Toto (grup musik)
Toto adalah kelompok musisi studio asal Los Angeles yang dibentuk tahun 1976 dan sukses secara komersial di tahun 1980-an. Anggota Toto dikenal sebagai musisi serba bisa untuk berbagai irama musik, seperti pop, rock, funk, progressive rock, dan jazz.
Toto | |
---|---|
Informasi latar belakang | |
Asal | Los Angeles, California, AS |
Genre | Pop rock Neo-progressive rock Hard rock Jazz fusion |
Tahun aktif | 1976–sekarang |
Label | Columbia Records, Frontiers Records Toto Recordings Inc. |
Situs web | http://www.toto99.com/ |
Anggota | Steve Lukather David Paich Simon Phillips Mike Porcaro Greg Phillinganes Bobby Kimball |
Mantan anggota | Jeff Porcaro (meninggal) David Hungate Fergie Frederiksen Joseph Williams Jean-Michel Byron Steve Porcaro |
Anggota
Anggota sekarang
- Bobby Kimball: vokal (1976-1984; 1999-sekarang)
- Steve Lukather: gitar, vokal, kibor (1976-sekarang)
- David Paich: kibor dan vokal (1976-sekarang)
- Greg Phillinganes: kibor dan vokal (2005-sekarang)
- Simon Phillips: drum set dan perkusi (1992-sekarang)
- Mike Porcaro: bass (1982-sekarang)
Anggota sebelumnya
- David Hungate: bass, gitar (1976-1982)
- Fergie Frederiksen: vokal (1984-1985)
- Steve Porcaro: kibor dan vokal (1976-1987)*
- Joseph Williams: vokal (1986-1989)*
- Jean-Michel Byron: vokal (1989-1990)
- Jeff Porcaro: drum set (1976-1992), tutup usia di tahun 1992
* Kadang-kadang masih tampil sebagai bintang tamu
Biografi
Pembentukan
Toto adalah kumpulan dari enam musisi studio di tahun 1970-an. Sebelum kelompok ini dibentuk pada tahun 1977, anggota Toto semuanya sudah sering dipakai sebagai musisi pengiring bagi Steely Dan, Seals and Crofts, Boz Scaggs, Sonny and Cher, dan beberapa pemusik terkenal lain. Pemain kibor David Paich menjadi terkenal setelah bekerja sama dengan Boz Scaggs dalam album Silk Degrees. David Paich sering bermain bersama pemain drum Jeff Porcaro sehingga keduanya mulai berniat membentuk band sendiri. David Hungate yang selama tur bermain bas untuk Boz Scaggs juga ikut bergabung. Setelah itu, David dan Jeff meminta gitaris Steve Lukather, pemain kibor Steve Porcaro (kakaknya Jeff Porcaro), dan vokalis Bobby Kimball untuk ikut bermain bersama. Di tahun 1977, mereka berenam mulai mengerjakan album perdana mereka.
Asal nama Toto
Setelah lagu-lagu selesai ditulis, mereka masuk studio rekaman untuk mengerjakan pita demo. Jeff Porcaro menulis kata "Toto" pada pita demo musik mereka agar tidak tertukar dengan pita demo dari grup musik lain. Jeff teringat pada kata "Toto" karena baru saja menonton film The Wizard of Oz. Setelah rekaman album selesai, mereka belum tahu bagaimana harus menyebut nama grup musik dan album perdana mereka. David Hungate melihat tulisan "Toto" pada pita demo, dan menerangkan pada rekan-rekannya bahwa kata "Toto" dalam bahasa Latin berarti "semua" atau "lengkap". Mereka akhirnya memutuskan untuk menyebut grup musik yang baru mereka bentuk sebagai Toto. Alasannya, semua anggotanya percaya diri bisa memainkan semua jenis musik dan bisa mengiringi segala macam rekaman.[1] Album perdana mereka, Toto melesat di tangga album berkat lagu-lagu seperti "Hold the Line" ,"Georgy Porgy", dan "I'll Supply The Love". Grup Toto langsung masuk nominasi sebagai penerima penghargaan Grammy sebagai "Artis Pendatang Baru Terbaik," sekaligus melejitkan karier keenam orang musisi studio yang sebelumnya nyaris tidak dikenal orang.
