Eddie Hara

Revisi sejak 28 November 2022 22.06 oleh Arya-Bot (bicara | kontrib) (Referensi: clean up)

Haradityo Hadi atau Eddie Hara (lahir 10 November 1957) adalah pelukis/perupa kontemporer yang dikenal dengan panggilan Eddie Hara. Pada era 1990-an namanya mencuat bersama dengan rekan satu angkatannya di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, Heri Dono dan Dadang Christanto, dianggap sebagai perintis pameran di luar negeri. Keinginannya yang kuat untuk hidup layak sebagai pelukis, mendorongnya untuk pindah jurusan dari Sastra Inggris IKIP Semarang ke STSRI "ASRI" secara diam-diam tanpa sepengetahuan orang tuanya. Pada tahun 1989, dia tamat dari ISI Yogyakarta dan meneruskan pendidikannya di Akademi Beeldende voor Kunst Enschede (AKI), Belanda selama dua tahun.[butuh rujukan]

Karyanya terkesan cukup riang dan lucu pada awal kariernya, antara tahun 1983–1987, dia banyak melukis binatang, manusia, dan bentuk-bentuk metamorfosis rupa alam bahagia dan dunia yang penuh senyum "Sweet Happy Painting".[butuh rujukan] Sejak tahun 1988, ia mulai melukis sisi gelap mayapada yang terkesan sanatic, sinis, bengis, marah, dan ironis. Dia terinspirasi dari ironi kehidupan manusia, hubungan manusia dengan sesama (ras, politik, sosial, agama, budaya), lingkungan, dan Tuhan.[1]

Lukisan Eddie dipengaruhi oleh para pelukis dari Cobra yang merupakan gerakan seni kontemporer yang muncul di Eropa setelah Perang Dunia II. Kelompok ini terdiri dari Asger Jorn, Karel Appel, Corneille.[2] Ekspresi karya mereka menggambarkan runtuhnya kemanusiaan akibat perang, tidak ada perbedaan antara manusia dan hewan. Dia menampilkan permasalahan manusia dalam bentuk yang dapat dinikmati. Dikenal sebagai sosok yang riang, dia menampilkan tokoh visualisasi binatang dan monster aneh menjadi terlihat lucu, bahagia, tetapi juga memunculkan kemarahan.

Periode tahun 2000-an adalah perubahan dalam karya Eddie, dia tidak lagi memenuhi sebidang karya dengan satu objek, melainkan membelah bidang-bidang.[butuh rujukan] Sosok yang muncul di lukisannya juga berubah dan menuangkan nuansa komik di beberapa lukisannya, seperti Mickey Mouse atau Batman.

Referensi

  1. ^ Dahlan, Muhammad (2012). Almanak Seni Rupa. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. hlm. 600. ISBN 978-979-143-629-8. 
  2. ^ Fadjri, Raihul (21 Mei 2000). "Seni Lukis yang Menyegarkan" (PDF). Tempo (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 6 Juni 2021.