Martin van Bruinessen
Martin van Bruinessen (lahir 10 Juli 1946) adalah antropolog, orientalis, dan pengarang Belanda, yang telah menerbitkan sejumlah tulisan berkaitan dengan orang Kurdi, Turki, Indonesia, Iran, Zaza, dan juga Islam.
Martin van Bruinessen | |
---|---|
Lahir | Martin van Bruinessen 10 Juli 1946 Schoonhoven, Utrecht, Belanda |
Pekerjaan |
|
Suami/istri | Rini Goenarto |
Anak | Bektash Raharjo |
Martin sebenarnya mencurahkan penelitian tentang orang Kurdi di Kurdistan (wilayah yang terbentang mulai dari Turki, Irak, hingga Iran), sejak tahun 1966. Orang Kurdi adalah kisah tentang bangsa yang terpinggirkan. Namun, karena meneliti orang Kurdi itulah ia dicekal di tiga negara tersebut. Namun dia masih bisa bebas keluar-masuk Turki, walaupun dalam jangka yang tidak lama. Martin sebenarnya juga bekerja di proyek pengembangan desa di Afganistan, tetapi gagal karena invasi Uni Soviet pada tahun 1982.
Sebelumnya pada tahun 1981, Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde (KITLV) memberinya beasiswa sebagai peneliti muda tentang Islam di Indonesia. Martin juga sempat menjadi dosen tamu untuk mengajar sosiologi agama di IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan konsultan metode penelitian di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
Martin mengajar bahasa Kurdi dan Turki di Universitas Utrecht sejak tahun 1994. Dia juga menulis dan meneliti beberapa masalah mengenai penyebaran Islam di Indonesia.
Pekerjaan
- Guru Besar Studi Kurdi Universitas Utrecht, Belanda
- Pendiri International Institute of the Study of Islam in Modern Wolrd (ISIM) (1998)
- Professor Studi Kurdi di Freie Universität (Universitas Bebas) Berlin (1996-1997)
- Dosen tamu pascasarjana di IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (1991-1993)
- Konsultan metode penelitian di LIPI (1986-1990)
- Penelitian di Bandung (1983-1984)
- Guru Matematika (1971-1972)
Rujukan
- Curriculum Vitae, Universitas Utrecht.
- "KOMPAS cetak - Van Bruinessen, Peneliti Tarekat dari Utrecht". Kompas.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-04-18. Diakses tanggal 2010-04-16.
Pranala luar