Era album Hydra dan Turn Back
Walaupun sudah bergabung sebagai Toto, mereka berenam tetap sibuk dengan pekerjaan masing-masing sebagai musisi studio. Di waktu luang sewaktu tidak ada jadwal rekaman, mereka baru bisa rekaman untuk Toto dan menyelesaikan rekaman album kedua berjudul Hydra di tahun 1979. Album ini menghasilkan singel hit "99" yang diilhami film THX 1138 karya George Lucas yang bercerita tentang manusia yang diberi nomor. Album Hydra ternyata tidak sesukses album pertama mereka. Setelah merilis album Hydra dan di tengah-tengah kesibukan sebagai musisi studio, Toto merekam lagi album ketiga yang diberi judul Turn Back . Album ini dirilis tahun 1981 dan ternyata kurang laku. Album Turn Back tidak satu pun menghasilkan singel hit dan Toto tidak melakukan tur promosi untuk album ini.
Toto IV
Awal kesuksesan Toto dimulai tahun 1982. Setelah gagal dengan album Turn Back, kelangsungan hidup grup Toto dipertaruhkan dengan album ke-4 yang diberi nama Toto IV. Album ini ternyata menerima banyak pujian dari kritikus musik sekaligus disukai penggemar musik hingga menjadi salah satu rekaman paling sukses di tahun 1980-an. Lagu "Africa" dan "Rosanna" berhasil menjadi hit, dan menduduki tangga lagu di banyak negara di dunia pada bulan Februari 1983. Album Toto IV menerima 6 buah penghargaan Grammy di antaranya untuk kategori: "Rekaman Terbaik" (lagu "Rosanna"), "Album Terbaik" (Toto IV), dan "Produser Terbaik" untuk band Toto.
Fergie Frederiksen dan album Isolation
Setelah sukses dengan album Toto IV, pemain bas David Hungate mengundurkan diri karena ingin lebih punya banyak waktu dengan keluarga. David Hungate digantikan Mike Porcaro yang tampil di semua klip video album Toto IV. Setelah melakukan tur Toto IV, vokalis Bobby Kimball mengundurkan diri dan diganti Fergie Frederiksen. Bersama vokalis baru, Toto merekam album Isolation yang diedarkan bulan November 1984. Sebelum meninggalkan Toto, Bobby Kimball masih sempat merekam beberapa bagian dari lagu-lagu album Isolation, tapi keterlibatan Bobby Kimball dalam pengerjaan album ini tidak begitu jelas. David Paich mengatakan Bobby Kimball hanya membawakan lagu ke-3, Steve Lukather mengatakan ada 2 lagu, sedangkan Bobby Kimball sendiri mengaku bernyanyi pada hampir semua lagu di album Isolation. Album ini sukses secara komersial walaupun tidak sebesar album Toto IV.
Joseph Williams, album Fahrenheit, dan The Seventh One
Di akhir tur album Isolation, vokalis Fergie Frederiksen berhenti dan digantikan Joseph Williams, putra komposer film ternama John Williams. Toto bersama vokalis baru mengerjakan album berikutnya yang diberi nama Fahrenheit. Album ini beredar bulan Oktober 1986 dan menghasilkan lagu hit "I'll Be Over You" dan Fahrenheit. Warna kedua lagu ini lebih lembut dari karya Toto sebelumnya, apalagi ditambah dengan permainan Miles Davis. Setelah itu, album Isolation dipromosikan dengan tur keliling dunia. Setelah pertunjukan keliling berakhir di tahun 1987, Steve Porcaro minta berhenti untuk mengejar karier di bidang musik untuk film dan televisi.
