Final Piala Dunia FIFA 2022
Final Piala Dunia FIFA 2022 adalah pertandingan sepak bola untuk menentukan pemenang Piala Dunia FIFA 2022. Pertandingan ini menjadi final yang ke-22 dari Piala Dunia FIFA, turnamen empat tahunan yang diikuti oleh tim nasional sepak bola pria asosiasi anggota FIFA. Pertandingan ini diselenggarakan di Stadion Lusail, Lusail, Qatar, pada 18 Desember 2022 yang bertepatan pada hari nasional Qatar, antara Argentina melawan Prancis.
Turnamen | Piala Dunia FIFA 2022 | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
| |||||||
Setelah perpanjangan waktu Argentina menang 4–2 melalui adu penalti | |||||||
Tanggal | 18 Desember 2022 | ||||||
Stadion | Stadion Lusail, Lusail | ||||||
Pemain Terbaik | Lionel Messi (Argentina)[1] | ||||||
Wasit | Szymon Marciniak (Polandia)[2] | ||||||
Penonton | 88.966 | ||||||
Cuaca | Sebagian berawan 22 °C (72 °F) 64% kelembapan[3][4] | ||||||
Argentina memenangkan pertandingan melalui adu penalti dengan skor 4–2 setelah hasil imbang 3–3 hingga perpanjangan waktu berakhir dan meraih gelar juara Piala Dunia FIFA yang ketiga.[1]
Latar belakang
Piala Dunia FIFA 2022 adalah edisi ke-22 Piala Dunia, kompetisi sepak bola empat tahunan FIFA untuk tim nasional yang diselenggarakan di Qatar pada 20 November hingga 18 Desember 2022. Qatar lolos ke putaran final secara otomatis sebagai tuan rumah turnamen, sedangkan 206 tim lain berkompetisi memperebutkan 31 tempat tersisa melalui babak kualifikasi yang diselenggarakan oleh enam konfederasi anggota FIFA pada Juni 2019 hingga Juni 2022. Pada putaran final, tim yang lolos dibagi ke delapan grup yang masing-masing berisi empat tim dan bertanding melawan satu sama lain dalam format kompetisi. Dua tim teratas dari setiap grup lolos ke babak gugur.
Serupa dengan Prancis, Argentina juga telah memenangkan dua Piala Dunia sebelumnya, yakni pada 1978 dan 1986.[5] Argentina juga finis sebagai finalis tiga kali pada 1930, 1990, dan 2014. Setelah kekalahan final 2014, Argentina mengalami dua kekalahan di final Copa América secara beruntun oleh Chili, yaitu pada 2015 dan 2016. Setelah serangkaian penampilan mengecewakan di Rusia, di mana mereka kalah oleh tim yang kelak menjadi juara, Prancis, di babak 16 besar serta di Copa América 2019,[6] di mana mereka finis sebagai juara ketiga, pelatih baru Lionel Scaloni berhasil membawa Argentina meraih gelar internasional pertama dalam 28 tahun, yaitu ketika Argentina menyingkirkan Brasil 1–0 di Copa América 2021, yang membuat kapten Lionel Messi meraih gelar internasional pertamanya bersama Argentina.[7][8] Setelah memenangkan Finalissima 2022 dengan mengalahkan juara Eropa, Italia, 3–0,[9] Argentina lolos ke Qatar sebagai salah satu favorit juara.[10][11]
