Nasi kebuli

salah satu jenis hidangan nasi
Revisi sejak 28 November 2022 11.58 oleh Carolina Mahadewi Malin (bicara | kontrib) (merombak)

Nasi kebuli (kabuli rice; bahasa Arab: الرز الكابلى; pelafalan dalam bahasa Arab: [Ka:buly:]) merupakan variasi Indonesia dari pilaf. Ini terdiri dari nasi yang dimasak dengan kaldu daging kambing, susu kambing, dan mentega murni (paling sering minyak samin). Ini populer di kalangan masyarakat Arab di Indonesia dan orang Betawi di Jakarta.[1] Nasi kebuli dipengaruhi oleh budaya Arab dan asal muasalnya dapat ditelusuri dari masakan Timur Tengah, terutama pengaruh Arab Yaman (nasi mandi atau kabsa), pengaruh masakan India (nasi biryani), dan pengaruh masakan Afganistan (nasi Afghan).

Nasi kebuli
أرز كبولي
Sepiring nasi kebuli dengan daging kambing dan taburan kismis diatasnya
Nama lainNasi kebuli kambing
SajianMakanan utama
Tempat asalIndonesia
DaerahJakarta
Dibuat olehWarga keturunan Hadrami di Indonesia
Suhu penyajianPanas
Bahan utamaNasi dengan minyak samin dan dibumbui, disajikan dengan daging kambing, kurma atau kismis
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Dalam budaya Betawi, nasi kebuli biasanya disajikan pada hari-hari besar agama Islam, seperti Idulfitri, Iduladha atau Maulid Nabi Muhammad. Di luar Jakarta, nasi kebuli terutama populer di daerah dengan populasi Arab–Indonesia yang signifikan, seperti Jawa Barat, Banten, Surakarta, Surabaya, Gresik, dan Banyuwangi.

Asal muasal

Nasi kebuli mendapatkan namanya dan berasal dari nasi Afghan (Kabuli palaw), yang merupakan varietas pilaf Afganistan dari Kabul, mirip dengan biryani yang disajikan di anak benua India,[2][3] tetapi dengan pengaruh besar masakan Hadhrami dan India seperti Mandi dan Biryani dalam metode memasak dan bumbu.

Nasi kebuli versi Timur Tengah lebih mirip dengan kabuli palaw daripada nasi kebuli versi Indonesia. Kata pilaf, palau atau palaw secara sederhana berarti hidangan nasi yang dimasak dengan kaldu berbumbu. Menurut sejarah, hidangan tersebut dibawa ke Timur Tengah dari anak benua India dan Asia Tengah. Salah satu perbedaannya adalah adanya parutan wortel dan mungkin anggur di Nasi kebuli versi Timur Tengah atau Afganistan.[4]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ "Nasi Kebuli Gaya Betawi". Kompas. 21 February 2009. Diakses tanggal 30 January 2015. 
  2. ^ pt. kompas cyber media. "Nasi Kebuli Gaya Betawi - KOMPAS.com". Travel.kompas.com. Diakses tanggal 2012-01-16. 
  3. ^ Nasi Kebuli Kismis. "Nasi Kebuli Kismis". tabloidbintang.com. Diakses tanggal 2012-01-16. 
  4. ^ Galpin, Shannon (2014). Mountain to Mountain: A Journey of Adventure and Activism for the Women of Afghanistan. Macmillan. ISBN 978-1-250-04664-2.