Digimon Frontier

serial anime Jepang
Revisi sejak 6 Desember 2022 07.41 oleh WanaraLima (bicara | kontrib) (Fitur saranan suntingan: 2 pranala ditambahkan.)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Digimon Frontier (デジモンフロンティア, Dejimon Furontia) merupakan season ke empat dari seri Digimon: Digital Monster yang diproduksi oleh Toei Animation yang didasarkan pada waralaba Digimon. Tidak seperti tiga musim pertama seri ini, karakter-karakter utamanya tidak melatih Digimon untuk bertarung sebagai partner mereka melainkan mereka melebur dengan roh kuno yang dikenal sebagai "Pejuang dalam Legenda" untuk berubah menjadi Digimon itu sendiri.

Seri ini ditayangkan di Jepang antara 7 April 2002 dan 30 Maret 2003. Versi bahasa Inggrisnya yang dibuat oleh Sensation Animation ditayangkan di Amerika Utara antara 9 September 2002 sampai 14 Juli 2003.

Seri ini berjumlah 50 episode yang ditayangkan di Fuji TV. Versi bahasa Inggris yang diproduksi oleh Sensation Animation dan direkam oleh Studiopolis ditayangkan di Amerika Utara pada saluran UPN, ABC Family Channel, Toon Disney dan YTV antara 9 September 2002 dan 14 Juli 2003. Seri ini awalnya dijadwalkan untuk tayang di Jetix di Inggris Raya (setelah Digimon Tamers selesai). Akan tetapi, seri ini ditunda dan tidak pernah tayang pada waktu yang telah ditentukan di saluran yang tutup Agustus 2009.

Adapun di Indonesia seri ini telah tayang di Indonesia lewat saluran televisi swasta Indosiar beserta dengan versi movienya yang berjudul Digimon Frontier: Island of Lost Digimon.

Lagu tema pembuka yang digunakan untuk seri ini adalah lagu "FIRE!!" dari Koji Wada. Dua lagu berbeda digunakan untuk tema penutupnya; yang pertama untuk 26 epsiode perta dan yang kedua untuk episode sisanya. Lagu penutup pertama adalah "Innocent ~Mujaki na Mama de~" dari Koji Wada juga. Lagi penutup kedua berjudul "an Endless tale" yang dinyanyikan Koji Wada dan Ai Maeda. Dengan tambahan lagu empat lagu sisipan yang digunakan untuk seri ini, yaitu; "With the Will" dari Koji Wada, "The Last Element" dari Ayumi, "Salamander" dari Junko Takeuchi dan "Oreta Tsubasa for Us All" dari Christopher Horvath.

Audio drama

sunting

Audio drama ini berlangsung selama dan sesudah petualangan mereka di Dunia Digital. Anak-anak menemukan kotak surat dan memutuskan untuk menulis surat pada orang yang mereka sayang untuk menunjukkan hal yang tidak bisa mereka katakan secara langsung.

Pranala luar

sunting