Mahmud Khalil Al-Hussary

qari Al-Qur'an Mesir
Revisi sejak 28 November 2022 13.54 oleh RaFaDa20631 (bicara | kontrib) (RaFaDa20631 memindahkan halaman Mahmud Khalil Al-Hussary ke Mahmud Kholil Al-Hussary: gabung dengan yang ini)

Syekh Mahmud Khalil Al-Hussary (lahir 17 September 1917 di Tanta, Gharbiyah, Mesir, wafat 24 November 1980 di Kairo, Mesir), adalah seorang qari' atau pelantun ayat suci Al Quran yang sangat terkenal pada masanya, ia terkenal akan suara emas dan kefasihannya, sekaligus yang pertama kali merekam bacaan Al Quran secara murattal. Beliau bergelar Al Maqari' (Gurunya Para Qari), sebab bacaan Al Quran-nya menjadi rujukan para qari' hampir di seluruh belahan dunia. Selain itu, ia terkenal dengan bacaan Al Quran-nya yang pelan, tenang, bernyawa,dan penuh penghayatan. Di Indonesia, lantunan Al Quran Syekh Mahmud sudah tersebar di mana-mana, terutama di masjid atau mushalla ketika menjelang azan lima waktu dan Shalawat Tarhim sesaat sebelum azan subuh.[1]

Mahmud Khalil al-Hussary
NamaMahmud Khalil al-Hussary

Pendidikan

Sejak kecil, Syekh Mahmud sudah sangat mencintai Al Quran, hal ini dibuktikan dengan kemampuan beliau menghafal 30 Juz Al Quran di usia 8 tahun. Setelah ia menamatkan pendidikan formal, ia memasuki jenjang pendidikan tinggi di Universitas Al Azhar, Mesir dan mengambil jurusan Studi Al Quran dan Qiraat, di universitas itu ia berhasil memperoleh ijazaah Qira'ah al-Asyr / Qiraa'tul Asyr (Qira'ah Sepuluh Riwayat).

Kiprah

Setelah ia menamatkan studinya di Al Azhar pada 1944, ia mulai menekuni rutinitasnya yaitu menjadi seorang qari di Forum Al Quranul Karim di Mesir dan disiarkan di seluruh antero Mesir. Karena bacaan Al Quran-nya begitu fasih dan syahdu, maka beliau sangat cepat dikenal oleh masyarakat luas.

Lalu pada tahun 1957, Syekh Mahmud diberi amanah untuk menjadi juru seleksi para qari' di Mesir, kemudian tiga tahun setelah itu tepatnya pada tahun 1960, beliau kembali mengemban amanah yakni menjadi seorang korektor cetakan Al Quran yang diterbitkan oleh Lembaga Al Quran dan Hadits bi Jami'il Buhuts Islamiyah yang berada di bawah naungan Universitas Al Azhar.

Di tahun yang sama yaitu tahun 1960, beliau diangkat menjadi seorang Guru Besar di bidang Studi Al Quran di Mesir. Kemudian masih di tahun 1960, Menteri Wakaf Mesir membuat kebijakan-kebijakan dalam rangka menyebarluaskan keilmuan Al Quran, dan dalam agendanya itu, Menteri Wakaf Mesir mengutus kepada Syekh Mahmud untuk membuat rekaman suara lantunan Ayat Suci Al Quran lengkap sebanyak 30 Juz. Hingga sekitar tahun 1970-an, Syekh Mahmud lah satu-satunya orang yang lantunan ayat suci Al Quran-nya direkam dan diabadikan. Selama masa itu, beliau merekam Al Quran dengan riwayat Warsy 'An Nafi’, Qalun ‘An Nafi’, ad-Duri ‘An Abi Amr.

Beliau berkali-kali berkunjung ke luar negeri untuk memenuhi undangan melantunkan ayat suci Al Quran di lembaga kenegaraan berbagai negara di dunia, termasuk di Indonesia. Beliau juga memiliki Yayasan Panti Asuhan, Taman Kanak-Kanak, Panti Jompo, hingga perguruan tinggi dengan nama Ma’had Azhariyah al-Hushari, juga membangun masjid wakaf di Kairo, serta mewasiatkan sepertiga harta peninggalannya untuk khidmat kepada Al Quran.

Karya Ilmiah

  1. Ahkam Tilawat al-Qur'an al-Karim
  2. Ma’a al-Quran al-Karim
  3. Al-Qira’ah al-‘Asyr Min al-Syatibiyyah
  4. Rihlati Fi al-Islam
  5. Ma’alim al-Ihtida’ Fi al-Waqf wa al-Ibtida’
  6. Ahsan al-Atsar Fi Tarikh al-Qurra’ al-Arba’at al-‘Asyr
  7. al-Sabil al-Muyassar Fi Qira’at al-Imam Abi Ja’far
  8. Fath al-Kabir fi al-Isti’azhah wa al-Takbir
  9. Riwayat al-Dury ‘An Abi ‘Amr ibn al-‘Ala al-Bashri
  10. Nur al-Qulub fi Qira’at al-Imam Ya’qub
  11. Riwayat Warsy ‘An al-Imam Nafi’ al-Madani
  12. Riwayat Qalun an-Nafi’
  13. Rihlati Fi al-Islam

Meninggal

Syekh Mahmud Khalil Al-Hussary mulai menderita sakit pada awal tahun 1980. Ketika itu beliau pulang dari ibadah haji dalam keadaan sakit. Beliau menderita penyakit liver, sehingga tidak satu dua kali beliau harus dirawat di rumah sakit. Pada pertengahan bulan November saa beliaiu dirawat di rumah sakit, pihak rumah sakit memberikan izin untuk Syekh Mahmud kembali pulang ke rumah. Namun pada hari Senin, 24 November 1980 malam hari, tepat Syekh Mahmud selesai menunaikan shalat Isya', beliau mendadak sakit dan berpulang ke rahmatullah.

Referensi

  1. http://www.azhar.edu.eg/en/
  2. https://nu.or.id/
  3. https://islam.nu.or.id/ubudiyah/fasal-tentang-tarhim-MgUuy
  1. ^ "Fasal tentang Tarhim". nu.or.id. Diakses tanggal 2021-12-05.