Reaksi reversibel

Revisi sejak 19 Desember 2022 12.24 oleh Arya-Bot (bicara | kontrib) (Catatan kaki: clean up)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Reaksi reversibel adalah reaksi kimia yang dapat berlangsung dalam dua arah. Dengan kata lain, dalam reaksi tersebut tidak hanya reaktan yang dapat berubah menjadi produk, tetapi produkpun bisa berubah kembali menjadi reaktan. Contohnya adalah ketika molekul CH3COOH larut dalam air akan terurai menjadi ion H+ dan CH3COO-. Namun pada suatu saat, ion-ion tersebut dapat berubah kembali menjadi molekul CH3COOH. Reaksi reversibel biasanya ditandai dengan tanda panah rangkap.[1]

Sejarah

sunting

Konsep reaksi reversibel diperkenalkan oleh Berthollet pada tahun 1803 setelah ia mengamati pembentukan kristal natrium karbonat di ujung danau garam:[2]

2NaCl + CaCO3 → Na2CO3 + CaCl2

Ia menyadari bahwa reaksi ini merupakan kebalikan reaksi yang telah dikenal

Na2CO3 + CaCl2→ 2NaCl + CaCO3

Sebelumnya, reaksi kimia dianggap hanya berlangsung satu arah. Berthollet mencoba menjelaskan reaksi dua arah ini dengan menyatakan bahwa kelebihan garam di danau membantu mendorong reaksi "terbalik" yang membentuk natrium karbonat.[3]

Catatan kaki

sunting
  1. ^ Chang, Raymond. 2003. Kimia Dasar Konsep-Konsep Dasar Inti Jilid 1. Jakarta: Erlangga
  2. ^ How did Napoleon Bonaparte help discover reversible reactions?. Chem1 General Chemistry Virtual Textbook: Chemical Equilibrium Introduction: reactions that go both ways.
  3. ^ Claude-Louis Berthollet,"Essai de statique chimique", Paris, 1803. (Google books)