Codot besar

Revisi sejak 26 Desember 2022 06.46 oleh Arya-Bot (bicara | kontrib) (clean up)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Codot Besar
Cynopterus t. titthaecheilus dari Darmaga, Bogor
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
C. titthaecheilus
Nama binomial
Cynopterus titthaecheilus
(Temminck, 1825)

Codot besar (Cynopterus titthaecheilus) adalah sejenis kelelawar pemakan buah dari famili Pteropodidae (kalong-kalongan). Kelelawar ini ditemukan terbatas (endemik) di Indonesia.

Pengenalan

sunting

Sebagaimana namanya, codot ini memiliki ukuran tubuh yang paling besar di antara genus Cynopterus di Indonesia. Di antaranya, memiliki panjang total tengkorak antara 35-39 mm (spesies lainnya < 33,7 mm); panjang lengan bawah 74–83 mm (lainnya < 76 mm); panjang betis 29–33 mm (lainnya < 27,6 mm); dan panjang kaki belakang 19–22 mm (lainnya < 18,5 mm).[1]

Memiliki garis putih di tepi cuping telinga; panjang cuping telinga 18–21 mm.[1] Tubuh berwarna coklat gelap.

Pemanfaatan dan konservasi

sunting

Di beberapa tempat, codot ini kadang-kadang diburu untuk dimakan. Akan tetapi sejauh ini populasinya masih dianggap aman, sehingga IUCN menetapkannya pada status Least Concern (LC).[2]

Anak jenis

sunting

Jenis ini memiliki 3 subspesies, yakni:[3][4]

Galeri

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ a b Suyanto, A. 2001. Kelelawar di Indonesia. Puslitbang Biologi LIPI, Bogor. Hal. 40
  2. ^ Ruedas, L., I. Maryanto & U. Sinaga. 2008. Cynopterus titthaecheilus[pranala nonaktif permanen]. In: IUCN 2012. IUCN Red List of Threatened Species. Version 2012.2. Diakses pada 14 September 2012.
  3. ^ Corbet, G.B. & J.E. Hill. 1992. The Mammals of the Indomalayan Region: a systematic review. Nat. Hist. Mus. Pub. – Oxford Univ. Press. Pp. 80
  4. ^ Wilson, D.E. & D.M. Reeder. 2005. Cynopterus titthaecheilus Diarsipkan 2012-10-23 di Wayback Machine., pada laman Mammal Species of the World: A Taxonomic and Geographic Reference. Third Edition. (online). Diakses pada 14-09-12.

Pranala luar

sunting