Air Bud

Film bergenre komedi keluarga dengan tokoh utama seorang anjing
Revisi sejak 6 November 2022 10.44 oleh Kiana Knicks (bicara | kontrib) (→‎Pemeran: Menambah Sinopsis film)

Air Bud adalah film Amerika Serikat produksi tahun 1997 bergenre drama komedi keluarga yang disutradarai oleh Charles Martin Smith berdasarkan skenario yang ditulis oleh Paul Tamasy dan Aaron Mendelsohn, diangkat dari kisah nyata seekor anjing bernama Buddy.[2] Film ini menuai kesuksesan dari segi finansial, dengan berhasil mengumpulkan pendapatan sebesar $4 juta pada akhir pekan pembukan, dan total penghasilan mencapai $27.8 juta. Sedangkan anggaran yang dikeluarkan sebesar $3 juta.[1]

Air Bud
Poster rilis teatrikal
SutradaraCharles Martin Smith
ProduserRobert Vince
Michael Strange
William Vince
Ditulis olehPaul Tamasy
Aaron Mendelsohn
Berdasarkan
Air Buddy by
Kevin DiCicco
Pemeran
Penata musikBrahm Wenger
SinematograferMike Southon
PenyuntingAlison Grace
Perusahaan
produksi
DistributorBuena Vista Pictures Distribution, Inc. (USA)
Warner Bros. Pictures (Seluruh Dunia)
Tanggal rilis
1 Agustus 1997
Durasi100 menit
NegaraAmerika Serikat
Kanada
BahasaInggris
Anggaran$3 juta
Pendapatan
kotor
$27,771,629[1]

Pemeran

Alur Cerita

Film dimulai di kota Fernfield, ada seorang badut bernama Norm Snively (Michael Jeter) dan anjingnya Golden Retriever bernama Blue/Buddy (Air Buddy) menghadiri sebuah pesta ulang tahun di rumah seseorang. Di tengah acara, Norm tidak sengaja membuat membuat trik yang mengakibatkan Blue jadi panik hingga menimbulkan kekacauan dan kerusakan pada pesta tersebut. Akibatnya dia dan Blue diusir oleh pemilik pesta tanpa mendapat bayaran sama sekali. Karena kesal, Norm memutuskan membawa anjingnya ke tempat penampungan. Di perjalanan, Norm menyetir mobil tuanya dengan tidak benar, hingga membuat kotak anjingnya terjatuh dari mobil. Kotak tersebut kemudian tetabrak oleh mobil Jackie Framm (Wendy Makkena) bersama dua anaknya Josh (Kevin Zegers) dan Andrea, hingga pintu kotak itu terbuka dan Blue keluar dari kotak itu. Jackie yang kaget pun kembali melanjutkan perjalanan mereka ke kota Fernfield.

Setibanya disana, keluarga Framm segera menuju rumah baru mereka. Sesampai di rumah baru, Josh terlihat masih sedih dan pemurung karena ayahnya yang seorang Pilot meninggal akibat kecelakaan pesawat setahun yang lalu. Setelah ayahnya meninggal, Josh harus mengikuti ibunya untuk pindah ke Fernfield. Josh yang sebelumnya menyukai basket, kini jadi tidak terlalu giat bermain basket. Di sekolahnya yang baru, ibu Josh ingin kepala sekolah Pepper (Nicola Cavendish) memberikan sesuatu yang terbaik untuk Josh. Sepulang sekolah, Josh melihat anak-anak sedang bermain basket, tapi dia mengabaikannya. Di perjalanan pulang, Josh menemukan sebuah gereja tua yang dibelakangnya terdapat lapangan basket tua yang dipenuhi banyak dedaunan. Dia pun mencoba kembali bermain basket disana. Ketika lagi bermain basket, Josh menemukan sobekan baju di semak-semak, dan dia juga mendengar suara aneh dari semak-semak itu, antara lain Blue yang bersembunyi di semak-semak itu. Setelah bermain bentar, Josh pulang ke rumahnya. Sesampai di rumahnya, Josh masih kembali murung dikamarnya.