Setelah Steve Porcaro keluar, Toto tinggal berlima. David Paich mengambil alih semua permainan kibor yang dulunya dilakukan bersama Steve Porcaro. Album ke-7 mereka, The Seventh One melahirkan banyak lagu hit, termasuk di antaranya "Home of the Brave", "Pamela", dan "Stop Loving You". Album ini menjadi album Toto paling populer setelah Toto IV. Sewaktu diwawancara pada bulan Agustus 2006, David Paich mengatakan album The Seventh One sangat laku dan merupakan rekaman yang menandai kembalinya mereka dalam dunia musik. Di saat yang bersamaan, perusahaan rekaman tempat mereka bernaung berganti pimpinan dan semua promosi untuk album ini dihentikan secara tiba-tiba. Walaupun demikian, tur album The Seventh One berakhir dengan sukses besar, sekaligus membuka jalan bagi Toto untuk bermain di banyak negara di dunia.
Vokalis baru dan album Past To Present
Setelah tur berjudul Seventh One, giliran vokalis utama Joseph Williams yang minta berhenti. Pada tahun 1989, Toto ingin merekam beberapa lagu baru untuk album kompilasi lagu-lagu hit dan ingin Bobby Kimball kembali bergabung. Usaha mereka untuk mendapatkan kembali Bobby Kimball ternyata tidak direstui perusahaan rekaman. Sebagai gantinya, Toto mendapat vokalis baru bernama Jean-Michel Byron. Bersama Byron, Toto merekam 4 lagu baru yang dimasukkan ke dalam album berisi lagu-lagu hit mereka, Past To Present. Album ini dirilis tahun 1990 dan diikuti tur berjudul "Planet Earth Tour". Sewaktu tur baru saja dimulai, sang vokalis baru ternyata kurang cocok dengan Toto dan diminta untuk mundur.
Kepergian tiba-tiba Jeff Porcaro
Gitaris Steve Lukather mengambil alih peran vokalis karena Toto kembali tidak memiliki vokalis utama. Dengan Steve Lukather pada vokal, Toto sempat merekam album Kingdom of Desire. Sebelum rekaman ini dirilis, tragedi menimpa Jeff Porcaro yang harus pergi untuk selama-lamanya karena reaksi alergi akibat pestisida dari kebunnya. Toto hampir pecah karena harus melakukan promosi album Kingdom of Desire tanpa pemain drum. Keluarga Porcaro akhirnya malah meminta agar Toto diteruskan walaupun tanpa Jeff. Simon Phillips terpilih sebagai pemain drum yang baru dan pertunjukan keliling Toto bisa dimulai. Tur ini dipersembahkan Toto untuk mengenang Jeff Porcaro dan direkam sebagai album live Absolutely Live yang dirilis tahun 1993.
Di penghujung tur Absolutely Live, Toto mengadakan pertunjukan yang diberi nama Tribute to Jeff Porcaro Concert di Los Angeles. Pertunjukan ini menampilkan Toto bersama musisi terkenal seperti Don Henley, Eddie Van Halen, Donald Fagan, Walter Becker, Boz Scaggs, James Newton Howard, dan bintang tamu George Harrison. Setelah tur berakhir, grup Toto beristirahat dan anggotanya sibuk dengan proyek masing-masing.
Pada tahun 1995, Toto bergabung kembali dan merekam album Tambu. Album ini menghasilkan lagu hit "I Will Remember" dan diikuti tur keliling yang berakhir tahun 1996.
