Kemitraan Eropa Timur
Kemitraan Eropa Timur (The Eastern Partnership atau EaP dalam Bahasa Inggris) merupakan kerangka kerjasama Uni Eropa beserta negara anggotanya dengan negara-negara Eropa Timur bekas anggota Uni Soviet yang terdiri dari Moldova, Georgia, Armenia, Azerbaijan, Ukraina, dan Belarus. Kemitraan ini dibentuk sejak 2009 dan bertujuan untuk menjaga stabilitas keamanan dan ekonomi di kawasan tersebut.[1] EaP juga bertujuan untuk mempromosikan norma dan nilai Uni Eropa seperti demokrasi dan HAM kepada negara-negara tetangganya. Hal tersebut dimaksudkan agar Eropa tidak lagi terbagi menjadi beberapa kubu yang berseberangan seperti yang terjadi dalam beberapa dekade sebelumnya. Beberapa isu yang menjadi pembahasan dalam kemitraan ini meliputi strategi ekonomi, kerjasama di bidang imigrasi, dan perdagangan. Adapun kemitraan ini digagas oleh Polandia dan Swedia pada tahun 2008 dan disampaikan dalam Komisi Urusan Umum dan Hubungan Luar Negeri Uni Eropa.[2] Kemitraan Eropa Timur kemudian secara resmi disahkan oleh Uni Eropa pada tanggal 7 Mei 2009 dan memulai sidang pertama dengan negara anggotanya pada tanggal 8 Desember 2009.
Latar Belakang
Kemitraan Eropa Timur merupakan salah satu implementasi Kebijakan Lingkungan Sekitar Uni Eropa atau ENP (EU Neighborhood Policy). ENP menyebutkan bahwa Uni Eropa ikut andil dalam menjaga stabilitas ekonomi dan keamanan kawasan Eropa melalui diplomasi baik dengan jalur bilateral maupun multilateral.[3] Kebijakan ini sebenarnya telah diusung sejak tahun 1990-an.[4] Salah satu agendanya adalah aksesi Eropanisasi terhadap negara Eropa bekas negara Komunis. Hal ini agar negara-negara pasca komunis tersebut dapat menganut nilai dan prinsip yang sama dengan anggota Uni Eropa. Dalam hal ini, Kemitraan Eropa Timur merupakan implementasi ENP yang secara spesifik mengajak negara-negara Eropa Timur untuk membuat forum komunikasi yang membahas isu perdagangan bebas, kesepakatan terkait visa, dan kemitraan strategis antara negara anggota Uni Eropa dengan keenam negara Eropa Timur. Kemitraan Eropa Timur kemudian menjadi pelengkap terhadap implementasi ENP yang lain seperti Kemitraan Dimensi Utara atau the Northern Dimension dan Uni Mediterania atau Union for the Mediteranian. Namun, berbeda dengan Uni Mediterania yang memiliki kantor resmi, Kemitraan Eropa Timur tidak memiliki alamat sekretariat resmi. Adapun urusan administratif secara penuh di ditangani oleh Komisi Eropa yang merupakan badan eksekutif di Uni Eropa.
Kemitraan Eropa Timur pertama diusulkan oleh Polandia yaitu Radoslaw Sikorski dan didukung oleh Swedia. Kerangka pemikiran mengenai kemitraan ini dipresentasikan oleh Menteri Luar Negeri Polandia dan Swedia pada Komisi Urusan Umum dan Hubungan Eksternal Uni Eropa pada tanggal 26 Mei 2008 dan bertempat di Kota Brussel, Belgia. Polandia dan Swedia secara bersama mengajukan kerangka kerjasama antara Uni Eropa dengan Ukraina, Moldova, Armenia, Azerbaijan, dan Georgia. Rusia dan Belarus dalam hal ini juga diundang untuk menjalin kemitraan hanya untuk beberapa aspek.
