Raudha Thaib

sastrawati, budayawati, dan akademisi asal Indonesia serta ahli waris Kerajaan Pagaruyung
Revisi sejak 23 November 2022 15.47 oleh AriefSigli (bicara | kontrib) (Penambahan bagian "karya" dan suntingan kecil pada beberapa bagian lainnya.)

Prof. Dr. Ir. Raudha Thaib, M.P., yang bernama lengkap Puti Reno Raudhatul Jannah Thaib atau dikenal pula dengan nama pena Upita Agustine, (lahir 31 Agustus 1947)[1] adalah seorang sastrawati, budayawati, dan akademisi asal Indonesia serta ahli waris Kerajaan Pagaruyung. Ia merupakan istri dari sastrawan Wisran Hadi. Saat ini ia menjadi Ketua Umum Bundo Kanduang Sumatra Barat berdasarkan Musyawarah Besar (Mubes) Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) pada bulan Juni 2010.

Upita Agustine
LahirPuti Reno Raudhatul Jannah
31 Agustus 1947 (umur 77)
Pagaruyung, Tanah Datar, Sumatra Barat
KebangsaanIndonesia
Nama lainPuti Reno Raudhatul Jannah Thaib
AlmamaterUniversitas Andalas
PekerjaanGuru Besar Fakultas Pertanian Unand
Dikenal atas- Ahli waris Kerajaan Pagaruyung
- Sastrawati
Suami/istriWisran Hadi
Orang tuaMuhammad Thaib Datuk Penghulu Basa (ayah)
Puti Reno Disma Yang Dipertuan Gadih Gadang (ibu)
KerabatMuhammad Taufiq Thaib (saudara)

Kehidupan

Upita Agustine lahir dari pasangan Muhammad Thaib Datuk Penghulu Basa dan Puti Reno Disma Yang Dipertuan Gadih Gadang. Ia mulai menulis ketika bersekolah di Fakultas Pertanian Universitas Andalas, Padang. Mengikuti banyak penulis yang menggunakan nama pena, maka ia menyingkat nama kecilnya menjadi sebuah nama pena: Upita Agustine. Nama itu diambil dari Upik Tando dan bulan Agustus yang merupakan bulan kelahirannya.[2]

Sebagai seorang penulis puisi, Upita tergolong cukup produktif. Puisi-puisinya yang dipublikasikan antara lain: Bianglala (1973), Dua Warna (1975; bersama Hamid Jabbar), Terlupa dari Mimpi (1980), Sunting (1995; bersama Yvonne de Fretes), antologi Laut Biru Langit Biru (1977), Tonggak 3 (1987), dan Ungu: Antologi Puisi Wanita Penyair Indonesia (1990).[1][3]

Saat ini Upita juga aktif mengajar dan meneliti pada program studi Agroteknologi, Jurusan Budidaya Pertanian, Universitas Andalas, Padang. Pada tahun 2010, ia dikukuhkan sebagai guru besar Fakultas Pertanian Universitas Andalas, dan menjadi satu-satunya guru besar di fakultas tersebut.

Karya

  • Bianglala (1973);
  • Dua Warna: Antologi Puisi (1975; bersama Hamid Jabbar);
  • Laut Biru Langit Biru: Bungarampai Sastra Indonesia Mutaakhir (1977);
  • Terlupa dari Mimpi (1980);
  • Tonggak 3: Antologi Puisi Indonesia Modern (1987);
  • Ungu: Antologi Puisi Wanita Penyair Indonesia (1990);
  • Selection of Poems by Raudha Thaib (1990);
  • Perisa 1: Jurnal Puisi Melayu (1993);
  • Sunting (1995; bersama Yvonne de Fretes);
  • Hawa 29 Penyair: Kumpulan Puisi 29 Penyair Sumatera Barat (1996);
  • Antologi Puisi Indonesia: volume 2 (1997);
  • Matrilineal System in Minangkabau Culture (1997);
  • Antologi Puisi Sumatra Barat: Kumpulan Puisi 21 Penyair Sumatra Barat (1999);
  • Carito Niniek Reno: Cerita Rakyat (2002);

Referensi

  1. ^ a b "Upita Agustine". Ensiklopedia Sastra Indonesia. Diakses tanggal 2022-11-23. 
  2. ^ Eneste, Pamusuk. Proses Kreatif Jilid 4: Upita Agustine, Mengapa dan Bagaimana Saya Mengarang. Kepustakaan Populer Gramedia.
  3. ^ Rampan, Korrie Layun (200). Leksikon Susastra Indonesia. Balai Pustaka.

Pranala luar

(Indonesia) Kumpulan Puisi karya Upita Agustine