Keesokan harinya, Josh mengikuti kelas olahraga basket. Pelatih basket Tim Timberwolves (tim sekolah Josh) Joe Barker ingin para pemainnya bisa bermain basket dengan benar seperti bintang timnya Larry Willingham guna melanjutkan tradisi sekolah mereka, yaitu menjadi juara. Kemudian Larry dan anak-anak lainnya mulai latihan bermain basket, sedangkan Josh hanya duduk terdiam sampai latihan selesai. Selesai latihan, Pelatih Joe yang melihat Josh meminta agar Josh menjadi asisten pelatih basket. Sepulang sekolah, Josh kembali ke lapangan tua itu dan mencoba memancing Blue dengan makanan. Ketika Blue keluar, Josh berusaha mendekatinya. Tapi karena masih ragu, Blue pun kembali bersembunyi di semak-semak.

Keesokan harinya, Josh membersihkan lapangan itu sambil mengaruh makanan agar Blue keluar dari semak-semak. Ketika Blue sudah keluar, Josh bisa mendekati Blue, dan dia melapas sobekan baju yang ada di tubuh Blue. Blue terlihat tertarik sama bola basket yang dipegang sama Josh, Josh kemudian mengajak Blue bermain bola basket, dan kemudian Josh menamakannya Buddy. Setelah bermain, Josh membawa Buddy ke rumahnya, dia pun segera membersihkan Buddy sebelum ibunya pulang. Tepat setelah Buddy bersih, ibunya Josh pulang ke rumah. Josh yang menemui ibunya, ingin bilang kalau dia mau pelihara sesuatu. Di lantai atas, Buddy yang melihat bola basket Josh menyundulnya hingga jatuh ke lantai bawah, mengenai kaleng cat, dan Buddy terus menyundul bola itu hingga lantai bawah rumah jadi kacau. Ibunya yang melihatnya, kurang setuju dan langsung menyuruh Josh menempelkan poster anjing hilang agar Buddy bisa dikembalikan ke pemilik aslinya. Sepulang dari menempelkan poster, diam-diam Josh membuat rumah untuk Buddy dari kerdus. ibunya yang melihatnya tambah tidak setuju dan berniat membawa Buddy ke tempat penampungan anjing jika pemilik asli Buddy belum datang. Josh berjanji bahwa Buddy akan tinggal dirumahnya sampai hari natal dengan imbalan Buddy tidak boleh masuk ke dalam rumah.

Keesokan paginya, Buddy mengambil koran didepan rumahnya Josh. Jackie yang melihat korannya jadi bingun, dia pun juga melihat Josh yang bahagia saat bermain dengan Buddy. Di sekolah, Josh mulai menjadi asisten pelatih, dia sering mendapat tindakan kasar dari Larry saat latihan. Setiap malam, diam-diam Buddy naik dan masuk ke kamarnya Josh tanpa sepengatahuan ibunya. Di hari lain ketika Josh mau mencuci baju teman-temannya, Josh memasuki ruangan teknisi sekolah itu, dia juga menemukan jersey basket "No 9" dan tas "New York Knicks" di salah satu lemari. Disaat yang sama pula teknisi itu datang, Josh yang penasaran segera mencari tahu siapa sebenarnya teknisi itu. Di rumahnya, Josh menyamakan jersey basket tadi dengan kartu basketnya dia, ternyata teknisi itu adalah Arthur Chaney pemain New York Knicks hebat. Besoknya, Josh menemui teknisi untuk meminta tanda tangan di kartunya. teknisi itu bilang bahwa dia bukanlah Arthur Chaney, Arthur Chaney yang asli sudah lama meninggal. Sore harinya saat pulang sekolah, Josh mendengar suara seseorang sedang bermain basket dari luar gym. Ketika dia melihat ke dalam gym, ternyata orang tersebut adalah teknisi Arthur Chaney yang sedang bermain basket. Josh yang melihatnya semakin yakin kalau dia benar-benar Arthur Chaney.