Juara bertahan Piala Dunia edisi sebelumnya, Prancis, menjadi tim pertama sejak final 2002 yang membuat penampilan final berturut-berturut sekaligus juara bertahan pertama yang lolos ke final berturut-turut sejak 1998, di mana keduanya dicapai oleh Brasil. Prancis telah memenangkan dua Piala Dunia, yakni pada 1998 dan 2018.[12] Prancis pernah mencapai final 2006, tetapi tumbang oleh Italia dalam adu penalti. Di bawah asuhan Didier Deschamps, yang pernah menjuarai edisi 1998 sebagai pemain, Prancis gagal menjuarai Piala Dunia 2014, Piala Eropa 2016, dan 2020, tetapi berhasil meraih gelar Piala Dunia 2018.[13][14][15] Oleh karena statusnya sebagai juara dunia, Prancis juga lolos ke Qatar sebagai salah satu favorit juara.[16] Prancis juga ingin meniru prestasi Italia pada 1934 dan 1938 serta Brasil pada 1958 dan 1962 sebagai negara ketiga yang berhasil mempertahankan gelar Piala Dunia. Didier Deschamps ingin menjadi pelatih kedua yang meraih dua gelar Piala Dunia FIFA, setelah Vittorio Pozzo bersama Italia pada 1934 dan 1938.[17] Setelah memenangkan gelar pada edisi 1998 sebagai pemain, Deschamps juga ingin menjadi orang ketiga yang meraih tiga gelar Piala Dunia FIFA, setelah legenda Brasil Pelé (seluruh gelar diraih sebagai pemain) dan Mário Zagallo (meraih dua gelar sebagai pemain, satu gelar sebagai pelatih).[18][19]
Dua negara bertemu di babak gugur Piala Dunia untuk kedua kali secara beruntun. Dalam babak 16 besar edisi 2018 di Kazan Arena, Kazan, Rusia, Prancis menang 4–3 dalam apa yang The Independent disebut sebagai "salah satu pertandingan Piala Dunia terhebat sepanjang masa".[20] Antoine Griezmann membuka skor melalui tendangan penalti sebelum Ángel Di María dan Gabriel Mercado membuat Argentina unggul, sementara Prancis membalasnya dengan mencetak tiga gol berikutnya melalui tendangan voli Benjamin Pavard di luar kotak penalti – yang kemudian terpilih menjadi gol terbaik turnamen – dan dwigol dari Kylian Mbappé. Sergio Agüero mengurangi selisih gol menjadi satu saat injury time, tetapi Argentina gagal menyamakan kedudukan untuk memaksa pertandingan dilanjutkan ke babak perpanjangan waktu.
Bola pertandingan untuk babak semifinal, perebutan tempat ketiga, dan final diumumkan pada 11 Desember 2022. Bola ini merupakan variasi dari Adidas Al Rihla yang bernama Adidas Al-Hilm, berarti 'Mimpi' dalam bahasa Arab, referensi dari mimpi setiap negara untuk mengangkat trofi Piala Dunia.[21] Aspek teknis bola masih sama, hanya warna yang membedakannya dari Al-Rihla, bola yang digunakan di pertandingan babak grup dan babak gugur sebelumnya. Warna merah marun melambangkan warna nasional negara tuan rumah Qatar serta warna emas diambil dari warna gurun pasir dan Trofi Piala Dunia FIFA. Bola ini menjadi bola khusus kelima untuk pertandingan final Piala Dunia FIFA, setelah +Teamgeist Berlin, Jo'bulani, Brazuca Final Rio, dan Telstar Mechta.
