ^ Okezone, Tim (2022-10-04). "Ade Armando: Mari Objektif, Pangkal Masalah Adalah Suporter Arema". Okezone.com. Diakses tanggal 2022-10-05. 
  71. ^ iNews.id. "BREAKING NEWS! Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat Dicopot". Sindonews.com. Diakses tanggal 2022-10-06. 
  72. ^ Lestari, Hesti Puji (2022-10-04). Lestari, Hesti Puji, ed. "Tragedi Kanjuruhan: Ini Alasan Polisi Menutup Sebagian Besar Pintu Stadion versi Suporter, Pintu 13 Bak Kuburan Massal". Bisnis.com. Diakses tanggal 2022-10-06. 
  73. ^ Setuningsih, Novianti, ed. (2022-10-10). "Kapolri Copot Irjen Nico Afinta dari Jabatan Kapolda Jawa Timur". Kompas.com. Diakses tanggal 2022-10-11. 
  74. ^ Sembiring, Krina. "Breaking News: Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta Dicopot". Sindonews.com. Diakses tanggal 2022-10-11. 


Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag <ref> untuk kelompok bernama "lower-alpha", tapi tidak ditemukan tag <references group="lower-alpha"/> yang berkaitan