Tikus di Indonesia

Revisi sejak 11 November 2022 02.38 oleh FianM (bicara | kontrib) (Menambah Kategori:Hewan di Indonesia menggunakan HotCat)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Tikus di Indonesia dapat ditemukan spesiesnya di setiap pulau. Spesies yang paling banyak ditemukan adalah tikus sawah. Tikus di Indonesia menjadi hama bagi pertanian di Indonesia dan penyebab penyakit leptospirosis.

Spesies

sunting

Spesies tikus yang ditemukan di Indonesia sangat beragam di setiap pulau.[1] Di Pulau Sulawesi sedikitnya terdapat 41 spesies tikus dari 16 genus.[1]

Tikus sawah

sunting

Di Indonesia, tikus sawah adalah hama bagi tanaman padi.[2] Pada tahun 2015, tingkat kerusakan padi akibat serangan tikus sawah mencapai nilai rata-rata 160.000 ha per tahun. Jumlah besar yang gagal panen mencapai 555 juta kg beras.[3]

Dampak keberadaan

sunting

Penyakit leptospirosis

sunting

Tingkat populasi tikus yang tinggi di Indonesia menjadi salah satu faktor risiko bagi penularan penyakit leptospirosis. Tikus dikenal sebagai reservoir alami bagi penyakit leptospirosis. Beberapa daerah di Indonesia telah menjadi daerah endemis untuk penyakit ini.[4]

Referensi

sunting
  1. ^ a b Suripto, B. A., dan Seno, A. (2002). "Jenis-Jenis Tikus (Rodentia:Muridae) dan Pakan Alaminya di Daerah Pertanian Sekitar Hutan di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah" (PDF). Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia. 8 (1): 63. 
  2. ^ Sudarmaji dan Herawati, N. A. "Ekologi Tikus Sawah dan Teknologi Pengendaliannya" (PDF). Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. hlm. 296. 
  3. ^ Sudarmaji dan Herawati, N. A. (2017). "Perkembangan Populasi Tikus Sawah pada Lahan Sawah Irigasi dalam Pola Indeks Pertanaman Padi 300" (PDF). Penelitian Pertanian Tanaman Pangan. 1 (2): 126. 
  4. ^ Petunjuk Teknis Pengendalian Leptospirosis (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit. 2017. hlm. v.