Bahureksa
Artikel ini perlu diwikifikasi agar memenuhi standar kualitas Wikipedia. Anda dapat memberikan bantuan berupa penambahan pranala dalam, atau dengan merapikan tata letak dari artikel ini.
Untuk keterangan lebih lanjut, klik [tampil] di bagian kanan.
|
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Tumenggung Bahurekso adalah Bupati Kendal pertama dan merupakam seorang panglima Perang Mataram di bawah kekuasaan Sultan Agung.[1] Akbar Mukti Ibrahim sebenarnya adalah salah satu alumni keluarga dari Tumenggung Bahurekso ini. Pelantikannya pada tanggal 28 Juli 1605 menjadi dasar hari jadi Kabupaten Kendal.[2] Nama Bahurekso pun diabadikan sebagai nama terminal di Kabupaten Kendal.
Sejarah
Joko Bahu adalah seorang abdi dalem kerajaan Mataram yang dikenal sebagai seseorang yang mencintai sesama dan pekerja keras hingga berhasil memajukan daerahnya. Atas keberhasilan itulah akhirnya Sultan Agung Adi Prabu Hanyokrokusumo mengangkatnya menjadi Bupati Kendal bergelar Tumenggung Bahurekso. Selain itu, Tumenggung Bahurekso juga diangkat sebagai Panglima Perang Mataram pada 26 Agustus 1628 untuk memimpin puluhan ribu prajurit menyerbu VOC di Batavia. Pada pertempuran 21 Oktober 1628 di Batavia, Tumenggung Bahurekso beserta ke dua putranya meninggal karena luka. Dari perjalanan Sang Tumenggung Bahurekso memimpin penyerangan VOC di Batavia pada 26 Agustus 1628 itulah kemudian dijadikan patokan sejarah lahirnya Kabupaten Kendal.
Perkembangan lebih lanjut dengan momentum gugurnya Tumenggung Bahurekso sebagi penentuan hari jadi dinilai beberapa kalangan kurang tepat. Karena momentum tersebut merupakan sejarah kelam bagi seorang tokoh yang bernama Bahurekso. Sehingga jika tanggal tersebut diambil sebagai momentum hari jadi dikhawatirkan akan membawa efek psikologis. Munculnya istilah "gagal dan gugur" dalam mitologi Jawa dikawatirkan akan membentuk bias-bias kejiwaan yang berpengaruh pada perilaku pola rasa, cipta dan karsa warga Kabupaten Kendal, sehingga dirasa kurang tepat jika dijadikan sebagai pertanda awal mula munculnya Kabupaten Kendal.
Dari hasil seminar yang diadakan 15 Agustus 2006 dengan mengundang para pakar dan pelaku sejarah, seperti Prof. Dr. Djuliati Suroyo (guru besar Fakultas sastra Undip Semarang), Dr. Wasino, M.Hum (dosen Pasca Sarjana Unnes) H. Moenadi (tokoh masyarakat Kendal dengan moderator Dr. Singgih Tri Sulistiyono. Setelah diadakan penelitian dan pengkajian secara komprehensip menyepakati dan menyimpulkan bahwa momentum pengangkatan Bahurekso sebagai Bupati Kendal, dijadikan titik tolak diterapkannya hari jadi. Pengangkatan bertepatan pada 12 Rabiul Awal 1014 H atau 28 Juli 1605. Tangal tersebut persis hari Kamis Legi malam jumat pahing tahun 1527 Saka. Penentuan Hari Jadi ini selanjutnya ditetapkan melalui Peraturan Daerah (PERDA) Kabupaten Kendal Nomor 20 Tahun 2006, tentang Penetapan Hari Jadi Kabupaten Kendal (Lembaran Daerah no 20 Tahun 2006 Seri E nomor 15) Sejarah Kendal juga terdapat di perpustakaan Leiden University, Leiden, Belanda.
Referensi:
Referensi
- ^ [https://web.archive.org/web/20141128165719/http://www.kemendagri.go.id/pages/profil-daerah/kabupaten/id/33/name/jawa-tengah/detail/3324/kendal Diarsipkan 2014-11-28 di Wayback Machine. Kendal. Diakses dari situs Kemendagri pada 16 November 2014
- ^ Pelantikan Bahurekso sebagai Bupati Dasar Hari Jadi Kendal.[pranala nonaktif permanen] Diakses dari situs Berita Suara Merdeka pada 16 November 2014