Indra Karya

perusahaan asal Indonesia
Revisi sejak 13 November 2022 09.06 oleh Ardfeb (bicara | kontrib) (Sejarah: penambahan info)

PT Indra Karya (Persero) adalah salah satu badan usaha milik negara Indonesia yang bergerak di bidang konsultansi. Selain kantor pusat di Jakarta, perusahaan ini juga memiliki sejumlah divisi yang berkantor di Malang, Semarang, dan Jakarta.[2]

PT Indra Karya (Persero)
Badan usaha milik negara
IndustriKonsultansi
Didirikan29 Maret 1961; 63 tahun lalu (1961-03-29)
Kantor pusatJakarta, Indonesia
Wilayah operasi
Indonesia
Tokoh kunci
Milfan Rantawi[1]
(Direktur Utama)
Jarot Widyoko[1]
(Komisaris Utama)
ProdukAir minum dalam kemasan
MerekInfresh
Jasa
PendapatanRp 191,112 milyar (2019)[2]
Rp 10,520 milyar (2019)[2]
Total asetRp 241,589 milyar (2019)[2]
Total ekuitasRp 81,978 milyar (2019)[2]
PemilikPemerintah Indonesia
Karyawan
400 (2020)[3]
Situs webwww.indrakarya.co.id

Sejarah

Perusahaan ini memulai sejarahnya pada masa pendudukan Belanda di Indonesia sebagai sebuah perusahaan konstruksi ketenagalistrikan dengan nama CV Indonesian Electrical and Mechanical Engineers and Contractors (INDEMEC). Pada tanggal 29 Maret 1961, pemerintah Indonesia resmi menasionalisasi perusahaan ini menjadi sebuah perusahaan negara (PN) dengan nama PN Indra Karya.[4] Pada tahun 1970, pemerintah mengubah status perusahaan ini menjadi persero, dengan berkantor pusat di Malang.[5] Pada tahun 1978, untuk mendukung proyek pengembangan infrastruktur di Sungai Brantas, bisnis perusahaan ini juga diubah dari konstruksi ketenagalistrikan menjadi konsultansi konstruksi ketenagalistrikan.

Pada tahun 1981, perusahaan ini memindahkan kantor pusatnya ke Jakarta, dengan menyewa sebuah bangunan di Tebet, Jakarta Selatan. Pada tahun yang sama, perusahaan ini juga mendapat penguatan dari Kementerian Pekerjaan Umum berupa 23 orang tenaga ahli yang sebelumnya bertugas di "Badan Pelaksana Proyek Induk Pengembangan Wilayah Sungai Brantas" atau biasa disingkat menjadi "Proyek Brantas". Setahun kemudian, perusahaan ini juga mendapat tambahan modal berupa sebidang tanah di Jl. MT. Haryono kav. 9, Jakarta yang sebelumnya dikelola oleh Departemen Pekerjaan Umum.[6] Pada tahun 1988, perusahaan ini mulai membangun gedung kantor pusat baru di atas lahan tersebut, dan akhirnya selesai dua tahun kemudian. Pada tahun 1999, perusahaan ini membuka kantor cabang baru di Pekanbaru dan Banjarmasin.

Pada tahun 2010, perusahaan ini mengerjakan proyek pertamanya di luar Indonesia, yakni proyek pembukaan sawah seluas 15.000 hektar di Papua Nugini. Pada tahun 2013, perusahaan ini berekpansi ke bisnis perancangan gasifikasi batubara melalui kerja sama dengan Kementerian ESDM, serta merancang iradiator nuklir milik BATAN. Pada tahun 2016, bersama Hutama Karya, perusahaan ini mulai membangun Menara HK di Cawang, yang rencananya menjadi kantor pusat dari kedua perusahaan tersebut. Pada tahun 2020, perusahaan ini membuka pabrik AMDK bermerek Infresh di Jakarta Industrial Estate Pulogadung.[2][7]

Referensi

  1. ^ a b "Komisaris & Direksi". Indra Karya (Persero). Diakses tanggal 30 September 2021. 
  2. ^ a b c d e f "Laporan Tahunan 2019". Indra Karya (Persero). Diakses tanggal 30 September 2021. 
  3. ^ "Who We Are" (dalam bahasa Inggris). Indra Karya (Persero). Diakses tanggal 30 September 2021. 
  4. ^ "Peraturan Pemerintah nomor 57 tahun 1961" (PDF). Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. Diakses tanggal 30 September 2021. 
  5. ^ "Peraturan Pemerintah nomor 42 tahun 1970" (PDF). Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. Diakses tanggal 30 September 2021. 
  6. ^ "Peraturan Pemerintah nomor 10 tahun 1982" (PDF). Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. Diakses tanggal 13 November 2022. 
  7. ^ "Milestone". Indra Karya (Persero). Diakses tanggal 30 September 2021. 

Pranala luar