Budaya kopi

Revisi sejak 11 Desember 2022 03.42 oleh Sadiah14 (bicara | kontrib) (Fitur saranan suntingan: 2 pranala ditambahkan.)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Budaya kopi mendeskripsikan atmosfer sosial atau serangkaian perilaku sosial terkait yang sangat bergantung pada kopi, sebagian besar sebagai sebuah lubrikan sosial. Istilah tersebut juga merujuk kepada difusi dan adopsi kopi sebagai stimulan yang banyak dikonsumsi oleh sebuah budaya. Pada akhir abad ke-20, pada sebagian besar dunia Barat dan pusat-pusat yang diurbanisasikan di dunia, espresso telah menjadi bentuk dominan yang meningkat.

Seorang pelayan kopi, dari wilayah Utsmaniyah di Kairo, Mesir pada tahun 1857.
Sebuah rumah kopi di Damaskus.
Sebuah Rumah kopi Wina
Les Deux Magots di Paris, sempat menjadi tempat perkumpulan para intelektual Prancis yang terkenal
Sebuah kafe kopi di Melbourne. Kota tersebut dikatakan memiliki beberapa kopi terbaik di dunia.

Pembentukan budaya terkait kopi dan rumah kopi bermula pada abad ke-14 di Turki. Rumah-rumah kpi di Eropa Barat dan Mediterania Timur biasanya menjadi pusat sosial, serta pusat artistik dan intelektual. Contohnya, Les Deux Magots di Paris, yang sekarang menjadi tempat tujuan wisatawan populer, sempat dikaitkan dengan intelektual Jean-Paul Sartre dan Simone de Beauvoir. Pada akhir abad ke-17 dan ke-18, rumah-rumah kopi di London menjadi tempat pertemuan populer untuk artis-artis, penulis-penulis, dan sosialita-sosialita dan juga pusat aktivitas politik dan komersial.

Galeri

sunting

Referensi

sunting

Pranala luar

sunting

Templat:Coffee