Sangatta Utara, Kutai Timur

kecamatan di Kabupaten Kutai Timur, Indonesia


Sangatta adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Kutai Timur, provinsi Kalimantan Timur, Indonesia. Beribukota di Sangatta, kecamatan ini memiliki luas 3.861,26 km² yang merupakan 10,8% dari luas wilayah Kabupaten Kutai Timur. Berdasarkan data statistik tahun 2004, berpenduduk 63.782 jiwa dengan kepadatan penduduk rata-rata 16,36 jiwa/km², dan memiliki 22 desa sebagai wilayah administratif.[1]

Sangatta
Negara Indonesia
ProvinsiKalimantan Timur
KabupatenKutai Timur
Pemerintahan
 • Camat-
Populasi
 • Total63,782 (2.004) jiwa
Kode Kemendagri64.08.04 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS6404040 Edit nilai pada Wikidata
Luas3.861,26 km²
Kepadatan16,36 jiwa/km²
Desa/kelurahan22
Peta
PetaKoordinat: 0°29′47.39370″N 117°32′9.56778″E / 0.4964982500°N 117.5359910500°E / 0.4964982500; 117.5359910500

Setelah ada pemekaran menjadi kabupaten sendiri, Sangata yang semula merupakan kota kecamatan, dipilih menjadi ibukota kabupaten Kutai Timur. Selain letaknya yang strategis, salah satu pertimbangan mengapa Sangata dipilih menjadi ibukota kabupaten, mungkin karena di pinggir kota Sangata terdapat kegiatan penambangan batubara yang cukup besar

Desa/kelurahan

Berkas:Patung-burung-sengata.jpg
Patung Burung Selamat Datang

Terdapat empat desa yang ditingkatkan menjadi kecamatan setelah pemekaran kecamatan pada tanggal 31 Oktober 2005, di antaranya menjadi Kecamatan Sengata Utara, Kecamatan Sengata Selatan, Kecamatan Rantau Pulung dan Kecamatan Teluk Pandan adalah:[2]

  1. Sengata Utara
  2. Teluk Lingga
  3. Singa Gembara
  4. Swarga Bara

Kondisi geografi

  • Kabupaten Kutai Timur, semula merupakan bagian dari kabupaten Kutai yang luasnya hampir sama dengan luas Jawa Timur.
  • Curah Hujan : 1700-2000 mm/tahun
  • Klasifikasi Lereng : > 15%
  • Rata-rata kedalaman muka air tanah: 80 cm
  • Ketinggian tanah 5-100 meter diatas muka air laut[1]

Sarana sosial/kemasyarakatan

  • Untuk menuju ke Sangata, dapat ditempuh melalui jalan darat dengan menggunakan mobil, atau melalui udara dengan menggunakan pesawat terbang. Apabila menggunakan mobil, diperlukan waktu selama dua jam perjalanan darat dari kota Bontang ke Sangata, empat jam dari Samarinda atau enam jam dari Balikpapan. Sedangkan kalau ditempuh melalui perjalanan udara dari bandara Sepinggan, Balikpapan, ke bandara Tanjung Bara, Sangata, memerlukan waktu satu jam.
  • Bandara Tanjung Bara adalah bandara kecil milik perusahaan penambangan batubara PT KPC. Hanya ada satu pesawat yang melayani route Sepinggan – Tanjung Bara, pesawat kecil milik perusahaan tambang batubara PT KPC.
  • Sarana Pendidikan : Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Daarussalaaam, SD Negeri (19), [Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Daarussalaam], SMP Negeri (2)SD YPPSB, SMP YPPSB (8), SMA Negeri (2), SMA Swasta (3)

Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Daarussalam merupakan lembaga pendidikan formal yang didirikan pada tanggal 21 Juni 2001 dan berada di bawah naungan Yayasan Pembina Muslim Daarussalam (YPMD) yang berlokasi di Jalan Jendral Sudirman Swarga Bara, Kutai Timur.

  • Sarana Ibadah : Mesjid dan Gereja
  • Sarana Kesehatan : Puskesmas (4), Puskesmas Pembantu (5), Balai Pengobatan (1)[1]

Objek wisata di kecamatan ini antara lain:

  • Taman Nasional Kutai
  • Pantai Teluk Lombok
  • Pantai Teluk Prancis

Batubara

Di Sangatta terdapat perusahaan penghasil batubara yaitu PT. Kaltim Prima Coal yang berdiri sejak tahun 1991. Pada tahun 2007 perusahaan tambang ini memperkerjakan lebih dari 3.500 karyawan dan 5.000 karyawan kontraktor.

Kegiatan tambang batubara di pinggir kota Sangata di kelola oleh PT KPC. Area penambangannya sangat luas dan merupakan tambang batubara terbuka. Di area penambangan, beraneka macam kendaraan berat sibuk melakukan kegiatan penambangan. Excavator menggali, mengambil, kemudian menumpahkan batubara ke dalam bak dump truck yang sudah siap menunggu. Dump truck yang sudah penuh batubara kemudian berjalan menuju tempat penampungan sementara di pelabuhan. Dari tempat penampungan sementara, batubara dimasukkan ke dalam kapal pengangkut dengan menggunakan belt conveyor. Kapal pengankut yang sudah penuh batubara pergi meninggalkan pelabuhan menuju tempat tujuan. Sebagian besar menuju ke luar negri, menuju negara import.

Muatan kapal pengangkut cukup banyak. Untuk kapal ukuran kecil, sekali angkut mencapai antara empat puluh ribu sampai delapan puluh ribu ton. Konon, jumlah produksi penambangan batubara oleh PT KPC di Sangata pada tahun 2007 mencapai sekitar 40 juta ton. Sebagian besar di export dan sebagian kecil untuk kebutuhan pembangkit listrik PLN.

Sebagai penambang batu bara besar milik keluarga Bakri, perusahaan ini membangun komplek elit tempat hunian para karyawannya. Dengan fasilitas yang lengkap, mewah, dan modern, fasilitas ini meliputi perkantoran, perumahan, fasilitas olahraga, klinik kesehatan, pendidikan, ibadah, dsb. Fasilitas olahraganya sangat lengkap, meliputi lapangan tenis, badminton, bola voli, lapangan bola, kolam renang dan lapangan golf. Bahkan bandara Tanjung Bara, juga berada dalam komplek penambangan batubara PT KPC.


Referensi

  1. ^ a b c http://www.kutaitimur.go.id/kutim/kecamatan/sangatta.asp
  2. ^ http://www.kaltimpost.web.id/berita/index.asp?Berita=Kutai&id=3080

Pranala luar

Lihat pula