Bioindikator

hewan atau tumbuhan yang digunakan sebagai pengukur kualitas pencemaran suatu lingkungan
Revisi sejak 5 Desember 2022 12.14 oleh Auzif (bicara | kontrib) (Perbaikan tata bahasa)

Bioindikator (disebut juga spesies indikator) adalah setiap spesies atau sekelompok spesies makhluk hidup yang fungsi, populasi, atau keadaannya dapat mengungkapkan kondisi kualitas lingkungan tempat hidupnya. Misalnya, copepoda dan krustasea air kecil lainnya yang terdapat di berbagai perairan dapat dipantau untuk mengetahui perubahan (biokimia, fisiologis, atau perilaku) yang mungkin mengindikasikan masalah dalam lingkungan tempat hidup mereka. Bioindikator dapat memberi tahu efek kumulatif beragam zat pencemar di dalam suatu lingkungan termasuk sudah berapa lama zat pencemar tersebut muncul, suatu kemampuan yang tidak dapat dilakukan melalui uji fisik dan kimia.[2]

Serangga ordo Trichoptera yang digunakan sebagai indikator kualitas air.[1]

Referensi

  1. ^ Barbour, M.T.; Gerritsen, J.; Stribling, J.B. (1999). Rapid Bioassessment Protocols for Use in Streams and Wadeable Rivers: Periphyton, Benthic Macroinvertebrates and Fish, Second Edition (Laporan). Washington, D.C.: U.S. Environmental Protection Agency (EPA). EPA 841-B-99-002. 
  2. ^ Karr, James R. (1981). "Assessment of biotic integrity using fish communities". Fisheries. 6 (6): 21–27. doi:10.1577/1548-8446(1981)006<0021:AOBIUF>2.0.CO;2. ISSN 1548-8446.