Tempat pertandingan
Pertandingan final diselenggarakan di Stadion Lusail, Lusail, terletak sekitar 15 kilometer (9,3 mi) utara pusat kota Doha.[22] Stadion ini dibangun untuk menjadi tuan rumah pertandingan final sebagai bagian dari pencalonan Piala Dunia Qatar[23] dan dikonfirmasi secara resmi sebagai tempat pertandingan final pada 15 Juli 2020.[24] Stadion ini juga dialokasikan untuk menggelar sembilan pertandingan lain: enam pertandingan di babak grup dan tiga pertandingan di babak gugur.[25]
Stadion Lusail yang dimiliki Asosiasi Sepak Bola Qatar, dibangun sebagai bagian dari pencalonan Qatar untuk Piala Dunia. Stadion ini dirancang oleh firma arsitektur Britania Raya Foster + Partners dan perusahaan jasa arsitektur Amerika Serikat Populous,[26] serta dibantu MANICA Architecture.[27] Stadion ini menggunakan pendingin udara bertenaga surya dan diklaim memiliki jejak karbon nol.[28] Pembangunan dimulai pada April 2017[29] dan awalnya direncanakan rampung pada 2020. Namun, oleh karena penyelesaian stadion ini mengalami penundaan, stadion ini akhirnya selesai dibangun pada November 2021.[30] Stadion ini menyelenggarakan pertandingan pertamanya dalam kompetisi Piala Super Lusail pada 9 September 2022,[31] lebih lambat dari yang direncanakan.[32]
Perjalanan menuju final
Argentina
Lawan | Hasil akhir | |
---|---|---|
1 | Arab Saudi | 1–2 |
2 | Meksiko | 2–0 |
3 | Polandia | 2–0 |
B16 | Australia | 2–1 |
PF | Belanda | 2–2 (p.w.) (4–3 a.p.) |
SF | Kroasia | 3–0 |
Diundi ke grup C dan berbekal rekor 36 pertandingan tak terkalahkan selama tiga tahun,[33] Argentina lolos ke turnamen sebagai salah satu favorit juara. Namun, diunggulkan secara statistik justru menyebabkan kekecewaan terbesar dalam sejarah Piala Dunia karena dikalahkan 2–1 oleh Arab Saudi.[34][35] Gol pembuka Lionel Messi dari titik penalti kemudian diikuti beberapa gol La Albiceleste yang dianulir karena offside.[36] Tak lama babak kedua dimulai, Arab Saudi mengejutkan Argentina dengan dua gol yang dicetak oleh Saleh Al-Shehri dan Salem Al-Dawsari dalam kurun waktu lima menit, sebelum menghentikan upaya-upaya lain dari wakil Amerika Selatan tersebut dengan performa pertahanan yang disiplin.[37][38] Namun, Argentina kembali bangkit dari kekalahan mengejutkan tersebut untuk mengatasi kegigihan kubu Meksiko dengan skor 2–0 melalui upaya tendangan jarak jauh dari Messi yang kemudian memberi umpan matang kepada Enzo Fernández untuk gol kedua Argentina sehingga menghidupkan asa mereka di Piala Dunia.[39] Termotivasi dengan kemenangan tersebut, Argentina kemudian mengalahkan Polandia dengan skor yang sama melalui gol yang dicetak oleh Alexis Mac Allister dan Julián Álvarez. Meski diwarnai kegagalan penalti Messi pada babak pertama, Argentina menjadi pemuncak Grup C, sehingga menyingkirkan Meksiko dan Arab Saudi dari Piala Dunia.[40] Di babak 16 besar, Argentina bertemu peringkat kedua grup D, Australia. Gol pertama Messi di babak gugur yang kemudian diikuti gol cerdik Álvarez yang mencegat bola dari penjaga gawang Australia Mathew Ryan dan menyelesaikannya ke gawang kosong, membuat Argentina mengatasi perlawanan Australia 2–1, meski diwarnai gol bunuh diri Enzo Fernández dan penyelamatan jarak dekat pada saat-saat terakhir oleh Emiliano Martínez.