Di kemudian hari, Belarus memutuskan untuk menjadi anggota kemitraan dengan status sepenuhnya sedangkan Rusia memutuskan untuk tidak turut andil dalam kerjasama. Isu mengenai kemitraan kemudian menjadi topik pembahasan dalam sidang Komisi Eropa yang dilaksanakan pada tanggal 19 dan 20 tahun 2008. Beberapa negara anggota memiliki tanggapan yang berbeda terkait usulan kemitraan ini. Republik Ceko secara penuh mendukung usulan Polandia. Hal ini berbeda dengan Bulgaria dan Rumania yang menganggap kemitraan semacam ini perlu diwaspadai. Jerman, Perancis, dan beberapa negara lain tidak nyaman dengan usulan ini karena menganggap bahwa kemitraan ini adalah jembatan bagi negara-negara Eropa Timur terutama Ukraina untuk bergabung dengan Uni Eropa. Di sisi lain, Polandia dan beberapa anggota yang lain terbuka dengan kemungkinan tersebut.
Setelah itu, Kemitraan Eropa Timur secara resmi disahkan oleh Uni Eropa pada tanggal 7 Mei 2009 dan bertempat di Kota Praha, Republik Ceko. Pengesahan ini berhasil dilaksanakan ketika Republik Ceko mengundang para pemimpin dari keenam negara Eropa Timur untuk inisiasi kemitraan. Meskipun sebelumnya Jerman tidak nyaman dengan inisiasi ini, perwakilan negara hadir dalam pertemuan sebagai respon perhatian mereka terhadap kondisi ekonomi Eropa Timur. Kemitraan ini dipandang oleh Rusia sebagai alat Uni Eropa untuk memperkuat pengaruhnya di Eropa Timur. Menanggapi hal ini, Uni Eropa menyatakan bahwa Kemitraan Eropa Timur terjalin secara alamiah karena sebagian perdagangan negara-negara ini dilaksanakan dengan Uni Eropa.[5] Uni Eropa menyatakan bahwa mereka menanggapi permintaan pasar yang berasal dari keenam negara ini.
Negara Anggota
Kemitraan Eropa Timur diikuti oleh 6 negara non-anggota Uni Eropa dan 27 negara anggota Uni Eropa. 27 negara anggota Uni Eropa terdiri dari Austria, Belgia, Bulgaria, Kroasia, Siprus, Republik Ceko, Denmark, Estonia, Finlandia, Perancis, Jerman, Yunani, Hungaria, Irlandia, Italia, Latvia, Lithuania, Luksemburg, Malta, Belanda, Polandia, Portugal, Rumania, Slovakia, Slovenia, Spanyol, dan Swedia. Negara non-anggota Uni Eropa terdiri dari Armenia, Azerbaijan, Georgia, Moldova, Ukraina, dan Belarus (ditangguhkan). Negara non-anggota Uni Eropa kecuali Belarus juga turut mengambil peran di Komisi Eropa sebagai tanda bahwa mereka memiliki ikatan secara politik maupun ekonomi dengan Uni Eropa.
