Anton Cense

Revisi sejak 16 November 2022 06.14 oleh Ariyanto (bicara | kontrib) (Hapus pranala ke "G.W.J. Drewes": Menghapus pranala balik ke halaman yang dihapus G.W.J. Drewes. (TW))
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Anton Abraham Cense (1901-1977) adalah seorang Indolog Belanda, pegawai negeri dan kemudian profesor di Hindia Belanda, dan direktur Institut Belanda di Istanbul.

Prof. dr. A.A. Cense
Potret A.A. Cense
Lahir(1901-09-25)25 September 1901
Amsterdam, Belanda
Meninggal8 Desember 1977
Den Haag, Belanda
KebangsaanBelanda
PekerjaanPeneliti budaya Indonesia, pegawai negeri, profesor dan direktur Institut Belanda di Turki
Dikenal atasPembuat Kamus Makassar-Belanda
Potret tahun 1926, ketika Promosi W.F. Stutterheim di Leiden, dari kiri ke kanan sedang duduk: M.C.H. Amshoff, Th. G. Th. Pigeaud, Willem F. Stutterheim, dan G.W.J. Drewes; Berdiri: W.H. Rassers, R.L. Mellema, Roelof Goris, A.A. Bake, A.A. Cense, C.C.Berg, K.C. Crucq, J.Ph. Duyvendak, C. Hooykaas, P. Voorhoeve, L. Onvlee.

Hidup dan karir

sunting

Pada tahun 1919, Cense belajar Sastra Indonesia di Universitas Leiden, sebagai persiapan untuk berkarir sebagai ahli bahasa di Hindia Belanda. Pada tahun 1928, setelah kenaikan pangkatnya, ia menjadi petugas bahasa dan bekerja untuk Penasihat Urusan Pribumi. Dua tahun kemudian ia melanjutkan karirnya sebagai pejabat bahasa di Makassar untuk mengabdikan dirinya untuk mempelajari apa yang disebut budaya Sulawesi Selatan. Selain memberikan saran kepada pemerintah, Cense juga melakukan penelitian terhadap bahasa daerah utama, Makassaar dan Bugis. Pensiunan guru Noeroeddin Daeng Magassing (1870-1943) adalah pegawai tetap Cense selama periode ini.

Pada tahun 1941 Cense diangkat sebagai profesor Bahasa dan Sastra Melayu di Batavia. Selama pendudukan Jepang Cense diinternir. Setelah perang ia melanjutkan posisinya dan juga menjadi guru besar bahasa Celebes. Pada tahun 1948, ia diangkat sebagai dosen Universitas Indonesia. Pada April 1949, ia pergi cuti ke Belanda. Keberangkatan itu merupakan perpisahan yang baik untuk Indonesia. Cense kemudian pensiun pada tahun 1951. Di Belanda ia tetap aktif sebagai peneliti dan menulis berbagai publikasi.

Sejak tahun 1958, ia menjadi direktur Institut Sejarah-Arkeologi Belanda yang baru dibuka di Istanbul, dan ditempatkan di Turki. Dia memegang posisi ini selama enam tahun.

Dari tahun 1964 hingga 1967, ia menjadi asisten peneliti di Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde, yang saat itu berlokasi di Den Haag. Setelah pensiun ia melanjutkan karya ilmiahnya dengan penyusunan kamus bahasa Makassar yang luas. Cense meninggal sesaat sebelum kamus ini diterbitkan.

Cense adalah seorang Ksatria dan kemudian seorang Perwira di Orde Oranye-Nassau.[1]

Publikasi (pilihan)

sunting
  • (proefschrift:) De kroniek van Bandjarmasin. Santpoort: Mees, 1928.
  • (met E.M. Uhlenbeck:) Critical survey of studies on the languages of Borneo. KITLV Bibliographical Series, 2. Den Haag: Nijhoff, 1958.
  • (met Abdoerrahim:) Makassaars-Nederlands woordenboek; met Nederlands-Makassaars register en voorw. door J. Noorduyn. Den Haag: Nijhoff, 1979.

Referensi

sunting