[41] Berhadapan dengan Belanda di babak perempat final dalam pertandingan ulang pertemuan di babak semifinal pada 2014, Argentina unggul dua gol yang dicetak oleh Nahuel Molina dan Messi dari titik penalti, tetapi dibuyarkan oleh dua gol telat yang dicetak Wout Weghorst dan pertandingan berakhir 2–2 pada 90 menit; tidak ada gol yang tercipta saat babak perpanjangan waktu, adu penalti digunakan sebagai penentu pemenang. Emiliano Martínez menggagalkan dua tendangan penalti pertama Belanda oleh Virgil van Dijk dan Steven Berghuis, sedangkan hanya Enzo Fernández yang gagal mengeksekusinya untuk Argentina. Lautaro Martínez menjadi penendang terakhir dan penentu yang membawa Argentina lolos ke babak semifinal untuk bertemu juara kedua edisi 2018, Kroasia.[42] Dalam pertandingan ulang babak grup edisi 2018, di mana Kroasia menang 3–0, Argentina membalas kekalahannya dan menyingkirkan Kroasia dengan skor yang sama. Lionel Messi mencetak gol dari tendangan penalti pada babak pertama sebelum Álvarez mencetak gol dari upaya solo lima menit kemudian. Messi kemudian memberikan umpan matang kepada Álvarez untuk mencetak gol keduanya pada babak kedua, sehingga Argentina mengamankan tempat di final untuk kedua kali dalam 8 tahun.[43]
Prancis
Lawan | Hasil akhir | |
---|---|---|
1 | Australia | 4–1 |
2 | Denmark | 2–1 |
3 | Tunisia | 0–1 |
B16 | Polandia | 3–1 |
PF | Inggris | 2–1 |
SF | Maroko | 2–0 |
Prancis memulai kampanye Piala Dunia sebagai juara dunia yang telah memenangkan edisi terkini di Rusia dan diundi ke grup D. Dalam pertemuan pertama melawan wakil AFC, Australia, Prancis dibuat terkejut pada menit kesembilan karena gol yang dicetak oleh Craig Goodwin, tetapi mampu berbalik unggul melalui dwigol Olivier Giroud ditambah gol dari Adrien Rabiot dan Kylian Mbappé sehingga berakhir dengan skor 4–1.[44] Diberdayai kemenangan tersebut, Prancis mengatasi kubu Denmark yang sangat terorganisir dan mengancam melalui dwigol Mbappé pada babak kedua, meski kebobolan gol penyama kedudukan oleh Andreas Christensen, hasil akhir 2–1 membuat Prancis menjadi tim pertama yang lolos ke babak gugur Piala Dunia di Qatar sekaligus menjadi juara dunia asal Eropa pertama yang melakukannya sejak 1994.[45] Setelah memastikan diri lolos ke babak gugur, Prancis merotasi sebagian besar pemainnya dengan mengistirahatkan pemain kunci di pertandingan terakhir melawan Tunisia yang sudah dipastikan tersingkir. Prancis akhirnya kalah 1–0 berkat gol yang dicetak pemain Tunisia kelahiran Prancis Wahbi Khazri sebelum gol penyama kedudukan dari Antoine Griezmann dianulir. Prancis tetap sebagai pemuncak grup karena unggul selisih gol atas Australia.[46] Dalam babak 16 besar, Prancis mengatasi perlawanan peringkat kedua grup C, Polandia, dengan skor 3–1 melalui gol yang dicetak Giroud dan Mbappé, meski kebobolan pada menit-menit terakhir oleh penalti Robert Lewandowski.[47] Babak perempat final memperlihatkan Prancis menghadapi saingan lama Inggris dalam pertandingan yang menegangkan, dengan Prancis mengalahkan Inggris 2–1 melalui gol yang dicetak Aurélien Tchouaméni dan Giroud. Inggris menyamakan kedudukan berkat gol penalti Harry Kane, tetapi penalti kedua dalam pertandingan tersebut disia-siakan oleh Kane, sehingga Prancis memperoleh tempat di babak semifinal.[48] Prancis kemudian berhadapan tim non unggulan terbesar dalam turnamen ini, Maroko, yang mengalahkan dua wakil dari Iberia, Spanyol dan Portugal. Prancis mengakhiri sejarah yang dibuat oleh negara Afrika tersebut melalui dua gol dari Theo Hernández dan Randal Kolo Muani, Prancis pun mencapai final Piala Dunia berturut-turut untuk pertama kali dalam sejarah.[49]
Pra pertandingan
Beberapa kepala negara menghadiri pertandingan, diantaranya Amir Qatar Tamim bin Hamad Al Thani, presiden Prancis Emmanuel Macron, dan presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan. Anggota Dewan FIFA dan presiden FIFA Gianni Infantino juga hadir.[50] Presiden Argentina Alberto Fernández menolak hadir menyaksikan pertandingan final ke Qatar untuk menghindari pengaruh negatif politik.[51]