Presiden Belarus yang menjabat yakni Lukasenkho menjadi bahan perdebatan mengenai kelanjutan Belarus sebagai anggota Kemitraan Eropa Timur pada tahun 2009. Hal tersebut karena Lukasenkho dianggap sebagai kepala negara yang otoriter. Hal ini dianggap oleh beberapa anggota tidak sesuai dengan nilai-nilai yang dikampanyekan oleh Uni Eropa pada saat itu. Oleh karena itu, Belarus memberikan sinyal bahwa mereka akan mengundurkan mengundurkan diri dari Kemitraan Eropa Timur tepatnya pada tanggal 30 September 2011. Namun tiga hari kemudian, kabar mengenai mundurnya Belarus dari Kemitraan Eropa Timur disanggah oleh Sergei Martynov selaku Menteri Luar Negeri Belarus. Belarus secara resmi keluar dari Kemitraan Eropa Timur ketika Kementerian Luar Negeri Belarus memberi konfirmasi berita tersebut pada tanggal 28 Juni 2021.[6]
Agenda Pembahasan
Pembangunan ekonomi dan infrastruktur merupakan bahasan utama dalam Kemitraan Eropa Timur. Kerjasama di bidang pembangunan bertujuan untuk memberi dampak positif dan berjangka panjang bagi masyarakat yang ada di negara anggota. Uni Eropa bersama dengan Kemitraan Eropa Timur membahas beberapa hal dalam pembangunan yang antara lain adalah sebagai berikut:
- Mendorong modernisasi fasilitas transportasi melalui proyek Jejaring Transportasi Trans-Eropa atau Trans-European Transport Network (TEN-T)
- Mempermudah pemodalan bagi Usaha Kecil, Mikro, dan Menengah (UMKM) baik dalam mata uang bersama atau mata uang lokal
- Mendorong upaya pengurangan tarif telekomunikasi antar negara anggota
- Memperluas peluang kegiatan dagang
- Merangkul organisasi masyarakat akar rumput
- Memberi dukungan bagi kalangan anak muda
Adapun pertemuan Kemitraan Eropa Timur di Riga pada tahun 2015 memutuskan untuk menekankan pada beberapa fokus dan prioritas antara lain:
- Memperkuat institusi pemerintahan:
- Memperkuat Ekonomi: Pembangunan ekonomi dan memperluas potensi pasar
- Memperbaiki konektifitas dalam beberapa isu mencakup lingkungan, sumber daya energi, dan erubahan iklim
- Memperkuat masyarakat: Mempermudah mobilitas dan interaksi antar masyarakat
- Mendorong aspek-aspek sosial mencakup kelibatkan masyarakat dalam isu yang lebih luas, isu gender dan komunikasi
Hubungan Bilateral Ukraina-Uni Eropa dalam Kemitraan Eropa Timur
Ukraina adalah negara non-anggota Uni Eropa yang memiliki agenda khusus dalam Kemitraan Eropa Timur. Hal tersebut karena Ukraina telah lebih dulu menjalin kerjasama ekonomi berupa perdagangan bebas dengan Uni Eropa. Ukraina juga memiliki tujuan untuk menjadi anggota tetap Uni Eropa. Negara ini memiliki pendapat bahwa integrasi dengan Uni Eropa merupakan kebijakan luar negeri yang strategis.[7] Hal ini menjadikan Ukraina sebagai negara prioritas dalam Kemitraan Eropa Timur.[8]
Ukraina merupakan negara yang antusias dengan proyeksi ini sebagaimana yang dinyatakan oleh Perdana Menteri Hryhoriy Nemyria bahwa agenda ini merupakan langkah modernisasi negara. Ia menyatakan hal tersebut karena langkah besar untuk bergabung sebagai anggota Uni Eropa. Isu mengenai bergabungnya Ukraina ke Uni Eropa menjadi diskusi serius baik di wilayah eksternal Ukraina maupun dalam negeri. Di dalam negeri, banyak tuntutan dari berbagai kelompok masyarakat maupun oposisi pemerintahan untuk mempercepat pengajuan untuk bergabung dengan Uni Eropa. Tuntutan ini menjadi lebih luas dan mengakibatkan terjadinya beberapa peristiwa penting bagi sejarah Ukraina. Salah satunya adalah peristiwa Euromaidan. Peristiwa ini merupakan demonstrasi yang berujung pada kerusuhan di kota Kyiv. Peristiwa ini berlangsung pada tanggal 21 November 2013 dan berakhir pada 21 Februari 2014. Para demonstran menuntut agar pemerintah segera mengajukan permohonan keanggotaan ke Uni Eropa.[9] Demonstran juga mengkritik pemerintah yang mereka nilai otoriter dan berpihak kepada Rusia. Akhir dari demonstrasi ini adalah lengsernya kepemimpinan Viktor Yanukovych sebagai presiden Ukraina.[10] Kekuasaan kemudian digantikan oleh pemerintahan yang lebih pro-Eropa.