Keesokan harinya di hari Natal, Josh yang tidak melihat Buddy datang kekamarnya, merasa ibunya sudah membawa Buddy ke tempat penampungan. Ketika turun ke bawah, Josh lansung disambut ibunya, adiknya Andrea, dan Buddy yang dijadikan sebagai kado natal untuk Josh. Josh yang melihatnya senang karena ibunya memperbolehkan dia mempelihara Buddy. Setelah liburan natal, tim Timberwolves kehilangan dua pemain karena pindah ke Kanada, hal ini membuat Pelatih Joe harus mencari dua pemain baru. Josh yang sedang membuka lokernya, menemukan kertas bahwa dia mendapat tawaran ikut seleksi tim dari dalam lokernya. Sore harinya, Josh sempat ragu untuk ikut seleksi tersebut. Ketika dia melempar bolanya, Buddy langsung menyundul bola hingga masuk ke dalam ring. Josh yang melihatnya antar percaya dan tidak percaya, dia kembali melempar bola dan Buddy langsung menyundul bola ke dalam ring. Josh akhirnya tahu kalau ternyata Buddy bisa bermain basket.

Di hari yang lain, Josh mengikuti seleksi masuk tim. Awalnya Pelatih Joe menolaknya, tapi karena Josh yakin bisa bermain, akhirnya Pelatih Joe mengizinkan Josh ikut seleksi. Pelatih Joe yang melihat kemampuan bermain Josh antara percaya dan tidak percaya karena ternyata Josh bisa bermain basket. Hasilnya Josh lolos seleksi dan bergabung bersama tim Timberwolves yang akan bertanding melawan tim Warriors. Sebelum pertandingan, Josh masih gugup. Temannya yaitu Tom menyemangatinya dengan memberinya kulit jeruk bekas Scottie Pippen yang dia dapatkan. Di rumah Josh, Buddy yang melihat Josh tidak ada dirumah, segera menuju ke sekolah. Di sekolah, pertandingan basket berlansung dengan lancar. Di pertengahan pertandingan, Buddy tiba-tiba datang dan langsung menyundul bola, membuat bola itu mengenai pemain, wasit, penonton, dan sekitarnya. Suasana pertandingan pun jadi kacau karena Buddy terus mengejar bolanya, wasit dan para pemain berusaha menangkap Buddy. Ketika Josh memegang bola, Buddy langsung menyundulnya dan masuk ke dalam ring. Para penonton yang melihatnya pun langsung memberi tepuk tangan. Selesai pertandingan, Kepala Sekolah Pepper yang masih kagum sama Buddy, menawarkan Buddy untuk menjadi maskot baru tim Timberwolves. Di tengah pembicaraan, Buddy yang mendengar suara sesuatu segera menuju ke gym diikuti Josh, ibunya, dan Nona Pepper. Pas dilihat ternyata Pelatih Joe sedang memberi latihan tambahan pada Tom agar dia tidak mudah melepas bola lagi, tapi dengan cara yang kasar. Nona Pepper yang melihatnya segera mehentikan Joe, dan tak lama kemudian dia memecat Pelatih Joe.

Rilis home video

Air Bud dirilis dalam format VHS pada tanggal 23 Desember 1997, dan format DVD pada tanggal 3 Februari 1998.[3] Kemudian dirilis ulang pada tanggal 3 Maret 2009, dalam edisi khusus paket DVD, menampilkan komentar dari B-Dawg, Budderball, Rosebud, Buddha, Mudbud, Molly, dan Buddy dihadirkan dalam film ini dengan aspekrasio asli teatrikal.

Sambutan

Film ini menuai beragam ulasan. Di situs pengumpul ulasan film Rotten Tomatoes film ini mendapatkan skor 43% berdasarkan ulasan 21 orang kritikus.[3]

Referensi

  1. ^ a b http://www.the-numbers.com/movie/Air-Bud#tab=summary
  2. ^ Deming, Mark. "Air Bud". Allmovie. Diakses tanggal April 16, 2013. 
  3. ^ a b Rotten Tomatoes - Air Bud

Pranala luar