Bola
Bola untuk pertandingan final adalah Adidas Al Hilm.[52] Al Hilm yang berarti "mimpi" dalam bahasa Arab, menampilkan desain tekstur berwarna dasar emas dan pola segitiga halus, mengambil inspirasi dari padang pasir di wilayah yang mengelilingi kota Doha, warna trofi Piala Dunia FIFA, dan pola bendera Qatar.[53][54] Namun, Al Hilm memiliki karekteristik internal dan teknologi yang sama dengan Adidas Al Rihla, bola yang digunakan pada babak gugur hingga perempat final.[53][54] Al Hilm diperkenalkan ke publik oleh mantan pemain tim nasional Brasil Kaká dan mantan kapten tim nasional Spanyol Iker Casillas dalam sebuah acara yang diselenggarakan Adidas pada 11 Desember 2022.[53]
Upacara penutupan
Sebelum pertandingan final dimulai, upacara penutupan Piala Dunia FIFA 2022 diselenggarakan pukul 16:30 AST pada hari dan tempat yang sama dengan pertandingan final.[55] Upacara bertemakan "Sebuah Malam untuk Diingat" ("A Night to Remember") tersebut, berlangsung selama 15 menit dan menampilkan gabungan lagu-lagu dari soundtrack resmi yang dibawakan oleh musisi Qatar AISHA, musisi Amerika Serikat Davido, penyanyi Puerto Riko Ozuna, musisi Prancis Gims, penyanyi dan penari kelahiran Kanada Nora Fatehi, penyanyi Uni Emirat Arab Balqees, penyanyi Iraq Rahma Riad, dan musisi Maroko Manal.[55][56]
Wasit
Wasit asal Polandia Szymon Marciniak ditunjuk sebagai wasit untuk pertandingan final pada 15 Desember 2022, bersama rekan senegaranya, asisten wasit Paweł Sokolnicki dan Tomasz Listkiewicz.[2][57] Marciniak menjadi wasit FIFA sejak 2011[58] dan sebelumnya pernah menjadi wasit Piala Eropa 2016 dan Piala Dunia FIFA 2018, serta Piala Super UEFA 2018.[57] Sebelumnya dalam turnamen ini, Marciniak memimpin pertandingan babak grup antara Prancis melawan Denmark dan babak 16 besar antara Argentina melawan Australia. Ini merupakan pertama kalinya wasit asal Polandia memimpin tim wasit di final Piala Dunia dan kedua kalinya wasit asal Polandia ditugaskan dalam pertandingan tersebut, setelah Michał Listkiewicz yang menjadi hakim garis saat Final Piala Dunia FIFA 1990.[57]
Ismail Elfath dan Kathryn Nesbitt dari Amerika Serikat terpilih sebagai wasit keempat dan asisten wasit cadangan untuk pertandingan ini, sedangkan wasit asal Polandia lain, Tomasz Kwiatkowski, menjadi pemimpin tim asisten wasit video.[59] Wasit asal Venezuela Juan Soto bertindak sebagai pembantu asisten wasit video, Kyle Atkins dari Amerika Serikat bertugas sebagai asisten wasit video offside, dan asisten wasit video pendukung ditugaskan kepada wasit asal Meksiko, Fernando Guerrero.[2] Wasit asal Jerman Bastian Dankert bertugas sebagai asisten wasit video siaga dan wasit asal Amerika Serikat Corey Parker terpilih sebagai pembantu asisten wasit video siaga.[60][59]
Pertandingan
Detail
Argentina
|
Prancis
|
|
|
Pemain Terbaik:
Asisten wasit:
|
Peraturan pertandingan[61]
|
Statistik
Statistik | Argentina | Prancis |
---|---|---|
Gol[62] | 3 | 3 |
Total tembakan[62] | 21 | 10 |
Tembakan tepat sasaran[62] | 9 | 5 |
Penyelamatan[62] | 7 | 12 |
Penguasaan bola[62] | 46,5% | 40,6% |
Tendangan sudut[62] | 6 | 5 |
Pelanggaran[63] | 26 | 19 |
Offside[63] | 4 | 4 |
Kartu kuning[62] | 5 | 3 |
Kartu merah[62] | 0 | 0 |
Catatan
- ^ Setiap tim hanya diberikan tiga kali kesempatan penggantian pemain, dengan kesempatan keempat dapat dilakukan pada babak perpanjangan waktu, tidak termasuk penggantian yang dilakukan pada jeda waktu antar babak, sebelum babak perpanjangan waktu, dan jeda waktu antar babak perpanjangan waktu.