Dari sekian banyak anggota Uni Eropa, Polandia merupakan anggota yang mendukung penuh keanggotaan Ukraina di Kemitraan Eropa Timur dan disusul oleh Swedia. Ukraina melalui Kemitraan Eropa Timur melakukan kerjasama bilateral dengan anggota Uni Eropa. Polandia dengan Ukraina menjalin kesepakatan mengenai peraturan perjalanan antara keduanya. Polandia menyetujui penyederhanaan penggunaan visa bagi warga negara Polandia. Warga negara Polandia yang secara domisili berada pada radius 30 Kilo Meter dari perbatasan Polandia-Ukraina dapat melakukan perjalanan luar negeri hanya dengan menggunakan izin yang disederhanakan oleh Polandia. Kesepakatan ini mulai resmi diberlakukan pada tanggal 1 juli 2009.
Forum Masyarakat Sipil Kemitraan Eropa Timur
Forum Masyarakat Sipil (Civil Society Forum dalam bahasa Inggris, disingkat CSF) merupakan bagian integral dari Kemitraan Eropa Timur yang dibentuk pada tahun 2009. Forum ini merupakan wadah bagi para aktor atau kelompok non-negara dalam membahas perkembangan dan pengawasan proses demokrasi dan perlindungan hak asasi manusia di enam negara anggota Kemitraan Eropa Timur.
Pertemuan-pertemuan
- Pertemuan Pertama Kemitraan Eropa Timur bertempat di Praha, Republik Ceko pada bulan Mei 2009
- Pertemuan Kedua Kemitraan Eropa Timur bertempat di Warsawa, Polandia pada bulan September 2011
- Pertemuan Ketiga Kemitraan Eropa Timur bertempat di Vilnius, Lithuania pada bulan November 2013
- Pertemuan Keempat Kemitraan Eropa Timur bertempat di Riga,Latvia pada bulan Mei 2015
- Pertemuan Kelima Kemitraan Eropa Timur bertempat di Brussel, Belgia pada bulan November 2017
- Pertemuan Keenam Kemitraan Eropa Timur bertempat di Brussel, Belgia pada bulan Desember 2021
Referensi
- ^ Crhistou, George (2010). "European Union security logics to the east: the European Neighbourhood Policy and the Eastern Partnership" (PDF). European Security. 19 (3): 413–430. line feed character di
|title=
pada posisi 71 (bantuan) - ^ Buras, Piotr (19 Mei 2015). "Poland and the Eastern Partnership: the View from Warsaw". ECFR. Diakses tanggal 2022-12-1.
- ^ Mawati, Fiarry Isty, dkk. (2021). "PERAN UNI EROPA DALAM MENANGANI KONFLIK DI UKRAINA MELALUI EUROPEAN NEIGHBOURHOOD POLICY (ENP) TAHUN 2014-2019". NUSANTARA: Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial. 8 (5).
- ^ Gawrich, Andrea, dkk. (2010). "Neighbourhood Europeanization through ENP: The Case of Ukraine". JCMS: Journal of Common Market Studies. 48 (5): 1209–1235.
- ^ Lungescu, Oana (7 Mei 2009). "EU Reaches out to Troubled East". BBC News. Diakses tanggal 4 Desember 2022.
- ^ Ghazanchyan, Siranush (28 Juni 2021). "Belarus Suspends Participation in Eastern Partnership Initiativ". Public Radio of Armenia. Diakses tanggal 5 Desember 2022.
- ^ Shyrokykh, Karina (2018). "The Evolution of the Foreign Policy of Ukraine: External Actors and Domestic Factors". Europe-Asia Studies. 70 (5): 823–850.
- ^ EaP. "Facts and Figures about EU-Ukraine Relations" (PDF). Diakses tanggal 2022-12-6.
- ^ Grytsenko, Oksana (2013-11-24). "Ukrainian Protesters Flood Kiev after President Pulls out of EU Deal". The Guardian. Diakses tanggal 2022-12-7.
- ^ "Ukraine's Parliament Votes to Dismiss Yanukovych". VOA. 2014-2-22. Diakses tanggal 2022--12-7.