Ulang tahun ke-20 dan kembalinya Bobby Kimball
Di tahun 1997, David Paich dan Steve Lukather mulai mencari-cari lagu Toto yang belum dirilis dari berbagai rekaman dan pita demo lama milik mereka. Lagu tersebut ingin dimasukkan ke dalam album peringatan ulang tahun Toto yang ke-20. Di tahun berikutnya (1998), Toto mengeluarkan album Toto XX. Album ini berisi lagu-lagu mereka yang belum pernah dirilis dari awal berdirinya Toto. Pertunjukan keliling secara kecil-kecilan dilakukan untuk mempromosikan album ini, dan Toto berhasil mendapatkan kembali Bobby Kimball, Steve Porcaro, dan Joseph Williams. Mereka bertiga bersedia bergabung selama pertunjukan keliling berlangsung. Setelah absen dari Toto selama 15 tahun, Bobby Kimball kembali bergabung sebagai vokalis utama. Album mereka yang berikutnya dengan vokalis Bobby Kimball diberi judul Mindfields. Album ini dirilis tahun 1999, dan diikuti pertunjukan keliling Reunion Tour yang berlangsung hingga tahun 2000. Pertunjukan ini menghasilkan album live berjudul Livefields yang dirilis akhir tahun 1999.
Ulang tahun Toto ke-25
Pada tahun 2002, Toto merilis album Through the Looking Glass untuk memperingati 25 tahun berdirinya Toto. Di album ini, Toto membawakan lagu-lagu yang dulunya pernah dibawakan musisi legendaris yang berpengaruh pada warna musik Toto, misalnya The Beatles, Bob Marley, Cream, dan Animals. Setelah album ini dirilis, Toto mengadakan tur dan rekaman pertunjukannya menjadi album live dan album DVD berjudul Live in Amsterdam.
David Paich pensiun
Mulai awal tahun 2003, David Paich mengambil cuti dari pertunjukan keliling untuk mengurus anggota keluarganya yang sakit. Pemain kibor veteran Greg Phillinganes mengisi posisi yang ditinggalkan David Paich agar tur bisa terus berlanjut. Pada akhirnya, Greg diminta untuk bergabung sebagai anggota tetap sedangkan David Paich mengundurkan diri dari pertunjukan keliling Toto. Namun keterlibatan David Paich dengan Toto tidak serta merta berakhir. David Paich masih terus aktif dalam rekaman album Toto, menulis aransemen untuk pertunjukan keliling, dan terus tampil sebagai bintang tamu kalau pertunjukan kebetulan diadakan dekat dengan rumahnya di LA.
Album Falling In Between
Di awal tahun 2006, Toto mengeluarkan album Falling In Between yang semuanya berisi lagu-lagu baru. Terakhir kali Toto merilis album berisi lagu-lagu baru adalah di tahun 1999. Album ini melahirkan singel "Bottom of Your Soul" yang sukses di berbagai anak tangga lagu Eropa. Setelah album ini dirilis, Toto kembali melakukan pertunjukan keliling dunia secara besar-besaran. Pada pertunjukan keliling tahap kedua, pemain bas Leland Sklar untuk sementara menggantikan peran Mike Porcaro pada bas.
Trivia
- Steve Lukather adalah anggota paling awet yang selalu ada dalam setiap pertunjukan keliling.
- Nama grup musik ini sama dengan merek keramik saniter produksi bernama Toto.
- Salah satu penyanyi yang ikut bernyanyi dalam lagu I'll Be Over You adalah Michael McDonald.
- Salah satu penyanyi yang ikut bernyanyi dalam Stop Loving You adalah Jon Anderson dari Yes
- Patrick Swayze sewaktu masih muda tampil sebagai penari latar dalam musik video "Rosanna".
- Lagu Rosanna ditulis Steve Porcaro untuk aktris Rosanna Arquette.
