Diplomasi besi

Revisi sejak 9 Desember 2022 07.43 oleh Alindunisy (bicara | kontrib) (Menambah penjelasan)

Diplomasi Besi (dalam bahasa Ukraina: залізна дипломатія, romanisasi: zalizna dyplomatiia) adalah upaya para pemimpin dan diplomat dari beberapa negara dunia untuk memasuki wilayah Ukraina dengan menggunakan kereta api selama krisis Rusia-Ukraina berlangsung. Istilah ini berasal dari dua kata yaitu 'diplomasi' dan 'besi'. Diplomasi adalah upaya dari suatu negara untuk memengaruhi negara lain melalui berbagai metode seperti kampanye dan negosiasi. Sedangkan 'besi' dalam istilah dilomasi besi mengacu ada bahan baku rel kereta api yang menjadi sarana transportasi utusan beberapa negara dunia dalam melakukan kunjungan ke Kyiv.

Latar belakang istilah

Istilah ini dicetuskan oleh kepala Kepala Kereta Api Ukraina Oleksandr Kamyshin karena ia melihat begitu banyak diplomat dan pemimpin negara menggunakan sarana kereta api menuju kota Kyiv.[1] Kereta api dipilih sebagai transportasi utama karena fasilitas penerbangan Kyiv lumpuh selama krisis berlangsung. Kereta api juga dipilih karena dianggap lebih aman oleh para perwakilan negara tersebut. Pada mulanya, pemerintah Polandia menawarkan para utusan yang hendak berangkat ke Kyiv menggunakan jet militer mereka namun tawaran ini ditolak karena khawatir akan dipahami oleh Rusia sebagai tindakan ofensif.

Perusahaan kereta api Ukraina

Perusahaan kereta api Ukraina adalah BUMN milik Ukraina yang bergerak dalam bidang transportasi kereta api. Perusahaan ini mengelola jalur kereta api nasional dan luar negeri.

Semenjak krisis Rusia-Ukraina pada tahun 2022 berlangsung, jalur kereta api yang menghubungkan antara Ukraina dan Rusia diledakan oleh angkatan udara Ukraina dengan tujuan agar fasilitas tersebut tidak digunakan oleh Rusia untuk keperluar militernya.

Gerbong kereta api

Awal mulanya, gerbong yang dipakai oleh utusan para diplomat dan utusan luar negeri untuk melakukan perjalanan ke Kyiv merupakan gerbong perjalanan wisata. Gerbong kereta diberi konsep mewah untuk wisatawan tingkat menengah ke atas. Gerbong kereta mulanya ditujukan untuk penumpang yang melakukan peralanan wisata ke Krimea.[2]

Sistem kereta api Ukraina pasca krisis Rusia-Ukraina

Fasilitas penerbangan dan kereta api Ukraina tidak memungkinkan untuk digunakan secara komersial semenjak Krisis Rusia-Ukraina berlangsung. Kereta api selama masa krisis hanya lebih diutamakan untuk kegiatan distribusi bantuan kemanusiaan, penyelamatan pengungsi, dan distribusi pangan.[3]

Catatan perjalanan utusan beberapa negara

Tanggal Penumpang Negara asal Tujuan Catatan Referensi
2022-03-15 Perdana menteri Mateusz Morawiecki Polandia Kyiv
  • Merupakan kunjungan pertama pemimpin luar negeri semenjak krisis berlangsung
Perdana menteri Petr Fiala Republik Ceko Kyiv
Perdana menteri Janez Janša Slovenia Kyiv
Wakil perdana menteri Jarosław Kaczyński Polandia Kyiv
2022-04-01 Presiden Parlemen Eropa Roberta Metsola Uni Eropa Kyiv
  • Menjadi kunjungan pertama petinggi Uni Eropa
  • Dengan alasan keamanan, detail mengenai catatan perjalanan dirahasiakan
  • Secara langsung menemui parlemen Ukraina
2022-04-08 Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen Uni Eropa Kyiv
  • Kunjungan dilakukan selang beberapa jam pasca penyerangan stasiun kereta api Kramatorsk
  • Presiden Komisi Eropa mengajukan daftar pertanyaan dalam rangka membantu Ukraina untuk bergabung bersama Uni Eropa
Perwakilan urusan luar negeri Josep Borrell Uni Eropa
Perdana menteri Eduard Heger Slovakia
2022-04-09 Perdana menteri Boris Johnson Britania Raya Kyiv
  • Kunjungan dilakukan satu bulan sebelum pengunduran dirinya sebagai perdana menteri
[4]
2022-04-9 Kanselir Karl Nehammer Austria Kyiv
2022-04-13 Presiden Alan Karis Estonia Kyiv
  • Presiden Jerman seharusnya turut serta dalam kunjungan ini namun jadwalnya diundur oleh pemerintah Ukraina karena masalah keamanan
[5]
Presiden Egils Levits Latvia
Presiden Gitanas Nausėda Lituania
Presiden Andrzej Duda Polandia


Referensi

  1. ^ "Russia Announces Expulsion of 40 German Diplomats in Tit-for-tat Move". DW. 2022-4-25. Diakses tanggal 2022-12-8. 
  2. ^ "On The VIP Train to Kyiv". Radio Free Europe. 2022-4-13. Diakses tanggal 2022-12-9. 
  3. ^ De Vega, Luis (2022-6-1). "Resistence on Rails: How Ukraine's Biggest Employer is Keeping the Country Moving". EL PAIS. Diakses tanggal 2022-12-9. 
  4. ^ Kottasová, Ivana (2022-8-24). "'Ukraine an and will Win This War,' Says Boris Johnson as He Visits Kyiv on Ukraine's Independence Day". CNN World. Diakses tanggal 2022-12-9. 
  5. ^ "Ukraina: Presiden Jerman Steinmeier Visits Kyiv". DW. 2022-10-25. Diakses tanggal 2022-12-9.