Referensi
- ^ a b c "Argentina and Messi spot on for World Cup glory". fifa.com (dalam bahasa Inggris). FIFA. 18 Desember 2022.
- ^ a b c @fifamedia (15 Desember 2022). "Match Officials" (Tweet). Diakses tanggal 15 Desember 2022 – via Twitter.
- ^ "Piala Dunia FIFA – Final – Argentina v Prancis". fifa.com. FIFA. 18 Desember 2022. Diakses tanggal 18 Desember 2022.
- ^ "Doha, Qatar Weather History" (dalam bahasa Inggris). Weather Underground. 18 Desember 2022. Diakses tanggal 18 Desember 2022.
- ^ Lewis, Rhett (11 Januari 2022). "How Many Times Has Argentina Won The World Cup?". History Of Soccer.
- ^ "Brazil 2–0 Argentina: Copa América semi-final – as it happened". the Guardian. 3 Juli 2019.
- ^ "Argentina stun Brazil in Copa América final to end 28-year trophy drought". the Guardian. 11 Juli 2021.
- ^ "Argentina beat Brazil 1–0 to win Copa America, 1st major title in 28 yrs". 11 Juli 2021 – via www.reuters.com.
- ^ "Messi echoes Maradona in masterclass as Argentina sends epic World Cup statement". Fox Sports. 1 Juni 2022.
- ^ "Argentina are favourites for World Cup 2022 win in Qatar with 'happy' Lionel Messi, says Joe Cole". Eurosport. 22 November 2022.
- ^ "World Cup 2022 betting odds: which team are favourites to win?". 14 Desember 2022 – via www.reuters.com.
- ^ Thomas-Humphreys, Harry (14 Desember 2022). "How many times have France won the World Cup?". Metro (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 15 Desember 2022.
- ^ "France 0-1 Germany". BBC Sport (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 15 Desember 2022.
- ^ Borden, Sam (10 Juli 2016). "At Euro 2016 Final, Portugal Loses Ronaldo but Defeats France". The New York Times (dalam bahasa Inggris). ISSN 0362-4331. Diakses tanggal 15 Desember 2022.
- ^ Husband, Ben (28 Juni 2021). "5 talking points as France crash out of Euro 2020 on penalties vs Switzerland". mirror (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 15 Desember 2022.
- ^ Collings, Simon (18 November 2022). "Rating the World Cup favourites: Brazil, Argentina and France". Evening Standard (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 15 Desember 2022.
- ^ "Who is Vittorio Pozzo French World Cup coach Didier Deschamps is trying to emulate" (dalam bahasa Inggris). FIFA. Diakses tanggal 14 Desember 2022.
- ^ "World Cup Champions Squads 1930–2018". RSSSF. 15 September 2021. Diakses tanggal 14 Desember 2022.
- ^ West, Jenna (15 Juli 2018). "Didier Deschamps Becomes Third to Win World Cup as Player and Manager". Sports Illustrated. Diakses tanggal 16 Juli 2018.
- ^ Liew, Jonathan (30 Juni 2018). "Why France vs Argentina was one of the greatest World Cup games of all time". The Independent. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 Juli 2018.
- ^ "adidas reveals the FIFA World Cup™ official Finals match ball". FIFA.com (dalam bahasa Inggris). FIFA. 11 Desember 2022. Diakses tanggal 11 Desember 2022.
- ^ "Lusail Stadium" (dalam bahasa Inggris). Supreme Committee for Delivery & Legacy. Diakses tanggal 30 Maret 2022.
