Hipoglikemia diabetik

Kondisi medis menurunnya konsentrasi glukosa darah
Revisi sejak 13 Desember 2022 08.09 oleh Merakit (bicara | kontrib) (Menambah Kategori:Hipoglikemia diabetik menggunakan HotCat)

Hipoglikemia diabetik adalah kondisi menurunnya konsentrasi glukosa darah <70 mg/dl (<4,0 mmol/L) dengan atau tanpa adanya gejala sistem autonom dan neuroglikopenia. Hipoglikemia diabetik merupakan komplikasi akut dari penderita diabetes melitus dikarenakan diefisiensi insulin.[1] Hipoglikemia dapat dialami oleh pasien diabetes melitus tipe 1 maupun pasien diabetes melitus tipe 2.[2] Hipoglikemia dapat terjadi secara akut, tiba-tiba dan dapat mengancam nyawa. Efek hipoglikemia berpengaruh terhadap sistem saraf, pencernaan dan peredaran darah. Hipoglikemia dapat terjadi secara akut, tiba-tiba dan dapat mengancam nyawa.

Penyebab hipoglikemia diabetik

Diabetes melitus adalah penyakit gangguan metabolik dengan peningkatan glukosa dalam darah yang diakibatkan menurunya sekresi insulin oleh pankreas. Akibatnya terhadap penderita diabetes melitus yaitu hipoglikemia, hiperglikemia, ketoasidosis diabetik, dehidrasi dan trombosis. Hipoglikemia dan hiperglikemia sering dialami pasien.[1]

Penyebab hipoglikemia diabetik yaitu

  1. Pankreas melepaskan insulin secara berlebihan.
  2. Konsumsi obat untuk menurunkan kadar gula dengan dosis tinggi biasanya bagi penderita diabetes
  3. Masalah pada kelenjar hipofisa dan adrenal
  4. Terjadi masalah pada pembentukan glukosa di hati[3]

Faktor risiko hipoglikemia diabetik

Ada beberapa faktor risiko hipoglikemia diabetik berdasarkan Kedia (2011) yaitu:

  1. Terjadi risiko utama dalam kesadaran penderita sehingga ada kegagalan untuk mendeteksi hipoglikemia dan akibatnya
  2. Penderita memiliki kecenderungan lambat dalam melakukan tindakan korektif cepat dan menderita lebih parah[4]

Pencegahan risiko hipoglikemia diabetik

Dalam pencegahan risiko hipoglikemia diabetik dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

  1. Melakukan pemantauan terhadap gula darah secara rutin
  2. Konsumsi kabohidrat sesuai dengan koreksi level gula darah.
  3. Memahami tanda-tanda dan gejala-gejala hipoglikemia.
  4. Meminimalisir proses farmakoterapi agar tidak memicu risiko hipoglikemia akut.
  5. Mempelajari tentang obat-obatan atau insulin terhadap dosis, waktu dan efek yang ditimbulkan.[1]

Referensi

  1. ^ a b c Rusdi, Mesa (2 September 2020). "HIPOGLIKEMIA PADA PASIEN DIABETES MELITUS". Diakses tanggal 13 Desember 2022. 
  2. ^ Rusdi, Mesa Sukmadani (2020-08-14). "Hipoglikemia Pada Pasien Diabetes Melitus". Journal Syifa Sciences and Clinical Research (dalam bahasa Inggris). 2 (2): 83–90. doi:10.37311/jsscr.v2i2.4575. ISSN 2656-9612. 
  3. ^ "HIPOGLIKEMIA Diabetikum | PDF". Scribd. Diakses tanggal 2022-12-13. 
  4. ^ Hadiatma, Mega (2012). "ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S DENGAN HIPOGLIKEMIA PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD Dr. MOEWARDI" (PDF). eprints.ums.ac.id.  line feed character di |title= pada posisi 19 (bantuan)