Jamaluddin Waly
Abuya Drs. Tgk. H. Jamaluddin Waly (24 Agustus 1945 – 21 Juli 2016) adalah seorang ulama dan politikus Indonesia. Ia merupakan Mursyid Tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyah al-Waliyyah. Ia juga pernah memimpin Dayah Darussalam Labuhan Haji, AcehAbuya Drs.Tgk.H.Djamaluddin Waly. kelahiran 24 Agustus 1945, salah seorang anak ulama tersohor di Negeri ini Alm.Abuya Muhammad Muda Waly Al-Khalidy dari Labuhanhaji, Aceh Selatan. Pendiri Ponpes/Dayah tertua di Aceh, Dayah Darussalam yang bergelar Syaikhul Islam Al-Kaamil Al-Mukammil Al-Arif Billah Abuya Muhammad Waly Al Khalidy (1917-1961 M).
Abuya Syeikh Drs. Tgk. H. Jamaluddin Waly | |
---|---|
Lahir | Jamaluddin 24 Agustus 1945 |
Meninggal | 21 Juli 2016 RSUD Teungku Peukan, Aceh Barat Daya | (umur 70)
Kebangsaan | Indonesia |
Nama lain | Abuya Jamal |
Organisasi | Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PERTI) |
Dikenal atas | Ulama |
Suami/istri | Ummi Hj. Salwati binti Tgk. Abati Hasan |
Orang tua | Muhammad Waly Al-Khalidy (ayah) Rasimah (ibu) |
Ulama kharismatik, tapi juga sebagai sastrawan dan politisi. Adalah sosok yang disegani kharisma dan keilmuannya. Ia Jamaluddin Waly memimpin Ponpes Darussalam sepeninggal abang kandungnya, Abuya Profesor Muhibuddin Waly pada 7 Maret 2012.
Selain memimpin pesantren warisan orangtuanya dan menjabat Ketua Majelis Zikir Al-Waliyah Aceh, DJamaluddin juga merupakan pembimbing umum (Mursyidul Am) Tarekat Naqsyabandiyah se Aceh, serta mengisi pengajian di Mesjid Raya Baiturrahman Banda Aceh dan Mesjid Islamic Center Lhokseumawe.
Ketika masih berusia 22 tahun, Ia pertama sekali menjadi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh(DPRA), Istimewa Aceh, tahun 1968 hingga 1987, dari Partai Islam PERTI dan Kemudian karier politiknya berkembang hingga menjadi anggota DPR/MPR RI sejak 1987 sampai tahun 1999 dalam Partai Persatuan Pembangunan (PPP)". Kondisi politik Era Reformasi membuat ia tidak bisa mendapatkan posisi lagi di partai hingga tahun 1999 dan memilih meninggalkan ibukota Jakarta dan kembali ke Aceh. Di Aceh lebih banyak melakukan aktifitas keagamaan hingga wafat.
Selain itu, juga dikenal sebagai sastrawan, yang menulis pemahaman dan nasehatnya melalui syair. Abuya Djamaluddin Waly menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Umum Daerah Teungku Peukan Aceh Barat Daya, Kamis (21/7/2016) malam, sekitar pukul 23.15 Wib,di kebumikan di Komplek Dayah Darussalam, Gampong Blang Poroh, Labuhanhaji Barat.