- ^ "Lusail Iconic Stadium for Qatar 2022 is revealed at Leaders in Football conference in London" (Siaran pers) (dalam bahasa Inggris). Foster and Partners. 6 Oktober 2010. Diakses tanggal 30 Maret 2022.
- ^ "FIFA World Cup match schedule confirmed: hosts Qatar to kick off 2022 tournament at Al Bayt Stadium" (dalam bahasa Inggris). FIFA. 15 Juli 2020. Diakses tanggal 30 Maret 2022.
- ^ "FIFA World Cup Qatar 2022 – Match Schedule" [Piala Dunia FIFA 2022 – Jadwal Pertandingan] (PDF). FIFA.com (dalam bahasa Inggris). Fédération Internationale de Football Association. 11 Agustus 2022. Diakses tanggal 11 Agustus 2022.
- ^ "Lusail Iconic Stadium – FIFA World Cup Qatar". e-architect (dalam bahasa Inggris). 7 Maret 2019. Diakses tanggal 20 Januari 2022.
- ^ "Lusail Iconic Stadium World Cup 2022: Qatar World Cup Stadium" (dalam bahasa Inggris). fifaworldcupnews.com. 23 September 2021. Diakses tanggal 17 Februari 2022.
- ^ "Qatar's Lusail Iconic Stadium for Solar World Cup Stadium". architecture-view.com. 27 Oktober 2010. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 Juni 2016. Diakses tanggal 24 Februari 2022.
- ^ "Work starts on Qatar World Cup final stadium at Lusail" (dalam bahasa Inggris). thepeninsulaqatar.com. 12 April 2017. Diakses tanggal 24 Februari 2022.
- ^ Parkes, James (23 November 2021). "Foster + Partners-designed Lusail Stadium among eight completed Qatar World Cup venues". Dezeen. Diakses tanggal 30 Maret 2022.
- ^ "Photos: Lusail Super Cup tests stadium hosting World Cup final". aljazeera.com. Diakses tanggal 16 September 2022.
- ^ Sobura, Tomasz (2 Februari 2022). "New stadium: The date bowl still awaiting its first game". StadiumDB.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 30 Maret 2022.
- ^ Cons, Roddy (18 November 2022). "When could Argentina break the world record unbeaten streak at the 2022 World Cup?". Diario AS.
- ^ "Qatar's World Cup has seen the biggest upsets in recent history" – via The Economist.
- ^ Smith, Rory (22 November 2022). "Saudi Arabia Leaves Another Scar on Argentina's Soul" – via NYTimes.com.
- ^ "What's this new rule: Fans fume as Argentina's Lautaro Martinez's goal vs Saudi Arabia is ruled offside". TimesNow. 22 November 2022.
- ^ "Saudi shock: Argentina stunned in historic World Cup upset". 1 News (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 15 Desember 2022.
- ^ Staff, Scroll. "Argentina and early exits: A look at La Albiceleste's poor World Cup campaigns over the years". Scroll.in (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 15 Desember 2022.
- ^ "Argentina 2-0 Mexico: Lionel Messi and Enzo Fernandez stunners keep La Albiceleste alive with crucial victory". Eurosport (dalam bahasa Inggris). 26 November 2022. Diakses tanggal 15 Desember 2022.
- ^ "Argentina coast past Poland 2-0 to top World Cup Group C". www.aljazeera.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 15 Desember 2022.
- ^ Athletic, The. "Reaction to Argentina's win over Australia". The Athletic (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 15 Desember 2022.
- ^ "Argentina edge Netherlands in shootout to win World Cup quarter-final thriller". the Guardian (dalam bahasa Inggris). 9 Desember 2022. Diakses tanggal 15 Desember 2022.
- ^ "Argentina Sweeps Past Croatia 3-0 to Reach World Cup Final". VOA (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 15 Desember 2022.
- ^ "France 4-1 Australia: Olivier Giroud strikes twice to equal Les Bleus goal-scoring record in come-from-behind win". Eurosport UK (dalam bahasa Inggris). 22 November 2022. Diakses tanggal 15 Desember 2022.
