Melonguane, Kepulauan Talaud

ibu kota Kabupaten Kepulauan Talaud, Indonesia
Revisi sejak 26 November 2022 15.06 oleh Bot5958 (bicara | kontrib) (Perbarui referensi situs berita Indonesia)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Melonguane adalah sebuah kecamatan yang juga menjadi pusat pemerintahan atau ibukota dari kabupaten Kepulauan Talaud, provinsi Sulawesi Utara, Indonesia. Pada tahun 2020, penduduk kecamatan ini berjumlah 11.920 jiwa, dengan kepadatan penduduk 154 jiwa/km².[1]

Melonguane
Negara Indonesia
ProvinsiSulawesi Utara
KabupatenKepulauan Talaud
Pemerintahan
 • CamatBonifasius J. Wangkanusa, S.STP, M.Si
Populasi
 • Total11.920 jiwa
 • Kepadatan154/km2 (400/sq mi)
Kode pos
95885
Kode Kemendagri71.04.07 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS7104030 Edit nilai pada Wikidata
Luas77,39 km²
Kepadatan154
Desa/kelurahan10 desa
3 kelurahan
Peta
PetaKoordinat: 3°59′54.55856″N 126°40′52.99273″E / 3.9984884889°N 126.6813868694°E / 3.9984884889; 126.6813868694

Asal nama

sunting

Nama Melonguane memiliki sebuah cerita, ketika masyarakat lokal melihat birunya warna pada air laut yang tenang dan dangkal, dan pada saat itu sebagian besar dari mata pencaharian dari masyarakat lokal adalah Nelayan atau sesuatu yang berhubungan dengan laut dan ketika air laut mengalami pasang naik sehingga menutupi tepian pantai maka seakan-akan pantainya berwarna biru itulah sebabnya nama melonguane diambil dari kata "Ma'elom" dan "Anne" yang artinya Biru dan Pantai (Pantai Biru) yang kemudian cara bacaannya terkikis oleh perubahan cara baca sehingga sekarang dibaca dengan Melonguane.

Demografi

sunting

Penduduk asli kabupaten Kepulauan Talaud adalah suku Talaud. Kebudayaan orang Talaud memiliki banyak kesamaan dengan negara Filipina, karena faktor wilayah yang berbatasan langsung dengan Filipina. Demikian juga bahasa, memiliki kesamaan dengan Filipina.[2] Sebagai ibukota kabupaten, mata pencaharian penduduk Melonguane sangat beragam, ada yang sebagai buruh, PNS, Polisi atau TNI, tenaga medis, guru, karyawan swasta, pedagang, nelayan dan juga petani.

Berdasarkan agama yang dianut, data Kementerian Dalam Negeri 2020 mencatat penduduk Melonguane memiliki beragama agama yang dianut. Adapun persentasi penduduk berdasarkan agama yang dianut ialah Kristen sebanyak 94,62% dimana Protestan 91,76% dan Katolik 2,86%. Kemudian Islam 5,27%, Hindu 0,06%, Kepercayaan 0,04% dan Buddha 0,01%.[3] Sementara untuk rumah ibadah, terdapat 13 gereja Protestan, 3 gereja Katolik, 1 masjid dan 2 musholah.[1]

Pariwisata

sunting

Pada sektor pariwisata Kecamatan Melonguane Memiliki Keunggulan Yang sangat Besar Mulai dari Pariwisata Alam dan Buatan Manusia berikut adalah beberapa Tempat wisata yang ada di Kecamatan Melonguane:

  • Pantai Teluk Melonguane
  • Pantai Pesisir Barat Melonguane
  • Hutan Tropis Melonguane
  • Area Penyebrangan Laut Utama
  • Taman Rumah Dinas Bupati
  • Monumen Patung Tuhan Yesus Memberkati
  • Bundaran Jatung Kota
  • Lapangan Sangkundiman
  • Bundaran Kepala Kota

Transportasi

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ a b c "Kabupaten Kepuluan Talaud Dalam Angka 2021" (pdf). www.talaudkab.bps.go.id. hlm. 8, 45. Diakses tanggal 16 Juni 2021. 
  2. ^ Itsnaini, Faqihah Muharroroh (2021-05-07). "Suku Sangir Taulud dari Sulawesi Utara, Asal Usul, Karakteristik, dan Kebudayaannya". detikcom. Diakses tanggal 16 Juni 2021. 
  3. ^ "Visualisasi Data Kependuduakan - Kementerian Dalam Negeri 2020" (visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 16 Juni 2021. 

Pranala luar

sunting