Ryamizard Ryacudu
Jenderal TNI (Purn.) Dr. (H.C.) Ryamizard Ryacudu (lahir 21 April 1950) adalah Menteri Pertahanan Republik Indonesia pada Kabinet Kerja bentukan Presiden Joko Widodo yang mulai menjabat sejak 27 Oktober 2014 hingga 20 Oktober 2019. Mantan perwira tinggi militer TNI AD ini juga pernah menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat dari tahun 2002 hingga 2005.[1]
Kehidupan
Ryamizard adalah putra Mayjen TNI Musannif Ryacudu, seorang perwira TNI Angkatan Darat yang dekat dengan Presiden Soekarno.[2] Ayahnya merupakan salah seorang tokoh Lampung, yang juga keturunan seorang penyebar agama Islam di Lampung. Dia menikah dengan Nora Tristyana, putri mantan Wakil Presiden, Jenderal TNI Try Sutrisno.
Pendidikan Militer
Karier
Karier militer
Kariernya mulai cemerlang setelah dia memangku jabatan Pangdam V/Brawijaya, yang kemudian diteruskan menjadi Pangdam Jayakarta. Saat terjadinya gesekan elit nasional pada masa presiden Gus Dur, Ryamizard yang saat itu menjabat Pangdam Jayakarta mengancam siapa saja yang akan mengganggu keamanan di wilayahnya. Selepas dari Kodam Jayakarta, Ryamizard mendapat promosi bintang tiga sebagai Panglima Kostrad menggantikan Letjen TNI Agus Wirahadikusumah. Kemampuannya merangkul semua unsur TNI saat apel siaga di Lapangan Monas yang melibatkan unsur TNI AL dan TNI AU Juli 2001 menarik KSAD untuk menunjuknya sebagai Wakil KSAD dan kemudian menggantikan Endriartono Sutarto sebagai KSAD.
Ia pernah dicalonkan di akhir masa jabatan presiden Megawati sebagai Panglima TNI. Namun pada saat pergantian presiden dari Megawati ke SBY namanya dianulir, nama Marsekal Djoko Suyanto-lah yang akhirnya dipilih sebagai Panglima TNI pada tahun 2006, karena namanya dianulir oleh SBY.[3][4]
Berikut adalah jabatan militer yang pernah dipegang Ryamizard:[5]
- Komandan Peleton Kodam XII/Tanjungpura (15 November 1976)
- Komandan Kompi Pelajar, Komando Pendidikan (Dodik), Kodam XII/Tanjungpura
- Komandan Kompi Secaba, Dodik, Kodam XII/Tanjungpura (28 Desember 1977)
- Komandan Batalyon infanteri 641 dan 642, Kodam XII/Tanjungpura (22 Juli 1980)
- Kepala Seksi-2/Operasi Yonif 641 (18 Januari 1982)
- Kepala Seksi Operasi Brigif Linud 17 Kujang I (1 Januari 1987)
- Wakil Komandan Yonif Linud 305/Tengkorak (1 Juli 1988)
- Komandan Yonif Linud 305/Tengkorak (1 Juni 1990)
- Kepala Staf Brigif Linud 17/Kujang I Kostrad
- Komandan Brigif Linud 17/Kujang I Kostrad (1 Juni 1994)
- Asisten Operasi Kodam VII/Wirabuana (1 April 1995)
- Komandan Kontingen Garuda XII-B ke Kamboja (1995)
- Komandan Sektor 5 Barat, dipercaya oleh pasukan PBB di Kamboja (UNTAC)
- Komandan Komando Resor Militer 044/Garuda Dempo, Kodam II/Sriwijaya (1 September 1995)
- Kepala Staf Divif 2/Kostrad (1 Agustus 1996)
- Kepala Staf Kodam II/Sriwijaya, merangkap sebagai Wakil Ketua Tim Pengamanan Hutan Terpadu (15 Juli 1997)
- Panglima Divif 2/Kostrad (15 Maret 1998)
- Kepala Staf Kostrad (15 Juni 1998)
- Pangdam V/Brawijaya (14 Januari 1999–4 November 1999)
- Pangdam Jaya/Jayakarta (4 November 1999–1 Agustus 2000)
- Pangkostrad (1 Agustus 2000–4 Juni 2002)
- Kepala Staf Angkatan Darat (4 Juni 2002–5 Februari 2005)
Karier politik
Ryamizard dianggap sebagai "orang Megawati".[6] Pencalonannya sebagai Panglima TNI dibatalkan oleh SBY dengan memperpanjang jabatan Endriartono Sutarto, sehingga menimbulkan kecurigaan konflik pribadi antara SBY dan Ryamizard, seperti yang diungkapkan oleh Abdurrahman Wahid[7] Setelah akhirnya pensiun dari militer, ia mengaku tidak ingin masuk ke dunia politik, namun pada tahun 2008, saat ikut dalam deklarasi Majelis Kebangsaan Indonesia, ia sempat menyatakan mempertimbangkan menjadi Calon Presiden bila mendapat dukungan.[8] Pada 27 Januari 2009, ia diundang ke Rakernas PDIP, menggantikan Hidayat Nur Wahid yang tidak jadi diundang, sehingga memunculkan namanya sebagai salah satu cawapres Megawati.[9][10]
Namanya sempat diisukan sebagai salah satu calon wakil presiden Joko Widodo,[11] walaupun akhirnya Jusuf Kalla yang terpilih. Ia lalu mendeklarasikan dukungan kepada pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla[12] dan terlibat dalam pembekalan relawan selama kampanye Pilpres.[13] Ryamizard Ryacudu kemudian ditunjuk menjadi Menteri Pertahanan dalam Kabinet Kerja.