- ^ "France 2-1 Denmark: Kylian Mbappe lights up World Cup with double". Sky Sports (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 15 Desember 2022.
- ^ Das, Andrew (30 November 2022). "In a Wild Finish, Tunisia Goes Out With a Win Against France". The New York Times (dalam bahasa Inggris). ISSN 0362-4331. Diakses tanggal 15 Desember 2022.
- ^ "France aren't playing well and they don't even need to, for the moment". MARCA (dalam bahasa Inggris). 4 Desember 2022. Diakses tanggal 15 Desember 2022.
- ^ "France beat England 2-1 after a nail-biting match at the World Cup". euronews (dalam bahasa Inggris). 10 Desember 2022. Diakses tanggal 15 Desember 2022.
- ^ "France end Morocco dream to set up Argentina final". BBC Sport (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 15 Desember 2022.
- ^ "Qatar's $300 Billion World Cup Is Headed for an Epic Comedown". Bloomberg.com (dalam bahasa Inggris). 15 Desember 2022. Diakses tanggal 15 Desember 2022.
- ^ "Argentine president to watch final match from home". The Hindu (dalam bahasa Inggris). Agence France-Presse. 18 Desember 2022. Diakses tanggal 18 Desember 2022.
- ^ Komite Organisasi dan Warisan Piala Dunia FIFA 2022 Qatar [@roadto2022en] (11 Desember 2022). "A golden dream Introducing my Al Hilm, the official match ball for the #FIFAWorldCup semi-finals and final #Qatar2022" (Tweet) (dalam bahasa Inggris) – via Twitter.
- ^ a b c Joseph Varghese (11 Desember 2022). "Al Hilm, official ball for World Cup finals, revealed". Gulf Times (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 11 Desember 2022.
- ^ a b Ayon Sengupta (11 Desember 2022). "Goodbye Al Rihla, Hello Al Hilm - Adidas' new ball for FIFA World Cup business end". Sportstar The Hindu (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 11 Desember 2022.
- ^ a b "World Cup closing ceremony: Time, venue, performers". Al Jazeera (dalam bahasa Inggris). 18 Desember 2022. Diakses tanggal 19 Desember 2022.
- ^ Sorin Furcoi; Showkat Shafi (18 Desember 2022). "Qatar holds spectacular World Cup closing ceremony ahead of final". Al Jazeera (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 19 Desember 2022.
- ^ a b c Asosiasi Sepak Bola Polandia. "Szymon Marciniak poprowadzi finał Mistrzostw Świata!". pzpn.pl (dalam bahasa Polski). Diakses tanggal 15 Desember 2022.
- ^ "FIFA 2022 Refereeing International Lists" (PDF). fifa.com. Diakses tanggal 15 Desember 2022.
- ^ a b Woitalla, Mike (16 Desember 2022). "American refs in Qatar: Two U.S. officials assigned to final; two on standby". Soccer America (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 18 Desember 2022.
- ^ "Rostocker Schiedsrichter Dankert beim WM-Finale im Einsatz". Norddeutscher Rundfunk (dalam bahasa Jerman). 15 Desember 2022. Diakses tanggal 18 Desember 2022.
- ^ "Regulations – FIFA World Cup Qatar 2022" [Peraturan – Piala Dunia FIFA 2022] (PDF). FIFA.com (dalam bahasa Inggris). Fédération Internationale de Football Association. 15 Desember 2021. Diakses tanggal 30 Maret 2022.
- ^ a b c d e f g h "Post Match Summary Report — Argentina 3–3 France — Final – Match 64 — 18 December 2022 — Lusail Stadium" (PDF). fifa.com (dalam bahasa Inggris). FIFA. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 19 Desember 2022. Diakses tanggal 18 Desember 2022.
- ^ a b "Argentina vs. France - Football Match Stats". espn.com (dalam bahasa Inggris). ESPN. 18 Desember 2022. Diakses tanggal 19 Desember 2022.
Pranala luar
- (Inggris) Situs web resmi