Marty Natalegawa

Menteri Luar Negeri Indonesia ke-15
Revisi sejak 3 November 2022 14.04 oleh Bot5958 (bicara | kontrib) (Perbarui referensi situs berita Indonesia)

Raden Dr. Mohammad Marty Muliana Natalegawa, B.Sc., M.Phil., Ph.D. (lahir 22 Maret 1963)[1] adalah seorang diplomat asal Indonesia yang pernah menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Indonesia di Kabinet Indonesia Bersatu II pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono sejak 22 Oktober 2009 hingga 20 Oktober 2014. Sebelumnya, ia merupakan Duta Besar Indonesia untuk Britania dan Irlandia dari 2005 sampai 2007.[2]

Marty Natalegawa
Menteri Luar Negeri Indonesia ke-15
Masa jabatan
22 Oktober 2009 (2009-10-22) – 20 Oktober 2014 (2014-10-20)
PresidenSusilo Bambang Yudhoyono
Wakil
Daftar
Duta Besar Indonesia untuk Britania Raya
Masa jabatan
11 November 2005 (2005-11-11) – 5 September 2007 (2007-9-5)
PresidenSusilo Bambang Yudhoyono
Informasi pribadi
Lahir22 Maret 1963 (umur 61)
Bandung, Jawa Barat, Indonesia
KebangsaanIndonesia
Suami/istriSranya Bamrungphong
Anak
  • Raden Siti Annisa Nadia Natalegawa
  • Raden Mohammad Anantha Prasetya Natalegawa
  • Raden Mohammad Andreyka Arif Natalegawa
AlmamaterUniversitas Nasional Australia
Corpus Christi College
London School of Economics
Ellesmere College
Concord College
PekerjaanDiplomat
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Pendidikan

Marty telah mengenal dunia internasional sejak umur 9 tahun.[3] Keluarganya menyekolahkan dia ke Singapura setelah lulus dari SD Kris di Jakarta pada 1974.[4] Di Singapura, Marty bersekolah di Singapore International School (1974).[butuh rujukan] Namun, kemudian pindah ke sekolah asrama setingkat SMP Ellesmere College dan Concord College, Inggris pada tahun 1981.[3][4]

Marty meneruskan sekolahnya pada tingkat SMP hingga master di Inggris.[3] Ia menyelesaikan kuliah dan meraih gelar BSc, Honours, di bidang hubungan internasional di London School of Economics and Political Science, University of London tahun 1984.[butuh rujukan] Kemudian meraih Master of Philosophy in International Relations, Corpus Christi College, Cambridge University tahun 1985.[3]

Gelar doktor ia dapatkan di luar Inggris.[butuh rujukan] Marty meraih gelar Doctor on Philosophy in International Relations dari Australian National University, Australia pada 1993.[3] Pada Juli 2013, Marty bersama Menteri Luar Negeri Australia, Bob Carr, dianugerahi gelar doktor honoris causa dalam bidang hubungan internasional oleh Universitas Macquarie, Sydney, Australia.[5]

Karier

Marty mengawali kariernya di departemen luar negeri (Kementrian Luar Negeri) pada 1986.[6] Marty menjadi Staf Badan Litbang Departemen Luar Negeri pada 19861990.[butuh rujukan] Karier Marty terus menanjak sejak awal 2000, tepatnya ketika ia ditunjuk sebagai juru bicara Departemen Luar Negeri periode 20022005.[7] Pada periode selanjutnya (11 November 2005–5 September 2007), Marty dilantik menjadi Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Indonesia untuk Inggris Raya dan Republik Irlandia, menggantikan Juwono Sudarsono yang menjabat sebagai Menteri Pertahanan.[7]

 
Marty Natalegawa sebagai perwakilan Indonesia menyampaikan pernyataan tentang Berlakunya Perjanjian Nuklir-Uji-Larangan Komprehensif dalam Konferensi Memfasilitasi Berlakunya Perjanjian Nuklir-Uji-Larangan Komprehensif

Selanjutnya, Marty menjabat sebagai Duta Besar RI untuk PBB (5 September 200722 Oktober 2009).[butuh rujukan] Pada November, Marty sukses berkiprah di dunia internasional dengan menjadi salah satu orang Indonesia yang pernah menjadi Presiden Dewan Keamanan PBB.[3]

Pada 22 Oktober 2009, Marty dilantik menjadi Menteri Luar Negeri Republik Indonesia pada Kabinet Indonesia Bersatu II.[7] Ia merupakan Menteri Luar negeri RI yang ke-17, menggantikan Dr. Nur Hassan Wirajuda.[7]

Marty pernah menjabat sebagai kepala delegasi negara untuk sejumlah konferensi internasional, internaliansi dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Gerakan Non-Blok, Organisasi Konferensi Islam (OKI), dan ASEAN.[butuh rujukan] Ia pun pernah menjadi delegasi Indonesia untuk Dewan Keamanan PBB dan dialog trilateral di Timor Timur serta Direktur Jenderal untuk Kerja sama ASEAN (20032005).[1]

Pada April 2015, ia dipilih menjadi anggota panel tingkat tinggi PBB dalam 'Respons Global Terhadap Krisis Kesehatan'. Tim panel itu terdiri dari enam orang dan diketuai oleh Presiden Republik Tanzania Jakaya Mrisho Kikwete.[8]

Kehidupan pribadi

Marty dilahirkan di Bandung, Jawa barat, ia adalah anak termuda dari pasangan Sonson Natalegawa dan Siti Komariyah Natalegawa.[9] Meskipun ia dilahirkan di Bandung, tetapi ia tidak menghabiskan masa kecil di Bandung, Ayahnya saat itu bekerja sebagai karyawan Bank Indonesia, mendapat tugas ke Tokyo, Jepang. Ia pun ikut ke sana hingga tiga tahun dan setelah bertugas di Jepang, ia menetap di Jakarta.[10]

Dari pernikahannya dengan Sranya Bamrungphong (dari Thailand), dia dikaruniai tiga orang anak, yakni Raden Siti Annisa Nadia Natalegawa, Raden Mohammad Anantha Prasetya Natalegawa, dan Raden Mohammad Andreyka Ariif Natalegawa.[4]

Penghargaan

  1. Bintang Mahaputera Adipradana (2014)
  2. Satyalancana Wira Karya
  1. Honorary Knight Commander Of The Most Distinguished Order Of St Michael and St George (KCMG) (2012)

Referensi

Pranala luar

Jabatan politik
Didahului oleh:
Hassan Wirajuda
Menteri Luar Negeri Indonesia
2009–2014
Diteruskan oleh:
Retno Marsudi
Jabatan diplomatik
Didahului oleh:
Rezlan Ishar Jenie
Duta Besar Indonesia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa
2007–2009
Diteruskan oleh:
Hasan Kleib
Didahului oleh:
Juwono Sudarsono
Duta Besar Indonesia untuk Britania Raya
2005–2007
Diteruskan oleh:
Yuri Octavian Thamrin