Penghargaan
Brevet Kehormatan | |
---|---|
Berkas:Brevet Kualifikasi Intai Amfibi (3 Bintang).png | Brevet Trimedia Intai Amfibi Korps Marinir (2014)[17] |
Berkas:Brevet Denjaka.png | Brevet Anti-Teror Aspek Laut (2014)[17] |
Berkas:Brevet Hiu Kencana (Current version).png | Brevet Hiu Kencana (2014)[18] |
Berkas:Brevet Komando Paskhas.png | Brevet Komando Kopasgat (2015)[19] |
Pranala luar
- Ryamizard Ryacudu Diarsipkan 2014-01-30 di Wayback Machine. di situs Tokoh Indonesia
- Ryamizard Ryacudu di Facebook
- Ryamizard Ryacudu di Twitter
Catatan kaki
- ^ Pagi Ini Ryamizard Ryacudu Dilantik
- ^ http://www.antaranews.com Presiden Jokowi tunjuk Ryamizard Ryacudu jadi Menhan
- ^ Pernah batal Jadi Panglima TNI, Ryamizard Kini Jabat Menteri Pertahanan. Diakses dari situs berita Detik pada 6 November 2014
- ^ Komisi I DPR Tetap Inginkan Ryamizard Jadi Panglima TNI. Diarsipkan 2014-11-07 di Wayback Machine. Diakses dari situs berita Indosiar pada 6 November 2014
- ^ http://www.polarhome.com/pipermail/marinir/2004-October/000397.html
- ^ FOSAD: Ada Konspirasi Jegal Ryamizard Jadi Panglima TNI. Diarsipkan 2015-07-21 di Wayback Machine. Diakses dari situs Merdeka pada 6 November 2014
- ^ Gus Dur: Ada Masalah Antara SBY dengan Ryamizard. Diarsipkan 2014-11-06 di Wayback Machine. Diakses dari situs resmi NU pada tanggal 6 November 2014
- ^ Ryamizard: Baguz Buat Saya, Tak Bagus Buat Negara. Untuk Apa?. Diakses dari situs Berita Detik pada 6 November 2014
- ^ Hidayat Digantikan Ryamizard di PDIP. Diarsipkan 2014-11-06 di Wayback Machine. Diakses dari situs berita inilah.com pada 6 November 2014
- ^ DPD Gorontalo Usung Fadel Muhammad Sebagai Cawapres Megawati. Diakses dari situs berita Detik pada 6 November 2014
- ^ Ryamizard Ryacudu Bersedia Dampingi Jokowi. Diarsipkan 2014-11-06 di Wayback Machine. Diakses dari situs berita Erabaru pada 6 November 2014
- ^ Ryamizard Ryacudu Deklarasikan Dukungan pada Jokowi JK. Diakses dari situs berita Antara pada 6 November 2014
- ^ Ryamizard Lingkaran Megawati di Istana. Diakses dari situs CNN Indonesia pada 6 November 2014
- ^ Pradipha, Facundo Chrysnha (12 November 2020). Prabawati, Garudea, ed. "20 Mantan Menteri Jokowi yang Terima Penghargaan Bintang Mahaputera serta Bintang Jasa di Istana". Tribunnews.com. Diakses tanggal 26 Agustus 2021.
- ^ Daftar WNI Yang Memperoleh Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera Tahun 2004 - Sekarang (PDF). Diakses tanggal 25 Agustus 2021.
- ^ Dharmastuti, Hestiana (28 Juni 2016). "Duduk Perkara Gatot Tak ke Istana tapi Tetap Terima Bintang Mahaputera". detikcom. Diakses tanggal 25 Agustus 2021.
- ^ a b Munir, Saiful (9 Desember 2014). "Ryamizard Ryacudu Diberi Gelar Warga Kehormatan Korps Marinir". Sindonews.com. Diakses tanggal 27 November 2022.
- ^ Marboen, Ade P. (9 Desember 2014). Burhani, Ruslan, ed. "Menhan jadi warga kehormatan ke-139 kapal selam TNI AL". Antara. Diakses tanggal 27 November 2022.
- ^ Yulianto, Agus (9 November 2015). "Ryamizard Diangkat Jadi Warga Kehormatan Korp Paskhas". Republika. Diakses tanggal 27 November 2022.
Jabatan politik | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Purnomo Yusgiantoro |
Menteri Pertahanan Indonesia 2014–2019 |
Diteruskan oleh: Prabowo Subianto |
Jabatan militer | ||
Didahului oleh: Djoko Subroto |
Pangdam V/Brawijaya 1999 |
Diteruskan oleh: Sudi Silalahi |
Didahului oleh: Djaja Suparman |
Pangdam Jaya/Jayakarta 1999–2000 |
Diteruskan oleh: Slamet Kirbiantoro |
Didahului oleh: Agus Wirahadikusumah |
Pangkostrad 2000–2002 |
Diteruskan oleh: Bibit Waluyo |
Didahului oleh: Endriartono Sutarto |
Kepala Staf TNI Angkatan Darat 2002–2005 |
Diteruskan oleh: Djoko Santoso |