Polifoni (dari bahasa Yunani:πολύς /po΄lis/ banyak dan φωνή /fo΄ni/ suara) adalah salah satu jenis musik yang disusun berdasarkan banyak suara (poli yang artinya banyak dan foni yang artinya suara), berbeda dengan musik homofoni. Musik Polifoni lahir sejak tahun 1200 dan mencapai puncak kejayaannya pada tahun 1600 hingga 1750 dengan tokoh musik Johan Sebastian Bach. Di masa sekarang, polifoni diistilahkan untuk nada dering handphone.

Sejarah Musik Polifoni

Notasi Gregorian tahun 590

Notasi musik lahir pada tahun 590 yang disebut Notasi Gregorian, yang ditemukan oleh Paus Gregorius Agung. Sebelumnya musik tidak memiliki peninggalan tertulis. Pada masa hidupnya, Paus Gregorius telah menyalin ratusan lagu-lagu gereja dalam notasi Gregorian tersebut. Notasi ini memakai 4 garis sebagai balok not, tetapi belum ada notasi iramanya (hitungan berdasarkan perasaan penyanyi). Di sini sifat lagu masih sebagai lagu tunggal atau monofoni.

Musik Organum 1150-1400

Pada awalnya orang menyanyi dengan nada yang sama atau disebut dengan organum, nada atas dinyanyikan oleh wanita atau anak-anak, sedangkan nada rendah dinyanyikan oleh laki-laki. Di sini terjadi susunan lagu berjarak oktaf, suara tinggi (wanita/anak-anak) dan suara rendah (laki-laki).

Musik Discant 1400-1600

Ternyata tidak semua dapat mengikuti suara tinggi atau suara rendah. Oleh sebab itu diputuskan untuk membuat suara dengan kuart lebih rendah mengikuti melodi, kuart tinggi mau pun kuart rendah, dan musik yang demikian ini disebut musik diafoni (dia=dua, foni=suara).

Basso Ostinato Tahun 1600

Orang-orang Italia pada tahun sekitar 1600 menemukan apa yang disebut Basso Ostinato atau Bass yang bergerak dengan pola yang sama, berupa rangkaian nada-nada yang bergerak selangkah demi selangkah ke bawah atau ke atas, kemudian diulang pada rangkaian nada lain secara sama.

Musik Polifoni Era Barok 1600-1750

Ternyata suara yang mengikuti sama dengan melodi menjadi membosankan. Sehingga mulailah suara tidak bergerak secara sejajar, tetapi dengan arah yang berlawanan. Komponis Giovani Perluigi da Palestrina (1515-1594) adalah perintis tentang hal ini, dan disusun teori mengenai musik melodi banyak (polifoni), sehingga setiap nada atau titik (punctus=point) bergerak secara mandiri atau berlawanan (counter), di sinilah lahir teori kontrapung. Palestrina menyusun buku yang pertama tentang teori kontrapung ini.

Johann Sebastian Bach (1685-1750) adalah salah satu empu musik polifoni dengan teknik kontrapung yang sangat tinggi, karena disusun seperti matematik. Hampir semua komponis Era Barok (1600-1750) menyusun dengan teknik kontrapung, misalnya George Frederic Handle (1685-1759) dari Inggris, Antonio Vivaldi (1678 - 1741) dari Italia. Yang lain ada George Philipp Telemann, Arcangelo Corelli, Henry Purcell, Domenico Scarlatti, Jean-Philippe Rameau, dsb.

Pada awalnya orang menyusun dengan Kontrapung Terikat atau Strict Counterpoint, namun kemudian menadapat kebebasan berdasarkan teori Kontrapung Bebas atau Free Counterpoint.

Musik Homofoni era klasik 1750-1825

Selanjutnya pada Era Klasik (1750-1825) ditemukan susunan akor yang berdasarkan tri-suara (triad), selanjutnya berkembang dengan empat suara atau lebih. Musik yang demikian ini disebut Musik Homofoni, sehingga kontrapung menjadi variasi melodi yang kontrapungtis.

Para komponis Era Klasik (1750-1825) adalah Carl Philipp Emmanuel Bach dan Johann Christian Bach (anak-anak JS Bach yang tidak mengikuti sang ayah yang polifoni), Johann Stamitz, Franz Joseph Haydn, Wolfgang Amadeus Mozart, Luigi Boccherini, Christoph von Gluck, Franz Schubert, dan Ludwig van Beethoven.

Musik Era Klasik didominasi dengan karya Konserto, Sonata, Symphony, Variasi, Lagu (Lied), dsb.

Ciri Musik Polifoni

Ciri dari musik polifoni yaitu selalu disusun dengan suara banyak yang berdiri sendiri, di mana Lagu Dasar (Canto Fermus) adalah pusat musik tersebut, sedangkan Kontrapung adalah sebagai suara/ melodi yang berlawanan.

Lagu Kanon Papa Yakob

Contoh yang baik adalah lagu rakyat Prancis yang lahir pada Abad XI (Jack Freses). Di sini, suara pertama mengalunkan tema terlebih dahulu (papa Yakob, papa Yakob), kemudian meneruskan dengan (sedang tidur, sedang tidur), selanjut dengan kontrapun dan di akhiri dengan kontrapun pula.

Cantus Firmus atau Lagu Dasar (Tema)

Cantus yang berarti Lagu dan Firmus yang berarti Dasar. Jadi, Cantus Firmus (CF) adalah lagu dasar yang menjadi pusat.

Tema, Jawab, Kontrapung

Tema adalah lagu dasar, dibedakan dengan Cantus Firmus, kemudian dibuatkan jawaban, selanjutnya disusun menggunakan teknik kontrapung.

Musik Polifoni Era Barok (1600-1750)

Kanon

Kanon adalah bentuk sederhana dari musik polifoni, dengan struktur:

 Tema  Jawab   Kontrapung   Kontrapung
       Tema    Jawab       Kontrapung   Kontrapun
               Tema        Jawab       Kontrapung     Kontrapun
                           Tema        Jawab         Kontrapun   Kontrapun

Sebagai contoh adalah Kanon Bapa Yakob.

Fuga

Fuga mempunyai struktur sbb.:


Fuga Dua Suara adalah sebagai berikut:

 Tema    Kontrapung   
         Jawab       

Fuga Tiga Suara adalah sebagai berikut:

 Tema     Kontrapung     Kontrapung
          Jawab         Kontrapung   
                        Tema        
                          

Fuga Empat Suara adalah sebagai berikut:

 Tema     Kontrapung     Kontrapung    Kontrapung
          Jawab         Kontrapung    Kontrapung
                        Tema         Kontrapung
                                     Tema

Invention

Invention yang artinya saling mengisi, misalnya dalam invention untuk piano maka tangan kiri saling mengisi dengan tangan kanan.

Praeludium

Praeludium atau Prelude adalah satu ciptaan yang disusun tidak dengan tema dan kontrapun, namun disusun atas pola irama atau struktur irama. Misalnya PRELUDE in C Minor - J S Bach.