Daftar album
Album studio
- 1978 Toto
- 1979 Hydra
- 1981 Turn Back
- 1982 Toto IV
- 1984 Isolation
- 1986 Fahrenheit
- 1988 The Seventh One
- 1992 Kingdom of Desire
- 1995 Tambu
- 1999 Mindfields
- 2002 Through the Looking Glass (berisi lagu-lagu yang pernah dibawakan musisi lain)
- 2006 Falling In Between
Album kompilasi, album live dan lagu tema
- 1984 Dune (lagu tema film berjudul sama, rekaman mengalami remaster dan dirilis kembali tahun 1997 dan 2001)
- 1990 Past to Present 1977-1990 (album kompilasi dengan 4 lagu baru)
- 1993 Absolutely Live
- 1998 Toto XX (berisi lagu-lagu yang sebelumnya belum pernah dirilis)
- 1999 Livefields
- 2003 Live in Amsterdam
- 2003 The Essential Toto
Singel
Year | Title | Album |
---|---|---|
1978 | Hold the Line | Toto |
1978 | I'll Supply the Love | Toto |
1978 | Georgy Porgy | Toto |
1979 | St. George and the Dragon | Hydra |
1979 | "99" | Hydra |
1979 | "All Us Boys" | Hydra |
1981 | Goodbye Elenore | Turn Back |
1982 | Rosanna | Toto IV |
1982 | Make Believe | Toto IV |
1982 | Africa | Toto IV |
1983 | I Won't Hold You Back | Toto IV |
1983 | Waiting For Your Love | Toto IV |
1984 | Stranger In Town | Isolation |
1985 | Holyanna | Isolation |
1985 | How Does It Feel | Isolation |
1985 | Endless | Isolation |
1986 | Angel Don't Cry | Isolation |
1986 | I'll Be Over You | Fahrenheit |
1986 | Without Your Love | Fahrenheit |
1987 | Till The End | Fahrenheit |
1988 | Pamela | The Seventh One |
1988 | Stop Loving You | The Seventh One |
1988 | Straight For The Heart | The Seventh One |
1988 | Mushanga | The Seventh One |
1990 | Out Of Love | Past to Present 1977-1990 |
1990 | Can You Hear What I'm Saying | Past to Present 1977-1990 |
1992 | Don't Chain My Heart | Kingdom of Desire |
1992 | Only You | Kingdom of Desire |
1992 | 2 Hearts | Kingdom of Desire |
1992 | The Other Side | Kingdom of Desire |
1995 | I Will Remember | Tambu |
1995 | If You Belong To Me | Tambu |
1995 | Just Can't Get To You | Tambu |
1996 | Drag Him To The Roof | Tambu |
1996 | The Other End Of Time | Tambu |
1996 | The Turning Point | Tambu |
1998 | Goin Home | Toto XX |
1999 | Mad About You | Mindfields |
1999 | Melanie | Mindfields |
1999 | Cruel | Mindfields |
2002 | Could You Be Loved | Through the Looking Glass |
2002 | While My Guitar Gently Weeps | Through the Looking Glass |
2006 | Bottom of Your Soul | Falling In Between |
Referensi
- ^ "Band History". Situs resmi Toto. Diakses tanggal 17 Maret.
Pranala luar
- (Inggris) Situs resmi Toto
- (Inggris) Data lengkap kelompok dan album Toto
- (Inggris) Situs web Joseph Williams
- (Indonesia) Toto melaksanakan pesta perak di Jakarta RRI Online
- (Indonesia) Kenangan Lembut dari Toto Kompas 15 Februari 2004
Toto |
Steve Lukather | Bobby Kimball | Mike Porcaro | Simon Phillips | David Paich | Greg Phillinganes |
David Hungate | Jeff Porcaro | Steve Porcaro | Dennis "Fergie" Frederiksen | Joseph Williams | Jean-Michel Byron |
Diskografi |
---|
Album studio: Toto | Hydra | Turn Back | Toto IV | Isolation | Fahrenheit | The Seventh One | Kingdom of Desire | Tambu | Mindfields | Through the Looking Glass | Falling In Between |
Album kompilasi, album live, & soundtrack: Dune | Past to Present 1977-1990 | Absolutely Live | Toto XX | Livefields | Live in Amsterdam | The Essential Toto |
Singel terkenal: Hold the Line | Rosanna | Africa | Mushanga | Bottom of Your Soul |